Mengenal Jenis Vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dunia dalam dua tahun terakhir sedang dilanda musibah wabah virus corona atau sering disebut dengan covid-19. Kabar baiknya adalah vaksin untuk wabah ini telah ditemukan. Tak hanya ada satu jenis namun ada beberapa jenis. Vaksin ini tentunya telah lulus uji coba dan siap untuk diberikan kepada masyarakat di seluruh dunia termasuk Indonesia. Berikut ini adalah jenis-jenis vaksin yang beredar di Indonesia. 

1. Sinovac

Vaksin sinovac dikenal juga dengan nama Coronavac. Vaksin ini berasal dari China dan diproduksi oleh perusahaan biofarmasi. Vaksin dengan tipe whole virus ini menggunakan virus corona tersebut namun sudah dalam keadaan mati atau non aktif. Dengan keadaan non aktif tersebut ketika virus disuntikan ke dalam tubuh maka tidak akan menginfeksi namun tetap dapat membangun imun tubuh

Berdasarkan hasil uji coba di Indonesia yaitu oleh BPOM menunjukkan vaksin ini memiliki tingkat efikasi sebesar 65,3 persen. Vaksin ini juga bisa diberikan kepada ibu hamil dan menyusui. Namun sebaiknya melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter ataupun petugas medis lainnya sebelum vaksin. 

Efek samping yang dihasilkan dari vaksin ini yaitu demam, mual, lelah, sakit kepala, hingga muntah. Semantara itu untuk pemberian vaksin ini dilakukan sebanyak dua tahapan dengan jarak 28 hari. 

2. AstraZeneca 

AstraZeneca merupakan jenis vaksin kedua yang digunakan di Indonesia. Vaksin ini sudah mulai dikembangkan pada bulan Februari 2020 di Inggris, Brazil dan Afrika Selatan. Hasil dari uji klinis menunjukkan vaksin AstraZeneca atau disebut juga dengan Oxford AstraZeneca ini memiliki efikasi sebesar 70 persen.

Berbeda dengan vaksin Sinovac yang menggunakan virus corona, vaksin ini tidak mengandung virus tersebut sama sekali. Melainkan memanfaatkan virus yang kerap menginfeksi simpanse yaitu Adenovirus Simpanse. Virus ini telah mengalami rekayasa genetika sehingga dapat membentuk imun yang efektif untuk melawan virus corona. Sayangnya vaksin ini belum diketahui keefektifan untuk ibu hamil dan menyusui. 

Vaksin ini diketahui memiliki keampuhan yang lebih untuk menangani gejala yang cukup parah dari virus corona terutama pada varian delta. Pemberian vaksin ini dilakukan sebanyak dua kali dalam jangka waktu 1-3 bulan dengan setiap dosisnya yaitu 0,5 ml. Gejala yang ditimbulkan oleh vaksin ini tidak berbeda jauh dengan vaksin sinovak yaitu demam, nyeri otot, lelah, mual, muntah, hingga flu. 

3. Sputnik V

Jenis vaksin lainnya yang mendapat izin dari BPOM RI yaitu sputnik V. Vaksin yang deikembangkan oleh Gamaleya Research Institute, Rusia ini memiliki nama lain yakni  Gam-COVID-Vac. Vaksin ini terbentuk dari virus adenovirus 26 dan 5 yang menyerang sistem pernafasan. Tentu saja virus ini telah direkayasa sehingga tidak akan berkembang biak ketika berada dalam tubuh manusia serta tidak akan menginfeksi tubuh. Vaksin ini memiliki vektor yang mengandung potongan gen covid 19 nonaktif ini akan membentuk antibodi sehingga jika suatu ketika terinfeksi virus corona maka tubuh akan mengenalinya dan mengetahui cara melawan virus tersebut. 

Berdasarkan hasil uji klinis vaksin ini memiliki efikasi mencegah covid 19 sebesar 91,6 persen. Efek yang ditimbulkan dari vaksin ini tidak begitu berarti yakni gejala flu, demam, sakit kepala, lelah, serta nyeri di tempat suntikan vaksin. Pemberian vaksin ini dilakukan sebanyak dua kali dengan selisih wakui 21 hari dan setiap dosisnya 0,5 ml.

