Jenis-jenis Kain dalam Industri Tekstil Beserta Karakteristiknya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pakaian menjadi salah satu hal terpenting bagi manusia. Untuk membuat pakaian diperlukan sehelai kain sebelum akhirnya dijahit menjadi sebuah baju. Kain yang digunakan untuk membuat pakaian  memiliki jenis, karakteristik dan fungsinya yang berbeda. Berikut jenis-jenis kain yang umum digunakan dalam industri tekstil.

1. Kain Katun

Kain Katun

Kain katun adalah salah satu jenis kain yang paling banyak dikenal oleh masyarakat luas. Hal tersebut dikarenakan karakteristik dari serat kain ini yang halus dan mudah menyerap keringat. Sifatnya tersebut yang menjadikan kain ini nyaman dikenakan manusia. Tak heran jika kain berbahan dasar serat kapas ini banyak digunakan untuk membuat berbagai macam pakaian seperti blus, rok, celana dan lain sebagainya. 

Selain menyerap keringat dan halus kain katun juga mempunyai karakteristik yang kuat, tahan lama dan tidak mudah melar. Kain katun sendiri memiliki beberapa turunannya seperti katun Paris, katun Jepang, katun ima, katun linen, katun twill, katun toyobo, katun silk, katun combed.

2. Kain Spandex

Kain Spandex

Kain spandex tak kalah banyak peminatnya dengan kain katun sebab karakteristik dari kain jenis ini yang nyaman, elastis dan tidak mudah rusak. Bahan spandex diciptakan untuk menggantikan karet sehingga tak heran jika tekstur kain ini mirip sekali dengan karet. Kain dengan bahan spandex banyak dimanfaatkan untuk membuat pakaian olahraga seperti jersey maupun celana olahraga. 

3. Kain Denim

Kain Denim

Kain dengan bahan denim ini juga banyak digunakan dalam industri tekstil. Bahan yang berasal dari Perancis ini memiliki keunikan tersendiri yaitu semakin lama kain ini akan memiliki warna yang menarik. Kain denim sudah ada sejak zaman dahulu dan masih menjadi favorite hingga saat ini. 

Pada awalnya bahan denim terbuat dari wol dan katun atau wol dan silk. Namun bahan tersebut diubah sejak abad 19 menjadi menggunakan bahan serat kapas yang kasar dengan campuran bahan tertentu untuk kemudian ditenun secara diagonal. Awal kemunculannya denim hanya memiliki satu warna yakni biru namun kini sudah ada variasi lainnya seperti abu-abu, hitam serta masih banyak lainnya.

Bahan yang kerap digunakan untuk membuat celana jean ini memiliki banyak macamnya.  Jenis kain denim antara lain dry denim, pre wash denim, black coated denim, stretch denim, dan selvedge denim. 

4. Kain Linen

Kain Linen

Kain linen adalah jenis kain yang terbuat dari serat alami yakni tumbuhan linen. Kain yang sekilas mirip dengan kain katun ini ternyata menjadi kain yang tertua yang digunakan oleh manusia. Kain ini memiliki tekstur kaku namun sangat halus serta rapi, memiliki warna putih pucat, dan berkilau. Kain ini memberikan sensasi sejuk bagi yang mengenakannya sehingga cocok digunakan oleh orang-orang yang tinggal di daerah bersuhu panas. 

Kain linen memerlukan perawatan yang baik sebab kain ini mudah kusut. Namun jika dirawat dengan baik kain ini akan semakin halus terutama ketika di cuci. 

5. Kain Polyester 

Kain Polyester 

Kain dengan bahan polyester merupakan kain yang terbuat dari perpaduan antara senyawa kimia polyethylene terephathalate (PET). Bahan ini pertama kali ditemukan pada tahun 1941 oleh ilmuwan asal Inggris yaitu Whinfield dan Dickson. Karakteristik dari kain ini yaitu tidak mudah kusut sehingga tidak perlu untuk disetrika, tahan lama, dapat menyimpan panas tubuh dengan baik serta cepat kering sehingga cocok digunakan sebagai bahan dasar pakaian musim dingin. Kain ini juga tidak mudah menyerap keringat dan tidak disukai oleh bakteri dan jamur sehingga banyak dimanfaatkan untuk membuat pakaian olahraga. 

