Daftar isi
Tidak dapat dipungkiri untuk bisa memproduksi suatu produk, baik barang ataupun jasa yang bersesuaian dengan kebutuhan konsumen saat ini perusahaan harus melakukan riset pemasaran. Dengan melakukan riset pemasaran, perusahaan bisa mengidentifikasi secara signifikan selera dari target konsumennya.
Sehingga perusahaan bisa menjadikan informasi tersebut sebagai dasarnya untuk melakukan produksi. Namun, tidak hanya itu agar produk yang diproduksi oleh perusahaan bisa digunakan sesuai dengan selera setiap konsumennya, terkadang perusahaan juga menggunakan beberapa teknologi fleksibel.
Yang mana bukan pihak perusahaan sendiri yang menyesuaikan produk sesuai dengan selera konsumen, namun konsumen bisa menyesuaikan sendiri produk yang telah dibeli sesuai dengan kebutuhannya. Disini, pihak perusahaan hanya berusaha untuk memfasilitasinya saja.
Hal semacam ini disebut dengan kustomisasi massal. Secara umum, kustomisasi massal merupakan suatu upaya memodifikasi suatu produk menjadi sesuai dengan kebutuhan setiap penggunanya. Yang mana dilakukan secara besar besaran guna memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen. Adapun beberapa jenis dari kustomisasi massal ini.
Dalam hal ini, perusahaan berusaha menyesuaikan produk mereka dengan kebutuhan dan selera dari setiap konsumenny. Namun, tanpa menggunakan metode riset ataupun sebuah penelitian. Pihak perusahaan mencoba langsung dengan berbicara pada beberapa pelanggan dan konsumen setianya mengenai produk mereka selama ini.
Apakah terdapat masukan, kritik, saran dan lain sebagainya. Namun, yang lebih ditekankan disini, pihak perusahaan berusaha untuk mendapatkan informasi dan data yang berkaitan dengan selera dan kebutuhan dari konsumennya. Informasi yang didapatkan dari konsumen tersebut akan diolah dan dianalisis lebih lanjut.
Sehingga ditemukan satu kesimpulan yang mewakili selera serta kebutuhan konsumen untuk saat itu terhadap suatu produk. Kustomisasi yang seperti ini banyak digunakan oleh sebagian besar perusahaan. Dengan harapan nantinya produk yang akan mereka produksi bisa sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Dan tentunya bisa diterima dengan mudah oleh konsumen. Sehingga peluang yang berkaitan dengan kegagalan pemasaran dan lain sebagainya yang berkaitan dengan kerugian bisa diminimalisir adanya.
Berbeda dengan mekanisme kustomisasi kolaboratif, di kustomisasi adaptif perusahaan berupaya untuk menyediakan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan selera konsumen, namun disajikan dengan cara yang berbeda. Disini perusahaan berupaya untuk menghasilkan produk yang sudah terstandarisasi yang ditambahkan dengan beberapa kelebihan yang merujuk pada kefleksibilitasan produk.
Dalam hal ini, bukan perusahaan yang berupaya untuk menyamakan produknya sesuai dengan kebutuhan konsumennya. Melainkan konsumen sendiri yang akan menyesuaikan produk yang ia beli sesuai dengan kebutuhan mereka.
Dalam hal ini perusahaan hanya berperan sebagai pihak penyedia serta pihak yang memfasilitasi produk. Untuk kegunaannya lebih lanjut agar sesuai dengan kebutuhan konsumen, konsumen sendiri yang memiliki hak untuk melakukan kustomisasi tersebut.
Selain itu, pihak perusahaan juga bisa melakukan kustomisasi transparan terhadap produknya. Disini perusahaan bisa melakukan produksi untuk produk produk yang cenderung unik sesuai dengan kebutuhan konsumennya. Namun, proses kustomisasi yang dilakukan terhadap produk ini cenderung berlangsung secara berkala.
Yang mana nantinya, semakin hari keunggulan dan keunikan yang diberikan oleh perusahaan akan semakin menyesuaikan dengan kebutuhan unik dari setiap pelanggan. Namun, hal ini berbeda dengan kustomisasi kolaboratif yang mana disitu pihak perusahaan berusaha untuk membangun komunikasi dengan pelanggan dan konsumennya guna mengetahui selera serta kebutuhan dari konsumen.
Sedangkan dalam kustomisasi transparansi ini perusahaan melakukan kustomisasi produk tanpa melakukan komunikasi dengan pihak konsumennya.
Kustomisasi kosmetik ini merupakan upaya yang dilakukan oleh perusahaan guna memasarkan produknya ke konsumen secara lebih luas. Namun, metode pendekatan pemasaran yang digunakan cukup unik dan berbeda dengan yang lainnya.
Tetapi untuk sekarang ini sudah banyak perusahaan perusahaan besar yang menggunakan metode kustomisasi ini. Dimana dalam memasarkan produknya ke pasar ataupun konsumen, perusahaan berupaya untuk mengustom produknya menjadi beberapa bentuk dan ukuran.
Bisa dikatakan bahwa untuk bisa menyesuaikan produk dengan kebutuhan konsumen, perusahaan menciptakan bermacam variasi mengenai produk yang diproduksinya, seperti minuman kemasan, perusahaan akan berupaya untuk mengemasnya dalam bentuk minuman kaleng, minuman botol atau justru dalam bentuk kemasasan yang berukuran berbeda seperti 1.5 liter dan 750 mililiter dan lain sebagainya.