4. Sinopharm 

Sama halnya dengan vaksin Sinovac vaksin Sinopharm juga berasal dari negeri tirai bambu yaitu China. Vaksin ini dikembangkan oleh farmasi milik pemerintah China yakni China National Pharmaceutical Group. Vaksinasi ini dinyatakan aman oleh WHO setelah melalui uji coba di berbagai negara yaitu China, Arab Saudi Maroko, Mesir, Bahrain, Jordan, Pakistan, dan Argentina. Hasilnya menunjukkan bahwa vaksin ini memiliki tingkat keefektifan sebesar 79,34 persen yang artinya sudah memenuhi syarat dari WHO. 

Vaksin Sinopharm menggunakan metode non aktif virus yang artinya virus telah dimatikan sehingga tidak akan membahayakan tubuh. Vaksin ini telah mengantongi izin edar dari pemerintah RI sejak April 2021. Berbeda dengan vaksin Sinovac dan AstraZeneca bisa didapatkan secara gratis, vaksin Sinopharm harus mendaftar dan membayar untuk mendapatkannya. 

Pemberian vaksin ini dilakukan sebanyak dua kali dengan jarak waktu 3-4 minggu. Sementara itu efek samping dari vaksin ini diantaranya adalah sakit kepala hingga demam ringan. 

5. Moderna 

Vaksin jenis Moderna sedang hangat diperbincangkan oleh masyarakat Indonesia sebab vaksin ini baru saja tiba dan siap untuk diedarkan. Vaksin dengan nama lain mRNA-1273 ini adalah vaksin yang memiliki cara kerja berbeda dengan vaksin sinovac dan AstraZeneca. Vaksin ini akan memberitahukan sel-sel tubuh untuk membentuk protein tertentu yang berfungsi sebagai respons imuns. Setelah terbentuk protein tersebut selanjutnya tubuh akan membentuk antibodi yang dapat melindungi diri dari serangan virus corona. 

Vaksin yang dikembangkan di Amerika Serikat yaitu oleh Moderna, Inc. dan National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) memiliki tingkat efikasi sebesar 94,1 persen. Vaksin ini juga diketahui ampuh untuk mencegah berbagai varian virus corona seperti Beta, Delta, Eta, dan Kappa. Pada awalnya vaksin ini diperuntukkan bagi para tenaga kesehatan namun saat ini moderna sudah bisa untuk masyarakat umum dengan syarat tertentu. Syarat tersebut yakni belum pernah mendapat vaksin covid-19 dan juga tidak bisa menggunakan vaksin Sinovac dan AstraZeneca.

6. Vaksin Pfizer

Vaksin Pfizer merupakan jenis vaksin yang berhasil dikembangkan oleh bioteknologi Jerman, BioNTech dengan perusahaan farmasi yang ada  Amerika Serikat yaitu Pfizer. Sebelum dinyatakan aman dan mengantongi izin edar, vaksin ini diuji coba di Amerika Serikat, Jerman, Turki, Afrika Selatan, Brazil, dan Argentina. Hasil dari uji coba tahap III menunjukkan vaksin Pfizer ampuh melawan covid sebanyak 95 persen.

Cara kerja dari vaksin ini adalah dengan messenger RNA (mRNA) untuk membentuk spike protein hingga menghasilkan antibodi yang dapat melawan corona virus.  Pemberian vaksin Pfizer dilakukan sebanyak dua kali dengan satu dosisnya  0,3 ml. Penyuntikan vaksin pertama dengan kedua diberi jeda waktu selama 21 hari.  Setelah menerima vaksin ini biasanya orang tersebut akan merasa pusing, demam, nyeri otot, menggigil, dan bengkak pada kelenjar getah bening. 

7. Vaksin Novavax

Vaksin Novavax datang ke Indonesia bersamaan dengan vaksin Pfizer yaitu pada bulan Juni 2021. Vaksin ini juga akan digunakan dalam program vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah RI. Vaksin yang merupakan produksi perusahaan farmasi Amerika Serikat yakni novavax ini diketahui memiliki tingkat efektifitas sebesar  89,3 persen. Vaksin novavax mengandung bahan pembantu yaitu Matrix-M yang dapat merangsang pembentukan antibodi untuk melawan virus berbahaya seperti corona. 

Selain memiliki tingkat efikasi yang tinggi vaksin ini juga dilansir aman untuk para lansia yang memiliki resiko lebih tinggi. Pemberian vaksin ini dilakukan dalam dua tahap dengan jarak waktu 3 minggu. Efek yang dihasilkan dari penyuntikan vaksin ini yaitu kemerahan, demam ringan, sakit kepala dan nyeri otot. 

fbWhatsappTwitterLinkedIn