15 Jenis Kecelakaan Kerja Wajib Diwaspadai

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kecelakaan kerja merupakan salah satu masalah serius yang dapat terjadi di tempat kerja. Setiap tahun, ribuan pekerja mengalami kecelakaan yang mengakibatkan cedera fisik, kehilangan anggota tubuh, atau bahkan kematian. Jenis kecelakaan kerja bervariasi tergantung pada sektor industri, lingkungan kerja, dan jenis pekerjaan yang dilakukan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa jenis kecelakaan kerja yang umum terjadi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Memahami jenis kecelakaan kerja ini penting agar langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat diambil untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan para pekerja.

1. Kecelakaan Jatuh dari Ketinggian

Kecelakaan ini terjadi ketika seorang pekerja jatuh dari ketinggian yang signifikan, seperti tangga, atap bangunan, atau alat angkat

Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kecelakaan ini meliputi kurangnya pengamanan, kurangnya pelatihan, kondisi kerja yang berbahaya, atau kesalahan manusia. Dalam beberapa kasus, kecelakaan ini dapat mengakibatkan cedera serius hingga kematian.

2. Kecelakaan Terjepit

Kecelakaan terjepit terjadi ketika seorang pekerja terperangkap atau terjepit oleh mesin atau alat di tempat kerja. Misalnya, tangan yang terjepit di mesin atau tubuh yang terperangkap di antara benda berat.

Kondisi kerja yang kurang aman, kurangnya pelatihan, atau penggunaan alat yang tidak tepat dapat menyebabkan kecelakaan semacam ini.

3. Kecelakaan Terbakar atau Terkena Panas

Kecelakaan ini melibatkan paparan pekerja terhadap api, ledakan, atau panas yang berlebihan di tempat kerja. Misalnya, kebakaran di gedung, kontak dengan bahan kimia yang mudah terbakar, atau paparan terhadap suhu tinggi.

Faktor-faktor seperti kurangnya pengendalian bahan berbahaya, pelatihan yang tidak memadai, atau kelalaian dalam penggunaan alat dapat menyebabkan kecelakaan semacam ini.

4. Kecelakaan Mesin

Kecelakaan mesin terjadi ketika seorang pekerja terluka akibat interaksi dengan mesin atau alat yang digunakan di tempat kerja. Misalnya, tangan terjepit di mesin, terpotong oleh pisau, atau terluka oleh benda yang bergerak secara tiba-tiba. Kesalahan manusia, penggunaan alat yang tidak benar, atau kurangnya perawatan mesin yang memadai dapat menyebabkan kecelakaan semacam ini.

5. Kecelakaan Terkena Benda Tumpul

Kecelakaan ini terjadi ketika seorang pekerja terkena benturan dari benda tumpul, seperti alat berat, objek jatuh, atau peralatan yang terjatuh.

Contohnya adalah terkena hantaman dari objek yang terjatuh dari ketinggian atau tertimpa oleh benda berat. Kondisi kerja yang tidak teratur, pelatihan yang kurang memadai, atau kurangnya penggunaan peralatan pelindung diri dapat menyebabkan kecelakaan semacam ini.

6. Kecelakaan Listrik

Kecelakaan listrik terjadi ketika seorang pekerja terkena aliran listrik yang berbahaya di tempat kerja. Ini bisa terjadi karena sentuhan langsung dengan kabel listrik yang terbuka, alat yang rusak, atau instalasi listrik yang tidak aman.

Kondisi kerja yang buruk, ketidakpatuhan terhadap standar keamanan listrik, atau kurangnya pengetahuan tentang risiko listrik dapat menyebabkan kecelakaan semacam ini.

7. Kecelakaan Akibat Kehabisan Oksigen

Kecelakaan ini terjadi ketika pekerja mengalami kekurangan oksigen di tempat kerja, seperti dalam ruang terbatas atau di lingkungan yang tidak memiliki ventilasi yang memadai.

Kekurangan oksigen dapat menyebabkan pingsan, kerusakan organ, atau bahkan kematian. Kurangnya pengawasan, pelatihan yang tidak memadai, atau kurangnya perencanaan keselamatan yang tepat dapat menyebabkan kecelakaan semacam ini.

8. Kecelakaan Terpapar Bahan Berbahaya

Kecelakaan ini melibatkan paparan pekerja terhadap bahan kimia berbahaya di tempat kerja. Paparan dapat terjadi melalui inhalasi, kontak kulit, atau tertelan.

bahan berbahaya seperti zat kimia korosif, racun, atau bahan radioaktif dapat menyebabkan cedera serius atau efek jangka panjang pada kesehatan pekerja. Kurangnya pelatihan, penggunaan alat pelindung diri yang tidak memadai, atau ketidakpatuhan terhadap prosedur keselamatan dapat menyebabkan kecelakaan semacam ini.

