Daftar isi
Dalam berbagai bahasa, suatu kalimat pasti dimulai dengan kata-kata. Tidak melulu kata benda yang menjadi subjek atau objek, namun pada Bahasa tertentu, kata kerja dapat menjadi kata pertama yang memulai kalimat.
Jumlah adalah kata dalam Bahasa Arab yang berarti ‘kalimat’. Adapun bahasan dalam artikel ini adalah kategori kalimat berdasarkan kata yang memulainya. Ada jumlah ismiyah dan ada jumlah fi’liyah.
Apa yang dimaksud dengan jumlah ismiyah dan jumlah fi’liyah? Bagaimana aturan membuat kedua jenis kalimat ini? Bagaimana contoh-contoh kalimatnya? Simak penjelasannya dalam artikel ini.
Jenis kalimat yang pertama adalah jumlah ismiyah. Berikut penjelasan mengenai kalimat ini.
Jumlah berarti kalimat, dan ismiyah berarti isim/ kata yang tidak terikat waktu.
Simpelnya, isim berarti kata benda/ selain kata kerja. Berarti, jumlah ismiyah adalah sebuah kalimat yang didahului oleh kata benda.
Jumlah ismiyah terdiri atas dua bagian yaitu, mubtada’ dan Khobar. Mubtada’ adalah subjek kalimat, berupa isim yang terletak di awal kalimat.
Khobar adalah predikat kalimat yang berfungsi untuk memberi kabar/ menjelaskan perilaku mubtada’.
Sifat dari jumlah ismiyah dapat diasosiasikan dengan salah satu sifat dalam aturan tata Bahasa Indonesia yaitu diterangkan-menerangkan.
Mubtada’ menjadi yang diterangkan, dan Khobar bersifat menerangkan mubtada’.
Sifat kalimat ismiyah ada dua, yaitu:
Jumlah ismiyah menjadi kalimat nominal apabila Khobar adalah isim. Sifat khobar adalah menjelaskan identitas dari mubtada’.
Jumlah ismiyah menjadi kalimat verbal apabila Khobarnya adalah salah satu fi’il, seperti fiil madhi, mudhari, amar. Sifat Khobar berubah menjadi menjelaskan aktivtas dari mubtada’.
Pada masing-masing bagian, terdapat ciri-cirinya. Berikut ini ciri-ciri mubtada’.
Adapun ciri-ciri Khobar adalah sebagai berikut
Berikut ini contoh jumlah ismiyah dalam Bahasa Arab.
Bahasa Arab | Cara membaca | Arti Bahasa Indonesia |
الأم لديها حديقة زهرة كبيرة | Al-amm ladayha hadiiqati zahrah kabiirah | Ibu memiliki kebun bunga yang besar |
إلهام يعترف بأنه كان مخطئا | Ilham ya’taraf biannahu kaana makhthaana | Ilham mengakui bahwa dirinya salah |
أختي فازت بسباق قراءة القرآن | Ukhtii faazat bisabaaqa qaraa’ah al Qur’an | Adik perempuanku memenangkan perlombaan membaca Al-Qur’an |
خزانة في الغرفة الوسطى عضها النمل المتوسط | Khazaaanah fiii alghurfah alwustha ‘adhahaa annaml almatuusath | Lemari di ruang tengah digigit rayap |
في اليوم الخامس سنكون لمشاهدة معالم المدينة | Fii alyaumil khaamis sanakuuna lamasyaahadah ma’aalam almadiinah | Tanggal 5 nanti kami akan bertamasya |
دليل الغسالة ذهب | Daliili alghasaalah dzahaba | Buku panduan pemakaian mesin cuci itu sudah hilang |
الرجل كان لديه تعليق من السوربان على رقبته | Ar-rijaalu kaana ladayhi ta’liiqa min assuurabaana ‘alaa raqabatahu | Lelaki itu mengalungkan sorban di lehernya |
السماء إلى الغرب الآن حمراء. | Assamaa’a ilal gharabi al aana hamaraa’a | Langit di sebelah barat kini berwarna merah. |
أخي الصغير جيد في العمل على التصميم الجرافيكي. | Akhii asshaghiir jaydi fii al’amli ‘alaa attashmiim aljaraafiikii | Adik lelakiku pandai mengerjakan desain grafis. |
العلماء يدرسون فيروسات جديدة. | Al’ulamaa’ yadrisuuna fiiruusaati jadiiidah | Ilmuwan mempelajari virus baru. |
Jenis kalimat yang kedua adalah jumlah fi’liyah. Berikut penjelasan mengenai kalimat ini.
Jumlah berarti kalimat, dan fi’liyah adalah fi’il/ kata kerja. Jumlah fi’liyah berarti kalimat yang diawali dengan kata kerja. Adapun kalimat ini tersusun atas fi’il (kata kerja) dan fa’il (pelaku).
Fi’il berlaku sebagai kata kerja yang terletak di awal kalimat, sedangkan fa’il adalah subjek.
Pola kalimat ini menjadi menerangkan-diterangkan, dimana fi’il bertugas menerangkan fa’il.
Berikut ini sifat dari jumlah fi’liyah.
Berikut ini contoh jumlah fi’liyah dalam Bahasa Arab.
Bahasa Arab | Cara membaca | Arti Bahasa Indonesia |
بقيت الفتاة مع جدتها. | Baqiita alfataahu ma’a jaditahaa | Anak perempuan itu tinggal dengan neneknya. |
بكيت عندما عرف مصيره | Bakiit ‘inda maa ‘arafa mashiirah | Aku menangis ketika mengetahui nasibnya |
لم تعرف (نينا) ماذا تفعل غير ذلك | Lam ta’rafu (Nina) maa dzaa taf’al ghaira dzaalik | Nina tidak tahu lagi harus berbuat apa. |
اكتشف العلماء فيروسجديد. | Iktasyaf al’ulamaa’ fiiruus jadiid | Ilmuwan menemukan virus baru. |
اتخذت القرار الصحيح (آرسياد) | (irsyad) itakhadzat alqaraara ash-shahiih | Irsyad telah mengambil keputusan yang tepat |
لم يجد ناروتو أفضل طريقة لحل المشكلة | Lam yajid naarawutuu afdhala thariiqah lahal almasykalah | Naruto tidak menemukan cara terbaik untuk menyelesaikan masalah. |
لا يمكنني أن أدعهم يعانون من أجل ذلك | Laa yamkananii an ad’ahum ya’aanuuna min ajla dzaalik | Aku tidak dapat membiarkan mereka menderita begitu saja. |
يقرأوالطلاب ن | Yaqrauu aththalaabuun | Para siswa membaca |
أكتب الكتاب | Aktubu alkitaaba | Aku menulis buku |
آخذ القرطاسية | Akhadza alqara thaasiiha | Aku mengambil alat tulis |
Dari penjelasan di atas diperoleh beberapa perbedaan jumlah ismiyah dan fi’liyah. Di antaranya adalah sebagai berikut.