6 Kasus Perang Saudara di Indonesia

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Perang saudara adalah jenis perang yang dilakukan bukan antar negara atau lebih melainkan terjadi antar kubu yang ada di dalam satu etnis politik. Saat ini perang saudara dapat dilihat di negara-negara Afrika. 

Namun perang jenis ini juga pernah terjadi di Indonesia bahkan tidak hanya satu atau dua kali. Perang ini pun masih terus terjadi hingga hari ini.

Berikut ini adalah perang saudara yang pernah terjadi di Indonesia. 

1. Konflik Ambon 1999

Ambon pada masa tahun 1999 mengalami masa kelamnya dimana terjadi sebuah kesalahpahaman di antara umat muslim dan umat kristiani. Kesalahpahaman tersebut menimbulkan konflik perang saudara di antara kedua umat beragama tersebut. Konflik tersebut bahkan menjadi salah satu perang saudara paling berdarah di Indonesia dengan memakan 5000 korban jiwa. 

Konflik bermula dari seorang pemuda muslim Bugis yang meminta uang kepada pemuda Nasrani Mardika secara paksa hingga berujung keributan antar warga di desa. Perang kian melebar dengan munculnya para provokator. 

2. Perang Saudara di Papua

Papua adalah provinsi paling Timur dari Indonesia yang dikaruniai berbagai macam kekayaan alam dan budaya. Papua dihuni oleh beragam suku asli yang hingga saat ini terus berpegang teguh pada adat istiadatnya masing-masing. 

Sayangnya Papua juga  menjadi provinsi yang paling sering mengalami konflik antar suku maupun kubu lainnya. Peperangan tersebut masih terus terjadi hingga saat ini contohnya adalah konflik suku Suku Kimiyal dan Suku Yali di Yahukimo yang terjadi pada Oktober 2021 dan menewaskan 6 orang. 

Konflik saudara di Papua sulit diredakan karena masyarakatnya yang cenderung tidak menerima orang dari luar. 

3. Perang Saudara Muslim-Kristen di Maluku Tengah

Indonesia terdiri dari berbagai macam agama yang bebas diyakini dan dianut oleh setiap warga negara. Namun keberagaman agama ini kerap menjadi penyebab utama sebuah peperangan antar suku maupun kelompok seperti yang terjadi di Maluku Tengah pada 19 Januari 1999. 

Kerusuhan bermula dari adanya provokator yang mengadu domba kedua agama ini. Masyarakat Indonesia yang kala itu sudah terprovokasi pun langsung melakukan aksi-aksi brutal mulai dari saling menyerang, saling membakar rumah-rumah bahkan tak segan untuk saling membunuh. Perang ini berlangsung selama beberapa tahun dan baru berakhir pada tahun 2002 yaitu dengan adanya penandatanganan Piagam Malino 13 Februari. 

4. Perang Saudara di Sulawesi Tengah

Sulawesi Tengah juga menjadi salah satu wilayah yang rawan konflik berdarah. Hal tersebut bermula dari peristiwa konflik saudara di Kabupaten Sigi Sulawesi tengah pada awal reformasi. Bentrok tersebut sudah mereda ketika 10 desa sepakat untuk mengakhiri dan berjanji akan berdamai. 

Namun konflik justru kembali pada tahun 2013 hingga mengakibatkan 24 rumah warga dan 2 unit sepeda motor habis terbakar serta beberapa warga terluka karena terkena senjata tajam. 

Bentrok ini merupakan buntut panjang dari peristiwa yang bermula pada tahun 2011 dimana seorang warga mengarahkan busur panah ke salah satu warga kecamatan Marawola. Bentrok kembali memanas setelah kedapatan seorang warga mengambil air di perbatasan desa. 

Hal-hal sepele tersebut justru memicu pertikaian antar warga bahkan dengan menggunakan senjata tajam seperti parang, senapan angin dan busur panah. 

5.  Kerusuhan Lampung 2012

Lampung adalah provinsi di pulau Sumatera yang terletak di bagian paling selatan pulau. Provinsi ini disebut sebagai wilayah yang paling multikultural sebab dihuni oleh hampir semua suku yang ada di Indonesia. Namun pada tanggal 27 Oktober hingga 29 Oktober 2012 sempat terjadi sebuah kerusuhan yang melibatkan antar warga di Lampung Selatan.

Bentrok bermula dari warga asli Lampung yang ada di desa Balinuraga membantu gadis pendatang yang tinggal di desa Agom. Niat baik warga asli ternyata disalahpahami oleh gadis tersebut. 

Ratusan warga Agom menyerang desa Balinuraga atas tuduhan pelecehan seksual. Bentrok antar desa pun tidak dapat dihindari yang akhirnya menyebabkan hangusnya rumah dan kios warga, beberapa warga terluka dan 14 orang meninggal dunia. 

Beruntungnya kedua desa tersebut dapat dimediasi dan mau melakukan 10 janji perdamaian. Janji tersebut antara lain menjaga keamanan, ketertiban, kerukunan, dan perdamaian antar suku di Lampung Selatan. 

6. Perang Sampit

Jika membahas tentang perang saudara di Indonesia maka akan langsung teringat sebuah peristiwa yang terjadi di Sampit pada tahun 2001. Konflik yang terjadi sepanjang tahun tersebut melibatkan antara warga dayak asli dengan warga Madura yang ada kota Sampit, Kalimantan Tengah.

Perang ini menjadi konflik saudara terbesar di Indonesia lantaran memakan korban hingga 500 jiwa 100 diantaranya adalah warga Madura yang dipenggal kepalanya dan 100.000 warga Madura kehilangan rumahnya.

Konflik yang meluas hingga ke Palangkaraya ini bermula karena suku Dayak merasa tersaingi oleh suku Madura dalam bidang ekonomi. Suasana baru meredam setelah aparat penegak hukum berhasil menangkap dalang kerusuhan ini serta meningkatkan keamanan. 

fbWhatsappTwitterLinkedIn