Seni

Kain Songket Lombok: Sejarah – Motif dan Cara Merawatnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Indonesia merupakan negara yang kaya dengan kain tradisioalnya. Kain tradisional di Indonesia masih ada dan terjaga hingga saat sekarang ini dan merupakan hasil dari turun temurun dari nenek moyang masyarakat setempat.

Kain tradisional yang terkenal di lombok yaitu kain songket lombok. Kain ini dibuat secara tradisional oleh masyarakat suku sasak yang berada di Pulau Lombok. Pada materi ini kita akan membahas mengenai kain songket lombok mulai dari makna hingga cara perawatan dari kain songket lombok.

Apa itu Kain Songket Lombok?

Kain songket lombok adalah kain tradisional yang berasal dari pulau Lombok dan dibuat secara manual oleh masyarakat setempat yaitu masyarakat sasak. Kain songket lombok banyak ditemukan di desa desa yang merupakan sentra dari songket lombok.

Desa desa yang merupakan sentra songket lombok yaitu desa getap, desa sukadana, desa ungga dan desa sukarara yang terdapat di Lombok barat dan Lombok tengah. Pada songket lombok tidak menggunakan benang perak atau emas, namun menggunakan benang katun yang warna warni.

Sejarah Kain Songket Lombok

Perdagangan menyebabkan masyarakat lombok mengenal benang dan kain impor. Benang impor yang masuk melalui dunia perdagangan diantaranya yaitu benang sutera, benang katun dan benang logam.

Sedangkan jenis kain impor yang masuk ke Indonesia diantaranya yaitu kain batik, kain rembang, kain tenun dan kain sripe. Kain tenun songket menggunakan benang katun yang berasal dari Kalimantan di temukan di Lombok yaitu kain kapal dan biasanya digunakan sebagai pembungkus kitab suci Al-Quran.

Karena letak dari pulau lombok dekat dengan pulau Bali, hal ini banyak motif songket lombok yang mirip dengan motif kain bali. Bagi masyarakat sasak yang berada di lombok jika menggunakan kain songket merupakan prestise bagi si penggunanya dan untuk memenuhi rasa agar tampil menawan.

Kain songket lombok hingga saat ini masih terjaga keberadaannya, dikarenakan kain tersebut dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat setempat yang berada di lombok. Kain songket lombok menjadi suatu kebanggan bagi masyarakat setempat.

Fungsi Kain Songket Lombok

  • Kain songket lombok biasanya sering digunakan pada saat upacara pernikahan.
  • Kain songket lombok sering digunakan pada saat upacara adat yang dilaksanakan oleh masyarakat sekitar.
  • Kain songket lombok digunakan sebagai ikat pinggang dan selendang oleh kaum wanita atau pria.

Jenis Kain Songket Lombok

Kain songket lombok dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan kegunaannya, diantaranya yaitu:

  • Selewoq
    Biasanya kain jenis selewoq digunakan sebagai kain panjang oleh kaum pria.
  • Bendang
    Kain songket lombok jenis bendang ini digunakan oleh kaum wanita sebagai kain panjang.
  • Dodot atau Leang
    Kain songket lombok jenis dodot digunakan sebagai saput oleh para kaum pria.
  • Bebet
    Kain songket lombok jenis bebet ini digunakan sebagai ikat pinggang oleh kaum pria.
  • Sabuk Bendang atau Sabuk Anteng
    Biasanya kain songket lombok jenis ini digunakan sebagai selendang atau ikat pingang oleh kaum wanita.

