4 Kajian Linguistik Beserta Pengertiannya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Linguistik berasal dari bahasa Latin, Lingu yang artinya adalah Bahasa. Linguistik merupakan ilmu yang mempelajari tentang bahasa, atau ilmu yang menggunakan bahasa sebagai objek yang dikajinya. Bahasa yang dikaji dalam lingusitik bukanlah seperti bahasa Indonesia, Inggris, Arab, Korea ataupun bahasa-bahasa lainnya di dunia. Namun linguistik membahas bahasa secara keseluruhan mulai dari struktur, cara pengucapan dan masih banyak lagi.

Fungsi linguistik adalah untuk memahami bagaimana cara memilih kata, membentuk frase serta menyusun kalimat yang baik sesuai dengan metode-metode yang ada. Untuk pembelajar, terutama yang sedang mempelajari bahasa Asing, linguistik berfungsi untuk membantu pembelajar memahami bahasa dan metode-metode yang ada didalamnya serta bagaimana menggunakannya kedalam kehidupan sehari-hari.

Linguistik juga berfungsi sebagai bahan rujukan materi dan pedoman bahan ajar bagi para pendidik bahasa seperti guru. Mempelajari linguistik mampu menambah pengetahuan mengenai perkembangan bahasa dari dulu hingga masa sekarang. Sehingga penting untuk mempelajari linguistik terutama bagi pembelajar bahasa.

Terdapat 4 kajian bahasa secara linguistik yang membahas berbagai aspek dan tataran seperti kata, frase dan aspek bunyi pada bahasa yang perlu diketahui:

1. Fonologi

Kajian bahasa secara linguistik yang pertama adalah fonologi. Fonologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bunyi bahasa. Pada fonologi membahas tentang bagaimana satu bunyi dapat memiliki makna yang berbeda dengan lainnya. Contohnya, kata lupa dan rupa, kedua bunyi ini memiliki bunyi yang hampir mirip namun memiliki makna yang jauh berbeda.

Bunyi bahasa dibagi menjadi dua yaitu bunyi vokal dan konsonan. Bunyi vokal biasanya lebih mudah dan jelas untuk didengar. Sedangkan bunyi konsonan cenderung kurang jelas didengar.

2. Morfologi

Kajian bahasa secara linguistik yang kedua adalah morfologi. Morfologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang unsur-unsur pembentuk. Morfologi umumnya membahas tiga hal yaitu bentuk, kata, perubahan bentuk kata dan makna yang muncul dalam kata tersebut.

Contohnya adalah imbuhan ter- dan di-. Imbuhan ini merupakan salah satu struktur internal kata yang dapat menimbulkan perubahan kata maupun makna. Terbaca dan dibaca memiliki kata dasar yang sama yaitu baca. Namun saat diberikan imbuhan menjadi dua kata yang berbeda makna.

3. Sintaksis

Kajian bahasa secara linguistik yang ketiga adalah sintaksis. Sintaksisi adalah ilmu yang mengkaji hubungan antarkata dalam kalimat. Sintaksis membahasa tiga hal yaitu frasa, klausa dan kalimat. Suatu bahasa biasanya memiliki aturan-aturan tersendiri dalam pembentukan frase dan kalimat. Sintaksis nantinya akan menguaraikan aturan tersebut sehingga sebuah kata dapat menjadi frase dan kalimat yang tepat.

Contoh fungsi sintaksis adalah memastikan adanya subjek predikat, objek dan keterangan dalam suatu kalimat. Membedakan kalimat menjadi kalimat yang aktif maupun pasif juga merupakan fungsi sintaksis.

4. Semantik

Kajian bahasa secara linguistik yang terakhir adalah semantik. Semantik adalah ilmu mengenia arti atau makna dalam suatu kata dan kalimat. Ilmu semantik dinilao sebagai puncak studi pada ilmu linguistik, ini dikarenakan pembelajaran pada semantik mencakup bunyi (fonologi), unsur pembentuk kata (morfologi), gramatika, ilmu perkamusan dan juga sintaksis.

Contoh ilmu semantik adalah kata jatuh dapat memiliki makna yang berbeda tergantung pada kalimat.

Ani jatuh dari tangga,
Kamu jatuh cinta,
Dia marah karena harga dirinya jatuh.

Meskipun sama-sama menggunakan kata jatuh, namun terdapat perbedaan makna. Tidak hanya itu, perbedaan cara pengucapan seperti kata diucapakna secara lambat, cepat maupun tinggi juga dapat menyebabkan perbedaan makna. Inilah yang dibahas pada semantik.

fbWhatsappTwitterLinkedIn