Secara garis besar desa merupakan kumpulan dari beberapa unit permukima-permukiman kecil yang seringkali dikenal juga sebagai kampung. Interaksi sosial yang terjadi di sana bisa dikatakan homogen.
Yang mana hampir semua dari penduduknya memiliki mata pencaharian yang sama. Namun, pada kenyataannya kondisi perdesaan tidaklah sesederhana itu. Desa memiliki beberapa pola keruangan yang perlu kita tahu.
Pola Memusat
Pola keruangan desa yang satu ini seringkali ditemui di sebagian besar desa di Indonesia. Yang mana antara satu individu penduduk dengan individu lainnya saling membagun rumah yang berdekatan dan memusat pada satu wilayah saja.
Sehingga tidak heran apabila kehidupan masyarakat desa dibilang sangat dekat dan rekat satu dengan yang lainnya. Hal ini didukung dengan bangunan rumah mereka yang berdekatan antara satu dengan yang lainnya, bahkan tak jarang ada yang menempel.
Pola keruangan desa yang memusat seperti ini lebih sering ditemui di daerah dataran rendah. Yang mana dengan pola keruangan yang seperti ini semakin membuat individu individunya memiliki kedekatan kekerabatan yang terbilang tinggi.
Pola Mengelilingi
Bisa dibilang bahwa pola keruangan desa yang satu ini lebih condong memusat pada posisi yang memiliki fasilitas atau tempat yang memang mereka butuhkan.
Masyarakat pedesaan juga memiliki kecenderungan untuk membangun rumah melingkar dengan mengelilingi suatu fasilitas kebutuhan, seperti waduk, sumber mata air, ataupun fasilitas kebutuhan kebutuhan lainnya.
Dalam kata lain, bangunan rumah yang mereka tempati benar benar seperti memagari fasilitas tersebut, dengan fasilitas kebutuhan yang berada di tengah tengah permukiman mereka.
Pola Memanjang
Sesuai dengan istilahnya, bahwa permukiman penduduk dengan pola keruangan yang seperti ini pembangunannya berjajar memanjang pada suatu garis.
Garis yang menjadi dasar atau pedoman dari rumah rumah mereka tersebut bukanlah garis biasa, melainkan garis yang nantinya mempermudah proses mobilitas penduduk yang tinggal dan menetap disitu.
Pola keruangan ini seringkali ditemui di permukiman-permukiman yang berada di daerah dataran rendah seperti pesisir pantai. Para masyarakat yang tinggi di daerah pantai cenderung memiliki susunan rumah yang memajang satu ujung pantai ke ujung pantai.
Tidak hanya itu, pola keruangan memanjang ini juga kita temui ketika ada permukiman yang berada di dekat jalan raya.
Pola Menyebar
Jenis pola keruangan yang satu ini memiliki konsep yang berbeda dengan pola keruangan pedesaan yang lainnya. Masyarakat dengan pola keruangan menyebar ini merupakan sekumpulan masyarkat yang bertempat tinggal di daerah dataran tinggi.
Menyebarnya rumah rumah masyarat ini dikarenakan pemilihan akan dataran rata yang bisa digunakan untuk membangun rumah. Berbeda dengan dataran rendah yang mana masyarakat bisa membangun rumah dimanapun yang mereka mau.
Untuk masyarakat dataran tinggi mereka harus memilih dan memilah tempat yang memiliki lahan yang rata atau topografi yang tepat setidaknya layak untuk didirikan sebuah bangunan. Oleh karenanya tidak heran apabila pembangunan dari rumah rumahnya cenderung berpencar atau menyebar.