Motif Kain Songket Lombok

  • Motif Keker
    Motif keker merupakan motif dari kain songket lombok yang sudah kuno dan berasal dari desa sukarere. Motif keker ini berupa burung merah yang saling berhadapan yang berada di bawah pohon. Motif keker pada kain songket lombok ini melambangkan mengenai kebahagiaan dan kedamaian di dalam memadu kasih. Biasanya motif keker ini juga disebut dengan motif bulan madu.
  • Motif Subahnale
    Motif subahnale ini merupakan salah satu motif kuno dari kain songket lombok yang paling terkenal. Nama subahnale ini mirip dengan pelafalan “subhanallah” yang merupakan kalimat yang diucapkan oleh penenun ketika mengerjakan motif kuno yang luar biasa rumitnya. Motif subahnale merupakan susunan geometris segi enam yang pada tengahnya diisi dengan hiasan bunga seperti bunga tanjung, bunga kenanga dan bunga remawa. Warna dasar yang digunakan dalam membuat motif ini yaitu warna hitam dan merah marun.
  • Motif Wayang
    Motif wayang terbentuk dari dua objek yaitu pasangan manusia dan payung. Motif wayang ini termasuk ke dalam motif dekoratif yang mana objek utamanya meniru bentuk dari manusia dan kemudian digayakan menjadi bentuk wayang. Pada motif wayang ini pola yang digunakan yaitu pola tebar yaitu motif diletakkan pada jarak yang teratur. Dalam membuat motif wayang pada kain songket lombok menggunakan prinsip pengulangan dan selang seling yang berlawanan. Motif wayang ini dapat dimaknai bahwa manusia tidak bisa hidup seorang diri atau sendirian, melainkan juga membutuhkan bantuan dari orang lain atau orang yang berada disekitarnya.
  • Motif Serat Penginang
    Penginang memiliki arti dalam bahasa setempat yaitu makan sirih. Motif ini berbentuk kotak kotak segi empat serta ada hiasan motif binatang, telapak dara dan garis menyilang. Motif serat penginang ini memiliki makna bahwa manusia harus memiliki sikap kebersamaan dan rukun terhadap sesama manuia.
  • Motif Bintang Empat
    Motif bintang empat ini mirip seperti bunga ceplok di kotak yang memanjang. Arti dari bintang empat ini berkaitan dengan arah dari mata angin. Motif bintang empat ini menggunakan kotak kota warna merah, hijau muda dan garus garus dengan warna merah dan hitam. Pola yang digunakan dalam membuat motif bintang empat ini biasanya menggunakan pola tebar dengan prinsip pengulangan linier. Motif bintang empat ini menceritakan mengenai penanggalan pada jaman nenek moyang yang digunakan untuk mengetahui musim hujan dan musim panas.
  • Motif Ragi Genep
    Ragi di dalam bahasa sasak memiliki arti syarat dan genep memiliki arti cukup. Makna dari motif ragi genep ini yaitu ketika orang ingin bepergian sebaiknya menggunakan pakaian yang sopan dan memenuhi norma yang berlaku di dalam masyarakat Lombok.
  • Motif Alang atau Lumbung
    Motif ini terinspirasi dari tempat penyimpanan hasil bumi dari suku sasak yang berada di Lombok. Motif alang ini memiliki makna sebagai simbol kesejahteraan dan kemakmuran.
  • Motif Panah
    Motif panah ini termasuk ke dalam jenis dari motif geometris dan melambangkan sifat yang jujur. Biasanya motif panah pada kain songket lombok ini digunakan oleh kaum pria pada saat prosesi pernikahan.
  • Motif Bulan Berkurung
    Motif ini dibuat secara turun temurun dari nenek moyang suku sasak dan dikaitkan dengan kebesaran Tuhan yang harus selalu diingat dan juga disyukuri.
  • Motif Bulan Bergantung
    Kain songket lombok dengan motif ini memiliki ciri khas yaitu bulan yang berada pada lingkaran matahari dan dihiasi dengan bintang bintang. Biasanya motif ini digunakan oleh wanita atau pria di lombok pada saat upacara adat.
  • Motif Nanas
    Motif nanas merupakan motif yang menceritakan mengenai aktivitas dari masyarakat Lombok. Aktivitas keseharian dari masyarakat lombok yaitu menanam nanas sebagai sumber mata pencaharian tambahan.

Keunikan Kain Songket Lombok

  • Pola Motif yang Padat
    Pada kain songket lombok terdapat motif yang memenuhi kainnya dan padat hampir semua kain tertutupi oleh motif. Jika dibandingkan dengan kain songket lainnya, kain songket lombok lah yang memiliki motif penuh dan padat.
  • Fungsi yang Beragam
    Kain songket lombok memiliki fungsi yang sangat beragam. Hampir setiap jenis dari kain songket lombok memiliki fungsi yang berbeda beda dengan jenis kain songket lombok lainnya.
  • Warna yang Cerah
    Kain songket lombok menggunakan beberapa warna yang cerah seperti biru, kuning, merah, ungu dan hijau. Beberapa warna cerah ini didapatkan dari bahan bahan alami tumbuhan seperti dari akar, batang, daun serta buah.

Cara Merawat Kain Songket Lombok

  • Jangan dicuci
    Kain songket lombok atau kain songket pada umumnya tidak perlu dicuci menggunakan air dan deterjen namun hanya perlu diangin-anginkan selama 1 hari setelah digunakan. Cara ini dilakukan agar kain songket lombok tetap bagus dan terhindar dari kerusakan dan perubahan warna.
  • Jangan dilipat
    Jangan melipat kain songket lombok atau menumpuk dengan kain kain lainnya. Hal ini dikarenakan lipatan dapat menyebabkan benang pada kain songket dapat putus. Sebaiknya jika ingin menyimpan kain songket yaitu dengan cara digulung agar awet.
  • Menggunakan Merica atau Cengkih
    Apabila ingin menyimpan kain songket harus meletakkan beberapa butir kapur barus di dalam lemari agar kain songket terhindar dari kutu. Namun lebih dianjurkan jika menggunakan merica atau cengkih yang dimasukkan ke dalam plastik yang dilubangi.