Dalam struktur kalimat berbahasa yang baik memiliki 4 tatanan lengkap, yaitu kalimat yang memiliki Subjek (S), Predikat (P), Objek (O) dan Keterangan (K).
SPOK sendiri menjadi kiblat dalam membuat sebuah kalimat berbahasa Indonesia yang baku dan benar.
Menurut jenisnya di dalam berbahasa, kalimat terbagi menjadi 2, yaitu kalimat Mayor dan kalimat Minor.
Lalu, apa kaitannya dengan pola SPOK? Berikut ini akan kami jelaskan tentang kalimat Mayor, agar kalian paham tentang keterkaitan pola tersebut.
Pengertian Kalimat Mayor
Kalimat Mayor adalah kalimat yang mengandung struktur sekurang-kurangnya Subjek dan Predikat.
Dan untuk objek serta keterangan hanya bersifat Opsional. Boleh ada dan juga tidak.
Dalam kalimat ini, tidak dituntut adanya pola penunjang seperti Keterangan dan Objek.
Hanya terkonsen pada pola Subjek dan Predikat saja, yang dengan kata lain menuliskan inti arti kalimatnya.
Ciri-ciri Kalimat Mayor
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
- Lebih mengutamakan makna kalimat
- Terdiri dari 2 pola kalimat
- Kalimat yang paling sederhana
- Pola keterangan dan objek sebagai opsional (boleh ada atau tidak).
Contoh Kalimat Mayor
- Aku ingin menceritakan pengalamanku kepadamu.
- Saya pernah jatuh dari sepeda motor.
- Aku merasa kesepian ditengah tengah keramaian kota.
- Sekarang saya tahu bahwa beliau sahabat yang buruk.
- Kaila menangis alasannya terjatuh dari sepeda.
- Aku bersama sahabat sahabat menonton film Habibie dan Ainun.
- Aku turut duka alasannya insiden yang menimpamu.
- Masakan ibuku sangat enak.
- Kerajinan dari rotan ini sangat indah.
- Adik dibelikan sepeda oleh Ayah.
- Aku membaca novel yang sangat mengharukan.
- Pak guru mengetahui murid murid yang mencontek.
- Aku mengajak keluargaku untuk rekreasi ke Kebun Binatang.
- Rasya meminjam buku Rina tadi siang.
- Rika dan Kaila buka puasa bersama di Resto Matahari.