Namun dibalik kelebihan yang dimiliki polyester juga terdapat kekurangan diantaranya adalah sirkulasi udara yang tidak baik, permukaan yang kasar, menyebabkan iritasi, dan mudah terbakar. Dikarenakan sifat kain yang mudah terbakar makan harus berhati hati ketika menyetrika bahan ini. 

6. Kain Brokat

Kain Brokat

Bagi para wanita tentu sudah tidak asing lagi dengan jenis kain ini lantaran memiliki dekorasi yang bervariasi dan sengat cantik. Selain indah dan memiliki banyak dekorasi kain ini memiliki kesan yang mewah sehingga banyak dimanfaatkan untuk membuat kebaya maupun pakaian formal lainnya seperti gaun, rok, gamis. Tekstur dari kain brokat sendiri sedikit kasar sehingga akan terasa tidak nyaman jika bersentuhan langsung dengan kulit. Untuk mengatasi hal tersebut biasanya penjahit akan menambahkan kain furing. 

Karakteristik lainnya yaitu tidak mudah kusut sehingga tidak perlu untuk di setrika. Adapun berbagai jenis brokat antara lain Brokat Prada, Brokat Semi Prancis, Brokat Jacquardtronic, Brokat Cornelli, Brokat Italy, Brokat Tile. 

7. Kain Sutra 

Kain Sutra 

Kain sutra sepertinya telah menjadi kain yang paling disukai banyak orang bahkan di berbagai belahan dunia. Tak heran sebab memang kain ini memiliki permukaan yang sangat lembut dan kesan yang elegan ketika dikenakan. Pada zaman dahulu kain ini sering digunakan oleh anggota kerajaan dan para bangsawan. Asal sutera sendiri yaitu dari dataran China yang proses pembuatannya menggunakan filamen kepompong ulat sutera. 

Untuk mendapatkan sehelai kain sutera dibutuhkan waktu yang panjang dan rumit. Hal tersebutlah yang menjadi faktor mahalnya kain sutera, Adapun ciri dari kain ini adalah kuat, sejuk, fleksibel, menyerap air, mampu menahan sinar ultraviolet matahari, mengkilap, mudah kering. Sutra memiliki beberapa macam jenisnya yaitu sifon, crêpe de chine, dupion, habutai, organza, charmeuse, taffeta , dan beludru. 

8. Kain Rajut

Kain Rajut

Kain rajut adalah salah satu bahan kain yang tebal sehingga lebih banyak digunakan di negara dengan musim dingin. Namun bukan berarti kain ini tidak dapat ditemukan di Indonesia. Di Indonesia kain ini banyak dimanfaatkan untuk membuat jaket dan juga cardigan. Kain ini dibuat dengan cara mengaitkan serat benang satu dengan yang lainnya dimana kaitan-kaitan benang tersebut tersusun rapi dan satu arah. 

Sifat dari kain ini yaitu sangat elastis melebihi dari keelastisan kain tenun, lembut di kulit, tebal, tidak mudah kusut, dan mampu menyimpan panas dengan baik. Namun kain ini memerlukan perawatan yang perlu diperhatikan karena mudah menyusut  dan terasa berat ketika mencuci. 

9. Kain Satin

Kain Satin

Kain satin saat ini menjadi salah satu kain yang paling banyak di cari. Untuk mengenali kain ini tidaklah sulit sebab memiliki ciri khusus yaitu permukaannya yang mengkilap dan licin. Kain ini yang mulai diperkenalkan pada abad ke 20 ini memiliki kesan yang mewah sehingga sering dijadikan bahan untuk membuat gaun. 

Kain ini memiliki karakter yang serupa dengan kain sutra namun serat yang digunakan sangat berbeda. Jika dibandingkan dengan sutera, harga kain satin lebih terjangkau. Karakteristik dari kain ini yaitu lembut dan halus hingga ketika dikenakan akan terasa “jatuh”. Bahan ini juga elastis sehingga mudah dibentuk ketika dirancang. 

Kekurangan dari bahan satin yaitu mudah rusak karena permukaannya yang sangat halus, tidak dianjurkan untuk dicuci menggunakan mesin cuci, tidak terlalu kuat terutama ketika di setrika. Adapun jenis-jenis kain satin antara lain  satin kahatex, satin sutra, satin velvet, satin clarissa, satin bridal, satin faconne, satin slipper, satin delustered, satin cloth. 

