Terdapat sebuah cabang ilmu yang mengkaji secara khusus mengenai tanda. Dimana cabang ilmu tersebut hampir membahas semua hal yang berkaitan dengan tanda. Cabang ilmu tersebut disebut dengan semiotika. Semiotika merupakan sebuah ilmu yang hendak mempelajari bagaimana manusia dalam memaknai suatu hal.
Tujuan utama dari cabang ilmu ini adalah menerjemahkan dan mengintrepertasikan sebuah tanda “sign” baik yang berbentuk non verbal atau pun verbal yang seringkali disebut juga sebagai lunguistik. Tanda yang direpresentasikan ini akan mewakili segala sesuatu yang dapat diamati atau dibuat teramati. Adapun beberapa jenis, semiotika yang perlu diketahui semiotika komunikasi dan semiotika signifikan.
1. Semiotika Komunikasi
Teori semiotika komunikasi ini lebih menekankan pada proses komunikasi. Dimana teori ini lebih mengkaji dan membahas mengenai produksi tanda yang mana salah satu diantaranya nanti bisa diasumsikan dalam sebuah makna. Bisa dikatakan bahwa semiotika komunikasi ini lebih membahas secara mendetail mengenai komunikasi dibandingkan dengan semiotika signifikasi.
Semiotika komunikasi ini memiliki 6 faktor yang perlu diketahui, yakni pengirim, penerima, kode (system tanda), pesan, saluran komunikasi dan juga acuannya.
2. Semiotika Signifikasi
Seperti dengan namanya, semiotika jenis ini lebih ditekankan pada teori tanda beserta dengan pemahamannya dalam suatu konteks tertentu. Dalam kata lain, tanda yang dimaksudkan dalam hal ini cenderung memiliki pengertian yang berbeda dalam setiap konteks tergantung pemahaman dari setiap subjek dan objek yang menerimanya.
Teori semiotika signifikasi ini sama sekali tidak mempermasalahkan tujuan serta proses dari komunikasi itu sendiri. Yang lebih dianggap penting dalam hal ini adalah pemahaman dari suatu tandanya itu sendiri. Terlebih proses kognisinya pada penerima tanda yang lebih diperhatikan dari pada proses terjadinya komunikasi itu sendiri.