8 Karya Amir Hamzah yang Terkenal

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info
Amir Hamzah

Tengkoe Amir Hamzah yang bernama lengkap Tengkoe Amir Hamzah Pangeran Indra Poeteraatau yang selanjutnya lebih dikenal dengan nama penanya Amir Hamzah merupakan putra Langkat, Sumatra Timur kelahiran 28 Februari 1911. Namun sayang, masa hidup Amir tidak begitu panjang, Amir berpulang pada usia 35 tahun di Binjai, Langkat tanggal 20 Maret 1946. Amir wafat dalam peristiwa konflik sosial berdarah di Sumatra yang disulut oleh Partai Komunis Indonesia.

Amir merupakan sastrawan Indonesia pada angkatan Poedjangga Baroe dan telah dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia berdasarkan SK Presiden RI Nomor 106/ tahun 1975, tanggal 3 November 1975.

Amir Hamzah diperkirakan telah menulis lima puluh puisi, delapan belas potongan puisi prosa, dua belas artikel, empat cerita pendek, tiga koleksi puisi dan satu buku karya asli. Sebagian besar karya-karya Amir diterbitkan dalam Poedjangga Baroe. Buku-buku yang berisikan kumpulan puisi Amir Hamzar diberi judul Njanji Soenyi (EYD : Nyanyi Sunyi) dan Boeah Rindoe (EYD : Buah Rindu). Puisi karya Amir menyiratkan tentang cinta, agama dan konflik bathin yang mendalam. Amir disebut sebagai “Raja Penyair Zaman Poedjangga Baroe” dan menjadi satu-satunya  penyair Indonesia berkelas internasional dari era pra-Revolusi Nasional Indonesia.

Setelah wafat pada tahun 1969 Amir secara anumerta dianugerahi Satya Lencana Kebudayaan dan Piagam Anugrah Seni. Setelah dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia, sebuah taman yang di Jakarta di dekat Monumen Nasional dinamai dengan namanya yaitu Taman Amir Hamzah. Dari sudut pandang pujanggan lain, karya-karya Amir dianggap karya sastra terbaik yang mengungguli eranya. Berikut pembahasan mengenai beberapa karya Amir Hamzah.

1. Padamoe Djoea (EYD : Padamu Jua)

Padamu Jua adalah puisi karya Amir Hamzah yang paling banyak mendapat pujian. Puisi ini diterbitkan dalam Nyanyi Sunyi pada tahun 1927. Puisi ini terdiri dari 28 baris dan merupakan puisi bertemakan Ketuhanan.

Puisi ini menceritakan pertemuan Amir dengan Tuhan, dan pertemuan sepasang kekasih. Puisi ini menggambarkan sebuah cinta yang tak sampai yang harus direlakan sang penyair. Penyair menggambarkan bagaimana kecemburuan Tuhan membuat ia tidak dapat meraih cinta yang didambakan.

Penyair merasa kecewa dan dipermainkan oleh Tuhan. Namun kenyataan menyatakan jika penyair tidak dapat meninggalkan Tuhan. Penyair kemudian memasrahkan diri kembali pada Tuhan dan menunggu hingga Tuhan mau menemui dirinya. Puisi ini sering muncul dalam pelajaran Bahasa Indonesia tingkat sekolah menengah atas.

2. Doa

Puisi berjudul Do aini merupakan salah satu puisi yang mengangkat sisi religious seorang Amir Hamzah. Dalam puisi ini penggunaan kata “kekasih” ditujukan kepada Tuhan. Hal ini ditunjukan dengan waktu sang penyair bertemu dengan kekasih yang ia sebutkan. Waktu pertemuan tersebut adalah malam ketika penyair melakukan shalat. Dalam puisi ini juga mengandung permohonan yang ditujukan pada Tuhan. Permohonan ini ia ajukan agar hatinya merasa lebih senang, tentram dan damai.

3. Hanya Satu

Puisi Hanya Satu juga merupakan puisi yang bertemakan Ketuhanan. Puisi ini terdiri dari 7 bait puisi. Bait pertama puisi mengisahkan mengenai keagungan dan kuasa Tuhan. Kuasa Tuhan dapat mendatangkan bencana yang bahkan dapat membinasakan kehidupan manusia. Hal ini dilakukan Tuhan untuk mendatangkan ketakutan dalam hati manusia.

Bait selanjutnya menggambarkan manusia yang berusaha lari dari bencana namun Tuhanlah penentu segalanya. Kemudian manusia berharap bahwa hidupnya akan diselamatkan karena sudah menahan kepahitan, namun Tuhan hanya mementingkan Nuh dan keluarganya. Hal ini karena Tuhan merasa murka pada manusia yang mengabaikan teguranNya.

Dalam puisi ini menggambarkan timbal balik hubungan Tuhan dan manusia. Dalam hubungan yang relasional kedua pihak harus menunjukkan keterlibatan secara penuh dan aktif.

4. Berdiri Aku

Puisi Berdiri Aku menggambarkan kisah kesedihan yang mendalam yang dirasakan oleh penyair. Hal ini dikarenakan cinta penyair yang harus kandas disebabkan keharusannya untuk memenuhi tanggung jawab pada keluarga dengan menikahi gadis pilihan keluarganya yang tidak lain adalah putri dari pamannya sendiri.

Kesedihan penyair dituangkan melalui caranya memandang keindahan alam dan meresapi ombak dan angin yang bertiup. Meski mengalami kesulitan, dalam puisi ini penyair memberikan pesan untuk menyerahkan diri selalu pada jalan yang diberikan Tuhan.

5. Malam

Puisi ini menggambarkan kebahagiaan penyair. Kebahagiaan ini bersumber pada pertemuannya dengan sang pujaan hati. Bagi sang penyair, gadis pujaannya merupakan gadis yang sangat cantik dan bersinar. Dalam puisi ini digambarkan bahwa sang kekasih terlihat indah, bersinar dan menawan hati. Kerinduan yang mendalam pula tergambar dalam puisi ini. Rindu tersebut bahkan sudah tidak dapat dibendung lagi, sehingga ketika bertemu, kebahagiaan menjadi memuncak.

6. Berlagu Hatiku

Berlagu Hatiku adalah salah satu puisi yang terdapat dalam buku kumpulan puisi berjudul Buah Rindu. Berlagu Hati tersusun dari tiga bait puisi dengan empat baris pada tiap baitnya. Puisi ini menggambarkan suasana hati yang gembira namun tetap syahdu. Kebahagiaan terpancar dari cara penyair mengekspresikan dirinya dengan bernyanyi bahkan sambil memainkan seruling. Sisi bahagia ini akan baik untuk dipertahankan karena suatu kesedihan adalah hal yang tidak ada gunanya.

7. Di Dalam Kelam

Puisi ini terdapat dalam kumpulan puisi Nyanyi Sunyi. Puisi ini menceritakan penggambaran kehidupan di neraka. Dimana dituliskan mengenai api yang menjilat dan menghanguskan segalanya menjadi debu. Pada puisi ini juga penyair memohon kemurahan dari Tuhan.

8. Memuji Dikau

Dari judul puisi sudah dapat terlihat bahwa ini adalah satu lagi puisi Amir yang ditujukan kepada Tuhan. Puisi ini mengandung kesetiaan penyair dengan jalan bersujud, berzikir dan menyanyikan lagi untuk Tuhan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn