Suatu kata dalam bahasa Indonesia memiliki banyak jenis kata dalam sebuah kalimat simpleks. Misalnya kata kerja, kata sifat, kata keterangan, kata benda, kata serapan, dan lain sebagainya.
Setiap jenis kata memiliki fungsi masing-masing dalam sebuah kalimat luas. Misalnya kata kerja yang memiliki fungsi perlakuan dari subjek dalam suatu kalimat.
Nah, kali ini kita akan membahas satu jenis kata yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari yaitu kata serapan!
Pengertian dan Fungsi Kata Serapan
Kata serapan atau sering disebut dengan kata pinjaman merupakan kata-kata yang berasal dari negara lain atau dari bahasa daerah dan diintegrasikan ke dalam bahasa Indonesia. Kata serapan ini telah diterima oleh masyarakat Indonesia dan banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Apakah bahasa Indonesia kekurangan kosa kata sehingga ada kata serapan? Tentu saja tidak! Bahasa Indonesia kaya akan kosa kata dan dengan adanya kata serapan ini, maka akan memperkaya lagi kosa kata bahasa indonesia.
Selain itu, dengan adanya penyerapan kata terkadang lebih mempermudah dalam penggunannya.
Kata serapan ini juga memberikan pengetahuan kepada masyarakat Indonesia tentang bahasa asing. Dan beberapa kata serapan asing memberikan corak internasional dan lebih tepat digunakan dengan makna konotasinya.
Berikut ini akan di jelaskan beberapa jenis kata serapan yang terbagi dalam dua kelompok, yaitu :
Kata Serapan Berdasarkan Bahasa Asal
Berdasarkan bahasa asal, kata serapan dibagi menjadi dua bagian yaitu kata serapan dari bahasa daerah dan kata serapan dari bahasa asing.
- Kata Serapan dari Bahasa Daerah
Ada beberapa kosa kata serapan yang berasal dari bahasa daerah. Berikut ini beberapa contoh dari bahasa-bahasa daerah, yaitu :
a. Bahasa Jawa kuno, contohnya : cuba = coba, garem = garam, diwasa = dewasa, duraka = durhaka.
b. Bahasa Minangkabau, contohnya : acuh = peduli, dan bertele-tele = melantur.
c. Bahasa Sunda, contohnya : nyeri = sakit, dan mending = lumayan.
- Kata Serapan dari Bahasa Asing
Ada banyak juga kosa kata serapan yang berasal dari bahasa asing. Berikut ini beberapa contoh kata serapan dari bahasa asing, yaitu :
a. Bahasa Tamil, contohnya : petti = peti dan kadai = kedai.
b. Bahasa Inggris, contohnya : enzyme = enzim, data = data, copy = salin, double = ganda, coin = koin, condusive = kondusif, book = buku, bus = bis, cartoon = kartun.
c. Bahasa China, contohnya : cincau = cincau, bakiak = bakiak, encing = tante, encang = paman.
d. Bahasa Portugis, contohnya : bolo = bolu, banco = bangku, dan armada = armada.
e. Bahasa Belanda, contohnya : akte = akte, dieet = diet, docent = dosen, boetiek = butik, amateur = amatir, dan ijs = es, atleet = atlet, bezoek = besuk.
f. Bahasa Parci, contohnya : acar= acar dan anggur = anggur.
Kata Serapan Berdasarkan Proses Penyerapan Kata
Adapun proses penyerapan kata terbagi menjadi tiga jenis proses, yaitu :
- Adopsi
Adopsi merupakan proses penyerapan bahasa asing dengan memiliki makna yang sama dan tidak mengubah ejaan atau lafalnya di dalam bahasa Indonesia.
Contoh : laptop = laptop, hotel = hotel, burger = burger.
Adaptasi merupakan proses penyerapan bahasa asing dengan memiliki makna yang sama tetapi kata serapannya mengubah aturan dan penulisannya.
Contoh : guitar = gitar, jacket = jaket, accses = akses, position = posisi.
- Pungutan
Pungutan adalah proses penyerapan bahasa asing dengan menerjemahkan kata asing tersebut ke dalam bahasa Indonesia.
Contoh : background = latar belakang, problem = masalah/kendala, dan schedule = jadwal.
Proses Pembentukan
Sesuai dengan perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa lain baik itu bahasa asing ataupun bahasa daerah. Ada 3 golongan besar dari unsur serapan dalam bahasa Indonesia, yaitu :
- Unsur serapan ini dipakai dalam bahasa Indonesia tetapi pengucapannya masih menggunakan bahasa asing.
Contohnya : try out, reshuffle, real estate, dan lain sebagainya. - Unsur serapan dimana pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Jadi, pengubahannya hanya sedikit sehingga masih bisa dibandingkan dengan bentuk asalnya.
Contoh : rasional dari rational dan internasional dari international. - Unsur yang tidak perlu diubah ejaannya karena sudah lama terserap dalam bahasa Indonesia.
Contoh : otonomi, paham, aki, dongkrak, dan lain sebagainya.
Selain itu, ada beberapa tata cara dalam penyerapan bahasa asing yaitu :
- Bahasa asing disetarakan dengan bahasa indonesia yang tidak umum, contoh : scan = pindai dan scanner = memindai.
- Bahasa asing disetarakan dengan bahasa Indonesia yang umum, contoh : delete = hapus; exit = keluar, dan cancel = batal.
- Bahasa asing disetarakan dengan bahasa serumpun yang tidak lazim, contoh : download = unduh, upload = unggah.
- Bahasa asing diserap ke dalam bahasa indonesia tanpa penyesuaian ejaan, contoh : internet, film, video, dan monitor.
- Bahasa asing diserap dengan adanya penyesuaian ejaan, contoh : computer menjadi komputer, access menjadi akses, ticket menjadi tiket.
- Bahasa asing diserap melalui penambahan vokal pada akhir kata yang hanya berupa satu suku kata dan adanya penyesuaian ejaan, contoh : fact = fakta dan norm = norma.
- Bahasa asing diserap melalui penyesuaian lafal, contoh : design = desain, manager = manajer, director = direktur, service = servis.
- Bahasa asing diserap melalui penyesuaian ejaan dan lafal, contoh : management = manajemen dan architecture = arsitektur.
Demikian penjelasan tentang kata serapan dan jenis-jenis. Semoga dapat memahaminya dan dapat memberikan contoh lainnya!