Penyimpangan Sosial di Lingkungan Keluarga: Faktor – Contoh dan Cara mencegahnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Penyimpangan sosial merupakan perilaku yang dianggap tidak sesuai dengan norma-norma dan nilai kesusilaan.

Penyimpangan tersebut bisa terjadi dari sudut pandang individu atau kelompok sosial, terjadi di mana saja termasuk di dalam lingkungan keluarga berupa perbuatan yang tidak wajar dan tidak mengikuti ketentuan dalam masyarakat.

Keluarga adalah unit atau satuan terkecil dalam masyarakat yang memiliki peran sebagai tempat yang pertama kali mengajarkan norma – norma dan nilai sosial kepada anak.

Penyimpangan sosial yang dilakukan oleh anggota keluarga merupakan hasil dari situasi dan kondisi di dalam keluarga itu sendiri. Berikut pembahasannya.

Faktor Penyebab Perilaku Menyimpang dalam Keluarga

Beberapa faktor penyebab perilaku menyimpang dalam keluarga, yaitu:

  • Kekurangan bimbingan dan pembinaan dari orang tua mengenai pentingnya nilai serta norma dalam masyarakat kepada anak sejak dini. Hal ini bisa disebabkan karena kurangnya perhatian orang tua kepada anak karena terlalu sibuk dengan aktivitasnya sendiri.
  • Sebaliknya, orang tua yang mendidik anak dengan terlalu keras juga dapat mengganggu perkembangan mental anak.
  • Pengaruh yang berasal dari luar keluarga seperti dari lingkungan pergaulan anak dan pemilihan teman yang salah.
  • Kondisi keluarga yang kurang harmonis dan kurang akur sehingga anak tidak mendapatkan kasih sayang dan perhatian yang dibutuhkannya.

Contoh Perilaku Menyimpang dalam Keluarga

Penyimpangan sosial yang terjadi di masyarakat pada umumnya bermula dari pengasuhan dan pendidikan di dalam keluarga yang memungkinkan anggota keluarganya melakukan perilaku menyimpang secara sosial.

Sehingga hal itu merusak hubungan sosial  yang dinamis antara individu dalam keluarga.

Beberapa contoh penyimpangan sosial di lingkungan keluarga yaitu:

  • Kekerasan fisik atau KDRT yang terjadi dalam rumah tangga yang dilakukan oleh suami terhadap istri atau anak-anaknya.
  • Kebiasaan berbicara kasar dan tidak sopan kepada sesama anggota keluarga terutama kepada yang berusia lebih tua, perilaku yang akan dibawa oleh anak ke dalam lingkungan pergaulan dan juga lingkungan sekolahnya.
  • Tindakan kriminal yang merusak nama baik keluarga dilakukan oleh salah seorang anggota keluarga tersebut merupakan salah satu contoh kontak sosial positif dan negatif.
  • Kebiasaan anak yang suka berbohong kepada orang tua.
  • Orang tua yang kerap memarahi anak dengan berlebihan dan melibatkan hukuman fisik.
  • Pertengkaran yang kerap dilakukan orang tua di depan anak-anak akan memberikan contoh yang buruk terhadap anak-anak.
  • Perilaku anak yang merusak barang-barang di rumah dengan sengaja.
  • Orang tua yang berkomunikasi dengan membentak-bentak anak berlebihan dan dilakukan setiap saat.
  • Pertengkaran antar kakak dan adik yang berlangsung hampir setiap saat di rumah dan menjurus kepada perkelahian fisik.
  • Sikap orang tua yang otoriter dan tidak pernah mendengarkan keinginan atau pendapat anak.
  • Sikap orang tua yang memanjakan anak tanpa batasan dan aturan yang jelas.
  • Hukuman dari orang tua yang terlalu berat diberikan setiap kali anak melakukan kesalahan.
  • Anak yang suka membantah setiap perkataan orang tua.
  • Anak yang berani memarahi dan berkata kasar kepada orang yang lebih tua.
  • Ketidakpedulian orang tua terhadap perilaku dan kegiatan anak sehari-hari.
  • Perilaku anak yang kecanduan telepon genggam serta gadget lainnya sehingga mengamuk setiap kali tidak diizinkan bermain.
  • Kekerasan verbal yang kerap dilakukan oleh kepala keluarga kepada istri dan anak-anak atau antar anggota keluarga.
  • Ketidakharmonisan hubungan antar anggota keluarga yang kerap berselisih atau bertengkar satu sama lain.
  • Terjadinya hubungan sedarah antar anggota keluarga sebagai contoh kontak sosial negatif.
  • Perilaku orang tua yang selalu menyertakan kekerasan terhadap anak.

Cara mencegah Perilaku Menyimpang dalam Keluarga

Perilaku menyimpang dalam keluarga bukannya tidak dapat dicegah sama sekali.

Justru dengan perhatian yang penuh dari keluarga, maka seorang anak akan dapat dibentuk untuk mampu memahami nilai-nilai sosial yang dianut oleh masyarakat.

Beberapa cara untuk mencegah perilaku menyimpang dalam keluarga yaitu:

  • Menanamkan pengertian akan nilai dan norma sosial yang baik kepada anak sejak dini
  • Menanamkan nilai – nilai keagamaan kepada anak sejak dini.
  • Selalu berusaha memelihara hubungan baik antar anggota keluarga dan menjaga komunikasi yang baik.
  • Menciptakan suasana harmonis dan terbuka agar anak bebas mengemukakan pendapatnya atau bebas bertanya.
  • Mengajarkan ilmu mengenai budi pekerti dan etika yang baik kepada anak sejak dini untuk menghindarkan perilaku menyimpang di masyarakat.
fbWhatsappTwitterLinkedIn