4 Kandungan Kelenjar Ludah

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dari mana air liur atau ludah itu berasal? air liur yang kita hasilkan itu berasal dari kelenjar ludah. Kelenjar ludah merupakan kelenjar eksokrin yang berada di antara kepala dan di sekitar rongga mulut.

Kelenjar inilah yang berfungsi sebagai penghasil air liur dalam tubuh manusia. Kelenjar ludah itu sendiri memiliki banyak macamnya yang saling bekerja sama untuk menghasilkan air liur. Selama 24 jam, kelenjar ludah mampu menghasilkan sekitar 1 hingga 1,5 liter air liur.

Ada kelenjar yang bertugas menghasilkan air liur dalam jumlah banyak (kelenjar ludah mayor) dan  kelenjar yang memproduksi air liur dalam jumlah sedikit (kelenjar ludah minor). Air liur yang dihasilkan oleh kelenjar ludah tersebut tentunya memiliki kandungan yang bermanfaat bagi manusia.

Hampir 99% air liur mengandung air dan 1% lainnya berpa bahan padat yang didominasi oleh protein dan elektronik. Adapun kandungan air liur yang dihasilkan oleh kelenjar ludah sebagai berikut:

1. Elektrolit dan Air

Air liur mengandung larutan elektrolit dan air yang dapat menyeimbangkan kapasitas buffer. Kapasitas buffer itu sendiri adalah kemampuan air liur untuk menetralkan asam yang dihasilkan oleh pH air liur dan diukur untuk memprediksi ada tidaknya proses karies gigi di dalam rongga mulut.

Adaput ion elektrolit tersebut berupa Natrium, Kalium, Kalsium, Magnesium, Klorida, Bikarbonat dan Fosfat. Peningkatan laju aliran air ludah dapat menyebabkan konsentrasi ion bikarbonat dan pH air liur menjadi meningkat. Ion bikarbonat yang paling banyak ditemukan berada pada air iur di kelenjar parotis dan paling sedikit dihasilkan dari kelenjar ludah minor.

2. Mukosa

Air liur yang dihasilkan oleh kelenjar ludah juga mengandung mukosa. Adapun mukosa yang terkandung di dalamnya yaitu mukopolisakarida dan glokoprotein. Mukosa ini akan membantu untuk memlubrikasi makanan serta dapat menjaga kesehatan mulut.

Sel-sel mukosa ini banyak diproduksi di kelenjar sublingualis. Sehingga kelenjar tersebut sering disebut dengan kelenjar seromukosa.

3. Enzim

Kelenjar ludah juga mengandung beberapa enzim seperti enzim alfa-amilase, lisozim, laktoferin, dan lingual lipase. enzim amilase merupakan enzim pencernaan yang dapat membantu  dalam memecahkan amilum menjadi maltosa pada makanan.

Kemudian maltosa tersebut akan diubah menjadi glukosa sederhana. Sehingga proses pencernaan makanan menjadi lebih mudah dan makanan pun mudah untuk ditelan. Sementara enzim lipase berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak.

Enzim amilase ini akan berperan di dalam rongga mulut dan berhenti aktivitasnya saat makanan telah tiba di lambung. Hal ini karena suasana lambung yang terlalu asam.

Enzim-enzim itu akan bekerja secara optimal pada pH 7,4. Enzim lingual lipase mempunyai pH optimal sekitar 4,0 sehingga enzim ini tidak akan bekerja aktif bila belum memasuki lingkungan yang asam. Maka, enzim lipase akan bekerja aktif ketika makanan sampai di lambung yang memiliki suasana asam.

Sedangkan lisozim adalah enzim protein yang bertugas untuk memecah peptidoglikan dinding sel bakteri dan menghambat agliutinasinya. enzim ini bertindak sebagai antibiotik alami yang dapat merusak dinding sel bakteri.

Selain lisozim, laktoferin juga berperan penting dalam tubuh manusia. enzim ini berupa protein yang bersifat bakterisidal, fungisidal dan antiviral. Sehingga enzim ini akan memberikan pertahanan bagi tubuh untuk melawan kuman penyakit yang akan berupaya menyerang tubuh.

Air liur juga mengandung Peroksidase yakni enzim yang berperan untuk mengkatalis oksigenasi thicyanate menjadi hypothicyanate. Peroksidase ini memiliki sifat bateriostati karena dapat menghalangi proses metabolic bakteri. Terdapat pula enzim protein lainnya seperti histatin dan immunoglobulin.

4. Hormon

Kandungan air liur pada kelenjar ludah lainnya adalah hormone yang bisa diukur di plasma. Adapun hormone tersebyt terbagi menjadi steroid, non steroid, peptide dan juga hormone protein. pH air liur dan analit (bakterii, ion dan mediator inflamasi) di air liur juga dapat mempengaruhi konsentrasi hormon.

Hormon steroid itu sendiri mencakup tiga komponen berbeda yakni steroid bebas, steroid terikat oleh albumin dan steroid terikat pada protein spesifik. Hormon steroid ini akan berkorelasi dengan kadar steroid pada plasma.

Meskipun sebagian besar air liur mengandung air, namun air liur juga mengandung komponen lain seperti elektrolit, virus, jamur, bakteri, sekresi dari hidung dan paru, hingga terdapat 500 protein. Kandungan air liur tentunya berubah tergantung apa yang dimakan di dalam mulut seperti puing-pung makanan.

Bahkan komponen pasta gigi juga umum ditemukan di dalam air liur. Tidak hanya itu, kandungan air liur pada setiap orang juga berbeda-beda. Bisa saja orang yang jarang minum air putih, memiliki kandungan air di dalam air liur dalam jumlah sedikit di mana dapat menyebabkan penyakit tertentu.

Itulah sebabnya mengapa kita memperhatikan apa yang dimakan dan harus selalu meminum air putih setiap saat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn