Daftar isi
Dalam bahasa Indonesia kata adalah satuan bahasa terkecil yang mengisi salah satu fungsi sintaksis dalam suatu kalimat. Terkadang ada beberapa kata yang sering dianggap benar padahal kata tersebut tidak benar EYD.
Untuk memperbaiki kesalahan dalam suatu bacaan, kita harus memahami pedoman EYD yang benar. Memperbaiki sama halnya menyunting atau menyunting artinya memperbaiki menjadi lebih baik, dalam hal ini adalah tulisan/ naskah.
Dalam memperbaiki atau menyunting kesalahan penggunaan kata, berikut beberapa hal yang harus diperhatikan.
Memperbaiki penulisan ejaan
Ejaan adalah kata-kata yang sesuai dengan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Semua kata yang tepat dalam bahasa Indonesia terdapat dalam KBBI. Penyuntingan penulisan ejaan meliputi
- Pemakaian huruf (penulisan huruf kapital, penulisan huruf cetak miring).
- Penulisan kata (kata dasar, kata bentukan, kata ulang, gabungan kata, kata ganti, kata depan, partikel, singkatan, akronim, penulisan angka dan lambang bilangan)
- Penulisan unsur serapan.
Contoh :
- Zahro sedang berfikir tentang hal itu. Seharusnya Berfikir
- Harga cabe semakin mahal. Seharusnya Harga cabai semakin mahal.
- Bom itu meluluh lantakkan kota Nagasaki. Seharusnya Bom itu meluluhlantakkan.
Memperbaiki tanda baca
Memperbaiki atau penyuntingan tanda baca meliputi pemakaian tanda titik, titik dua, titik koma, tanda hubung, tanda kurung, tanda kurung siku, tanda pisah, tanda tanya, tanda seru, tanda petik dua, tanda petik satu.
Penjelasan mengenai pemakaian tanda baca ini dapat dilihat pada EYD Indonesia. Contoh :
- Pergi dari sini. Seharusnya pergi dari sini!
- Dik, ayo pulang, kataku. Seharusnya “Dik, ayo pulang!” Kataku.
- Ibu suka buah-buahan yang segar, seperti nangka melon jambu dan semangka. Seharusnya ibu suka buah-buahan yang segar, seperti : nangka, melon, jambu, dan semangka.
Memperbaiki pilihan kata
Tulisn dapat dianggap kurang baik jika pilihan katanya kurang tepat. Pilihan kata sangat berkaitan dengan makna. Pilihan kata yang tepat dan sesuai akan membantu pembaca dengan cepat memahami gagasan penulis.
Kata-kata yang memiliki kesamaan makna dalam konteks tertentu akan menimbulkan makna yang berbeda. Di sinilah pentingnya pemilihan kata yang tepat bagi penulis dalam menyampaikan gagasannya.
Contoh :
- Raja itu mampus karena sakit. Seharusnya Raja itu mangkat karena sakit.
- Uang perjalanan, makan, dan tidur itu ditanggung panitia. Seharusnya Uang akomodasi itu ditanggung panitia.
- Samping minimarket itu lahannya luas dan bebas parkir. Seharusnya Samping minimarket itu lahannya luas dan parkir gratis.
Memperbaiki ketidakaktifan kalimat
Kalimat merupakan perwujudan utama dalam pemakaian bahasa. Dalam berbahasa baik lisan maupun tertulis, seseorang tidak menggunakan kata-kata secara lepas, tetapi kata-kata itu dirangkai menjadi kalimat.
Kalimat yang efektif adalah kalimat lugas, baku, kalimat itu gramatikal, kalimat tidak rancu, kalimat itu tidak menggunakan kata-kata yang mubazir, kalimat itu ditulis dengan tata tulis yang benar.
Contoh :
- Siswa yang duduk paling belakang sendiri itu bernama Halimah. Seharusnya Siswa yang duduk paling belakang itu bernama Halimah.
- Alvina tampak amat senang sekali. Seharusnya Alvina tampak amat senang/ senang sekali.
- Para hadirin dimohon masuk. Seharusnya Hadirin dimohon masuk.
Memperbaiki kepaduan paragraf
Padu atau tidaknya sebuah paragraf dapat disebabkan oleh ada atau tidaknya kalimat yang tidak diperlukan atau tidak sumbang yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan paragraf. Sebuah paragraf dikatakan padu apabila gagasannya utuh, serta paparan lengkap.
Contoh :
Ruangan ini tampak begitu indah. hampir sama seperti bualan sekilas. Dindingnya dicat warna kuning menyala. Setiap sudut ruangan diberi pot gerabah yang beraneka bentuk. Hiasan dindingnya juga berkelas, ada lukisan karya Affandi, hiasan kerajinan tangan. Bagian atas gipsum dengan rapat dan rata. Bagian lantai begitu mewah karena berbahan marmer yang menyebabkan hawa menjadi dingin. Ini membuatku iri karena kamarku jelek sekali.
Kalimat yang tidak padu adalah hampir sama seperti bualan sekilas dan Ini membuatku iri karena kamarku jelek sekali. Kedua kalimat tersebut bisa dihilangkan, karena tidak ada hubungan dengan isi paragraf.
Memperbaiki kebulatan wacana
Kebulatan wacana dapat dilihat dari keseluruhan karangan. Adalah paragraf dalam karangan itu yang tidak sejalan dengan gagasan secara keseluruhan dalam karangan? jika ada, paragraf itu harus disunting dengan menghilangkan atau dengan memperbaiki sesuai dengan gagasan keseluruhan karangan.