9. Kecelakaan Terkait Transportasi

Kecelakaan ini terjadi ketika seorang pekerja terlibat dalam kecelakaan kendaraan di tempat kerja, baik itu kendaraan bermotor, alat berat, atau alat transportasi lainnya.

Faktor-faktor seperti pengemudi yang tidak berpengalaman, kondisi jalan yang buruk, atau kelalaian dalam mematuhi aturan lalu lintas dapat menyebabkan kecelakaan semacam ini.

10. Kecelakaan Psikologis atau Kecelakaan Stres

Kecelakaan psikologis atau kecelakaan stres terjadi ketika pekerja mengalami tekanan mental atau emosional yang berlebihan di tempat kerja. Ini bisa disebabkan oleh stres akibat beban kerja yang berlebihan, tekanan dari rekan kerja atau atasan, atau lingkungan kerja yang tidak sehat.

Kondisi kerja yang tidak mendukung kesejahteraan mental, kurangnya dukungan sosial, atau tuntutan pekerjaan yang tidak realistis dapat menyebabkan kecelakaan semacam ini.

11. Kecelakaan Terkait Ergonomi

Kecelakaan terkait ergonomi terjadi ketika pekerja mengalami cedera atau ketidaknyamanan akibat postur tubuh yang tidak ergonomis atau beban kerja yang berlebihan. Contohnya termasuk cedera punggung, cedera otot, atau gangguan muskuloskeletal seperti sindrom terowongan karpal.

Kondisi kerja yang tidak mendukung ergonomi, peralatan yang tidak sesuai, atau kurangnya pelatihan tentang ergonomi dapat menyebabkan kecelakaan semacam ini.

12. Kecelakaan Terkait Kekurangan Penerangan

Kecelakaan ini terjadi ketika pekerja beroperasi di lingkungan yang kurang pencahayaan yang memadai.

Kurangnya penerangan dapat mengganggu visibilitas pekerja, meningkatkan risiko terjatuh atau terkena benda-benda yang tidak terlihat. Penerangan yang buruk, kerusakan lampu, atau ketidakpatuhan terhadap standar pencahayaan dapat menyebabkan kecelakaan semacam ini.

13. Kecelakaan Terkait Kelelahan dan Kurang Istirahat

Kecelakaan ini terjadi ketika pekerja bekerja dalam kondisi kelelahan yang ekstrem atau kurang mendapatkan istirahat yang cukup. Kelelahan dapat mengurangi kewaspadaan dan konsentrasi, meningkatkan risiko terjadinya kesalahan manusia, dan mengakibatkan kecelakaan.

Faktor-faktor seperti beban kerja yang berlebihan, jadwal kerja yang tidak teratur, atau lingkungan kerja yang tidak mendukung istirahat yang memadai dapat menyebabkan kecelakaan semacam ini.

14. Kecelakaan Terkait Kekurangan Pelatihan

Kecelakaan terkait kekurangan pelatihan terjadi ketika pekerja tidak memiliki pengetahuan, keterampilan, atau pemahaman yang memadai untuk melakukan pekerjaan dengan aman.

Kurangnya pelatihan dapat menyebabkan penggunaan alat yang tidak benar, pemahaman yang buruk tentang prosedur keselamatan, atau ketidakmampuan untuk mengenali risiko potensial di tempat kerja. Penting bagi perusahaan untuk menyediakan pelatihan yang memadai kepada para pekerja guna mencegah kecelakaan semacam ini.

15. Kecelakaan Terkait Kebakaran

Kecelakaan terkait kebakaran terjadi ketika pekerja mengalami paparan terhadap kebakaran yang terjadi di tempat kerja.

Ini bisa terjadi karena kebakaran yang tak terduga, ledakan, atau kegagalan sistem kebakaran. Faktor-faktor seperti kurangnya perencanaan kebakaran, kelalaian dalam pemeliharaan sistem kebakaran, atau kurangnya pelatihan tentang prosedur evakuasi dapat menyebabkan kecelakaan semacam ini.

Mengetahui berbagai jenis kecelakaan kerja ini penting untuk mengidentifikasi risiko potensial di tempat kerja dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan. Keselamatan dan kesejahteraan pekerja harus menjadi prioritas utama dalam semua sektor industri, dan upaya yang berkelanjutan harus dilakukan untuk mengurangi angka kecelakaan kerja dan melindungi tenaga kerja.

fbWhatsappTwitterLinkedIn