Cara Menulis Teks Eksplanasi dan Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Teks eksplanasi merupakan teks yang membahas mengenai hubungan peristiwa atau proses terjadinya sesuatu. Teks eksplanasi seringkali kita temukan pada bacaan-bacaan mengenai proses terjadinya fenomena alam, budaya, dan sosial, atau bahkan mengenai tubuh manusia.

Teks ekplanasi merupakan teks yang menjawab pertanyaan mengapa dan bagaimana sesuatu bisa terjadi. Oleh karena itu, isi teks eksplanasi memuat rangkaian proses atau kejadian, kejadian tersebut dapat berupa suatu peristiwa, fenomena alam, sosial, atau budaya.

Sebelum membahas mengenai cara meringkas dan menulis teks eksplanasi, ada baiknya jika kita memahami terlebih dahulu kaidah kebahasaan teks eksplanasi. Adapun kaidah kebahasaan tersebut antara lain:

Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi

1. Menggunakan konjungsi kausalitas

Konjungsi kausalitas merupakan konjungsi yang menunjukan sebab akibat. Contoh dari konjungsi kausalitas antara lain: oleh karena itu, oleh sebab itu, sebab, karena, sehingga.

Contohnya:

Banjir terjadi karena hujan yang berlebihan, penyumbatan drainase, atau meluapnya air sungai, laut, dan danau. Banjir sangat berbahaya karena dapat menyebabkan beberapa masalah serius bagi masyarakat, seperti kekurangan air bersih, merusak bangunan, dan menimbulkan masalah kesehatan.

2. Menggunakan konjungsi kronologis

Konjungsi kronologis merupakan konjungsi yang digunakan untuk menjelaskan urutan waktu. Contoh konjungsi kronologis antara lain: kemudian, setelah itu, lalu, pada akhirnya, mula-mula.

Contohnya:

Pangeran Diponegoro berangkat ke Pengasih untuk melawan Belanda. Kemudian pihak Pangeran Diponegoro dan Belanda melakukan gencatan senjata dan mengadakan perundingan. Akan tetapi, perundingan tersebut gagal. Pangeran Diponegoro kemudian mendirikan keraton di Sambirata. Sementara itu, Belanda mendirikan benteng-benteng untuk menghambat pergerakan Pangeran Diponegoro.

3. Menggunakan nomina yang merujuk pada jenis fenomena

Teks eksplanasi merupakan teks yang membahas mengenai fenomena alama, dan peristiwa lainnya, maka kata benda yang digunakan merujuk pada sebuah fenomena, misalnya banjir, hujan, tari tradisional, kesenian daerah, gunung meletus, tanah longsor.

4. Menggunakan kata teknis atau kata istilah sesuai dengan tema yang dibahas.

Contohnya :

Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi karena endapan magma pada perut bumi karena didorong gas bertekanan tinggi. Cairan magma yang dikeluarkan bumi saat gunung meletus disebut lava sedangkan semburan minyak panas dan uap panas disebut erupsi. Hasil letusan gurung berapi berupa lava, pasir, abu, batu, serta gas vulkanik. Letusan ini dapat menyebabkan tanah longsor dan gempa bumi.

5. Menggunakan kalimat pasif

Teks ekplanasi merupakan teks yang bersifat menganalisis atau menjelaskan kembali sehingga banyak menggunakan kalimat-kalimat pasif. Kalimat pasif merupakan kalimat yang subjeknya dikenai suatu perbuatan.

Contohnya:

Tanah longsor dapat terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya karena curah hujan yang tinggi, erosi tanah, getaran karena gempa bumi, atau dapat juga karena jenis tanah yang mudah longsor.

6. Banyak menggunakan verba relasional dan verba material

Verba relasional meruapakn verba yang menyatakan hubungan sebab akibat. Misalnya:

  • Menyebabkan
  • Disebabkan
  • Berdampak
  • Berakibat
  • Menimbulkan
  • Mengakibatkan
  • Menjadi
  • Sehingga
  • Merupakan
  • Adalah

Verba material merupakan verba yang menyatakan perbuatan fisik yang dapat dilihat partisipan. Misalnya:

  • Menjadi
  • Berubah
  • Terbentuk
  • Membentuk
  • Dibentuk
  • Terjadi
  • Terangkat
  • Tertimpa
  • Tertimbun
  • Menurun
  • Tercemar

Dengan memahami kaidah kebahasaan teks eksplanasi, maka akan mempermudah kita untuk memahami bagaimana cara meringkas dan menulis teks eksplanasi.

Cara Menulis Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi tersusun atas pola kronologis, dan pola kausalitas. Kedua pola tersebut saling melengkapi. Selain itu, kedua pola tersebut juga dapat diselingi dengan pola ilustrasi, definisi, dan umum-khusus.

Berikut ini langkah-langkah dalam menulis teks eksplanasi:

  1. Menentukan topik
    • topik yang dipilih diharapkan adalah topik yang dikuasai, mengenai kejadian yang menarik dan aktual. Topik juga dapat berasal dari peristiwa di sekitar kita. Untuk mempermudah pemilihan topik, kita bisa mencatat topik-topik yang ada di sekitar kita, meliputi fenomena alam, peristiwa sosial, budaya, dan sebagainya.
  2. Menyusun kerangka teks
    • kerangka teks dapat mengacu pada struktur teks eksplanasi yaitu identifikasi fenomena, proses kejadian, dan ulasan. Topik disusun dengan pola kronologis dan kausalitas.
  3. Mengumpulkan informasi (bahan), yaitu berupa fakta yang ada, serta pendapat para ahli.
    • Bahan ini dapat diperoleh dari berbagai sumber, misalnya buku, majalah atau literatur lainnya serta dapat juga melalui pengamatan atau observasi.
  4. Mengembangkan teks menjadi teks yang utuh
    • Mengembangkan kerangka teks yang telah disusun menjadi teks eksplanasi yang lengkap dengan memperhatikan kaidah kebahasaan teks eksplanasi.
  5. Menyunting teks
    • setelah teks eksplanasi utuh, baca kembali hasilnya, dan sunting teks jika terdapat kesalahan penulisan atau ejaan.

Cara Meringkas Teks Eksplanasi

Selain menulis teks eksplanasi, kita juga seringkali diberi tugas untuk meringkas teks eksplanasi. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam meringkas teks eksplanasi:

  • Ringkasan disusun berdasarkan bagian penting dalam struktur teks eksplanasi.
  • Carilah gagasan pokok dari setiap paragraf yang ada.
  • Catat gagasan yang ditemukan.
  • Setelah itu, padukan gagasan pokok yang kita temukan dan kembangkanlah dengan bahasa kita sendiri.

fbWhatsappTwitterLinkedIn