10. Kain Scuba

Kain Scuba

Kain scuba lebih dikenal oleh masyarakat sejak masa pandemi corona ini sebab banyak digunakan sebagai bahan masker. Kain ini memiliki karakteristik tebal, elastis, tidak menerawang, lembut, dan kedap terhadap air. Kain ini juga tidak mudah kusut. 

Dalam industri tekstil kain ini biasanya dimanfaatkan untuk membuat pakain olahraga seperti  baju renang, pakaian aerobik, pakaian menyelam, ataupun seragam senam. Namun kain scuba tidak tahan terhadap panas jadi sebaiknya hindari kain ini dengan air panas dan hati-hati ketika menyetrika kain scuba.  

11. Kain Baloteli

Kain Baloteli

Kain balotelli saat ini sedang ramai diminati oleh masyarakat pecinta fashion. Bahannya yang tebal namun ringan, tidak menerawang, menyerap keringat serta halus ini cocok dimanfaatkan untuk membuat berbagai macam jenis pakaian. Selain itu balotelli tidak membentuk lekuk tubuh sehingga cocok digunakan untuk membuat pakaian muslim. Kain ini semakin banyak dimanfaatkan dalam industri tekstil karena memiliki variasi warna yang sangat beragam. 

Cara untuk mengenali kain ini cukup mudah karena permukaan dari balotelli berbentuk kotak-kotak kecil dan bergaris yang dapat terlihat dengan kasat mata. Kain balotelli memiliki beberapa jenisnya yaitu original yang memiliki ketebalan standar, balotelli grade A dengan tekstur yang lebih halus dari original, serta balotelli grade A+ yang paling baik diantara jenis lainnya. 

12. Kain Rayon

Kain Rayon

Kain rayon adalah kain yang terbuat dari pulp atau bubur kayu yang dihalus. Serat dari kain ini diperoleh dari regenerasi dinding sel tumbuhan atau selulosa. Karakteristik dari kain ini menyerupai kain katun yaitu mudah menyerap keringat, lembut dan halus, memiliki banyak varian warna sebab mudah diberi warna, dan tidak mudah kusut. 

Dibalik kelebihannya tersebut ada beberapa kelemahan dari kain rayon diantaranya adalah sifatnya yang sedikit kaku sehingga sulit dibentuk dan mudah terbakar. Kain rayon biasanya digunakan untuk membuat batik dan pelapis jaket atau jas.  

13. Kain Kashmir 

 Kain Kashmir

Kain kashmir merupakan jenis kain yang terbuat dari bulu domba kashmir. Tekstur dari kain ini mirip dengan kain wol namun memiliki ketebalan yang lebih serta lebih halus, lebih kuat, namun lebih ringan. Karena ketebalannya tersebut bahan ini sering digunakan untuk membuat sweater,  sarung tangan, kaos kaki, syal dan jaket terutama di negara dengan empat musim. 

Jika kamu memiliki pakaian dengan bahan ini maka lebih baik mencucinya dengan menggunakan tangan. Hal tersebut dikarenakan bahan ini mudah rusak sehingga untuk menjaganya tetap awet disarankan untuk membersihkannya dengan menggunakan tangan. 

14. Kain moss crepe

Kain moss crepe

Kain moss crepe adalah salah satu jenis kain yang mudah dikenali sebab permukaannya yang khas yaitu seperti terdapat butiran-butiran halus pasir. Belakangan ini banyak yang menggunakan bahan ini dalam dunia fashion karena harganya yang terjangkau namun tetap memberikan kesan mewah. Meskipun ekonomis namun moss crepe memiliki beberapa keunggulan diantaranya adalah tidak mudah kusut, tidak tembus pandang, ringan, serta warnanya yang cenderung cerah. 

Namun bahan ini juga memiliki beberapa kekurangan yaitu terasa panas ketika dikenakan, kain ini juga tidak tahan terhadap panas. Untuk mos crepe yang berwarna putih sedikit berbeda dengan warna lainnya yaitu lebih menerawang sehingga perlu tambahan kain furing untuk mengatasinya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn