Konflik sosial menjadi salah satu bentuk aktivitas sosial yang ada di dalam kehidupan sehari-hari. Namun, aktivitas konflik sosial ini merugikan beberapa pihak karena suatu kesalahan yang entah disengaja atau tidak disengaja.
Ada berbagai macam cara yang dilakukan dalam konflik sosial diantaranya yaitu menghancurkan maupun membuat tidak berdaya.
Apa saja penyebab terjadinya konflik sosial? Penyebab konflik sosial adalah perbedaan, bisa jadi pendapat, ideologi, serta kebudayaan. Pada kesempatan kali ini akan membahas perihal jenis-jenis konflik sosial, diantaranya sebagai berikut:
- Konflik Vertikal
Bisa dibayangkan bukan konflik vertikal? Bentuknya tegak lurus apabila digambarkan dengan garis. Sebetulnya, apa itu konflik vertikal?
Konflik vertikal adalah pertengkaran yang terjadi diantara kelompok lapisan atas dengan kelompok lapisan bawah. Hal yang digarisbawahi adalah konflik yang merujuk pada stratifikasi sosial.
Contoh sederhananya adalah perdebatan diantara atasan dengan bawahan karena ada pekerjaan yang tidak beres. Apa ada contoh lainnya? Contoh lainnya adalah Anda berdebat dengan guru, karena guru memberikan tugas yang tidak sesuai dengan kondisi. Sehingga, memberatkan sebagian besar murid. Guru Anda posisinya lebih tinggi dibandingkan murid.
- Konflik Horizontal
Sudah tahu bukan dengan gambaran horizontal? Konflik kali ini adalah konflik horizontal. Konflik yang satu ini kebalikan dari konflik vertikal.
Jadi, apa maksud dari konflik horizontal? Konflik horizontal ini adalah konflik sosial yang terjadi di dalam masyarakat. Dengan kondisi, mereka semua memiliki posisi yang sejajar.
Bagaimana contoh sederhana dari konflik horizontal? Jadi, konflik ini bisa dimulai dari teman-teman antar kelas. Ada salah satu teman di kelas yang merusak alat-alat di kelas, namun tidak mau bertanggung jawab. Anda tentunya memarahi teman tersebut. Tetapi, teman Anda tidak terima sehingga menimbulkan percekcokan.
Konflik horizontal ini banyak ditemui bukan? Apabila ada konflik seperti ini hindari saja karena konflik menjadi awal perpecahan pertemanan maupun kekeluargaan.
- Konflik Laten
Selanjutnya, ada konflik laten di dalam jenis-jenis konflik sosial. Apa konflik laten itu? Konflik yang satu ini memiliki sifat tersembunyi dan pihak-pihak yang mengetahui hanyalah pihak terlibat dalam konflik.
Ada banyak contoh sederhana yang menunjukkan konflik laten, bahkan ada di dalam sebuah film. Sudah tahu belum dengan film ayah, mengapa aku berbeda? Mengingat tokoh utama seorang tuna rungu maka dari itu ia kebanyakan dibully oleh teman-temannya.
Konflik ini hanya diketahui oleh tokoh utama dengan teman-teman yang membully-nya. Tidak ada orang lain yang mengetahuinya.
- Konflik Manifest
Sebenarnya, untuk konflik manifest ini masih sama dengan konflik laten. Namun, konflik ini lebih diketahui oleh masyarakat luas dan mempunyai dampak yang begitu besar kepada masyarakat.
Bagaimana bentuk contoh konflik manifest? Jadi, contoh konflik manifest bisa dilihat dari kondisi bullying. Sebenarnya yang tahu hanya Anda dan pelaku bullying. Namun, ada perkataan yang cukup menyinggung dari sini Anda menyebarkan perkataan tersebut dan menceritakan secara full kronologinya di sosial media.
Tidak lupa, Anda tag salah satu akun pelaku bullying. Dari sini, semua orang tahu dengan kondisi konflik Anda. Bahkan, bisa saja masyarakat lainnya memberikan hujatan kepada pelaku pem-bully-an atas dasar sanksi sosial. Masuknya ke dalam konflik manifest.
Sangat mudah sekali dipahami bukan? Konflik manifest ini banyak sekali ditemui di sosial media. Biasakan untuk menghindari hal-hal yang menimbulkan konflik!
- Konflik Realistis
Sudah tahu belum dengan konflik realistis? Jadi, konflik realistis adalah konflik yang mana disebabkan oleh kekecewaan salah satu individu maupun kelompok pada suatu sistem.
Bagaimana contoh konflik yang realistis dalam kehidupan sehari-hari? Jadi, contoh yang bisa diambil adalah Anda melihat pemilihan tim kompetisi menggambar! Namun, pihak sekolah hanya memberikan kesempatan kepada orang-orang dengan nilai seni budaya 85.
Namun, kondisi Anda saat ini atau sejauh ini hanya mendapatkan nilai seni budaya 80. Dengan begitu Anda tidak bisa mengikuti kompetisi menggambar karena nilai tidak mencukupi dan tentunya menimbulkan kekecewaan dalam hati.
Konflik realistis ini tentu banyak terjadi di sekolah maupun lingkungan rumah. Hal ini cukup menyakitkan namun kembali pada kondisi realitanya.
- Konflik Non-realistis
Setelah ada konflik realistis ada juga konflik non-realistis. Apa itu konflik non-realistis? Sudah pada tahu belum?
Konflik non-realistis adalah konflik yang menunjukkan ungkapan permusuhan akibat rasa kecewa yang begitu mendalam. Konflik non-realistis ini bisa terjadi karena adanya SARA.
Contoh konflik non-realistis banyak sekali, bisa ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Konflik yang terjadi antar ras. Sudah tahu dengan cerita konflik antar ras putih dan hitam? Hal ini termasuk ke dalam konflik non-realistis.
Konflik non-realistis ini bisa menimbulkan perpecahan. Maka dari itu, usahakan untuk menghindari konflik non-realistis apalagi menyinggung hal-hal berkaitan dengan SARA.
Konflik yang seperti ini harus dihindari karena masalahnya tidak jelas dan susah untuk mendapatkan penyelesaian. Apabila hal ini berlarut-larut terjadi akan berbahaya bagi kehidupan bermasyarakat.
Itu saja macam-macam jenis konflik sosial. Terdapat 6 macam jenis konflik yang berbeda tentunya. Mulai sekarang belajarlah untuk menghindari konflik karena tidak semua konflik mudah diselesaikan karena solusi atau alternatif jalan tengah.