Kelebihan dan Kekurangan Co-Branding yang Perlu Diketahui

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Akhir-akhir ini strategi marketing co-branding sedang gencar digunakan oleh beberapa perusahaan besar yang bisa dibilang sudah memiliki citra produk yang baik dihadapan konsumen.

Lalu apa sebenarnya co-branding ini? Secara umum, co-branding merupakan suatu strategi marketing yang digunakan dengan bergabungnya dua perusahaan brand ataupun produk menjadi satu. Di mana kedua perusahaan tersebut sepakat untuk menggabungkan produk yang ingin mereka promosikan menjadi satu atau bisa disebut sebagai kolaborasi brand.

Kedua perusahaan atau produk yang telah bersepakat ini akan menyumbangkan semua identitas produknya, baik dari segi color palate konsepnya, logo dan lain sebagainya untuk nantinya dikombinasikan menjadi produk baru yang ekuitasnya tidak bisa diragukan lagi oleh konsumen.

Lalu, apa sebenarnya kelebihan dan kekurangan dari strategi marketing co-branding? Berikut merupakan pemaparan mengenai strategi marketing co-branding yang perlu diketahui.

Kelebihan Strategi Co-Branding

Berikut merupakan pemaparan mengenai kelebihan yang seringkali dicari oleh perusahaan setelah menetapkan menggunakan strategi marketing co-branding ini.

Seperti yang kita tahu saat suatu perusahaan memilih untuk melakukan strategi marketing co-branding ini, tentunya pihak perusahaan akan memilih partner yang akan diajak kerja sama yang tentunya memiliki citra yang baik pula di mata konsumen. Hal ini yang nantinya akan membantu kolaborasi dari produk mereka berhasil. 

Bahkan tidak bisa dipungkiri dua perusahaan yang akhirnya memutuskan untuk melakukan co-branding sebenarnya telah memiliki tingkat equitas merek yang bisa dibilang baik, namun ketika pihak perusahaan kembali memutuskan untuk melakukan strategi marketing yang satu ini, tentunya tingkat ekuitas yang sebelumnya sudah baik akan terus menerus meningkat.

Yang mana hal tersebut nantinya bisa berpengaruh terhadap tingkat loyalitas konsumen, image awareness dari konsumen dan lain sebagainya.

  • Meningkatkan Volume Penjualan

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, kebanyakan dari perusahaan yang melakukan strategi marketing co-branding ini merupakan perusahaan yang telah memiliki tingkat ekuitas serta citra produk yang cukup tinggi di mata konsumennya. Namun, karena mereka semakin ingin untuk mempromosikan produknya itu dengan cara yang lebih inovatif lainnya, munculah ide untuk melakukan strategi co-branding yang satu ini.

Di mana bisa dipastikan bahwa jika ada dua perusahaan yang sama sama memiliki tingkat ekuitas yang baik, tingkat loyalitas konsumen yang tinggi, images produk yang baik tidak bisa dipungkiri lagi jika hal itu akan berpengaruh pada tingkat volume penjualan yang dicapai.

Dalam kata lain, konsumen tidak akan mempertanyakan kembali mengenai kualitas produk yang baru launching karena pada dasarnya mereka sudah tahu bahwa kedua brand yang melakukan kerja sama telah memiliki images yang baik.

Sebenarnya bisa dibilang strategi marketing yang satu ini lebih membawa produk untuk melakukan promosi dengan cara yang lebih inovatif dan mampu bisa dibilang sangat berdampak nantinya dan perlu diketahui jika setiap perusahaan produk atau brand tidak bisa dipungkiri memiliki jangkauan pasar yang berbeda beda.

Namun ketika kedua perusahaan brand tersebut memutuskan untuk bergabung tentunya jangkauan pasar yang dihasilkan dari proses kolaborasi kerja sama tersebut tidak bisa diragukan lagi. Karena tentunya akan semakin luas. Terlebih telah didukung dengan citra serta ekuitas dari produk yang bisa dibilang tinggi

  • Meningkatkan Profitabilitas

Tentunya tidak bisa dipungkiri jika strategi marketing yang dilakukan oleh dua perusahaan brand atau produk ini ditujukan untuk bisa mencapai tingkat keuntungan dan profitabilitas yang maksimal. Dan bsia dibilang strategi marketing yang satu ini sangat worth it untuk bisa mencapai hal itu.

Bagaimana tidak, ketika dua perusahaan brand atau produk yang memiliki citra yang bagus dan memiliki tingkat loyalitas konsumen yang berbeda beda bergabung menjadi satu. Tentunya akan membuat tingkat penjualan terhadap produk hasil kolaborasi tersebut terbilang tinggi.

Kekurangan Co-branding

Berikut merupakan kekurangan dari strategi marketing co-branding yang seringkali membuat perusahaan sedikit mempertimbangkan strategi marketing yang satu ini.

  • Menuntut Kerja Sama yang Baik

Tidak bisa dipungkiri lagi, jika kaitannya dengan proses kolaborasi akan menyangkutkan dua kepentingan perusahaan yang harus dikemas baik untuk mencapai satu tujuan yang sama. Untuk bisa menjalakan kerja sama co-branding dengan baik, tentunya dua perusahaan tersebut harus siap untuk menaruh kepercayaan satu sama lain, saling menyumbangkan ide dan membangun komunikasi yang baik.

Hal itu dikarenakan bukan hanya ada satu kepentingan yang harus ditaruh fokus penuh, melainkan ada dua kepentingan yang harus disatukan. Oleh karenanya, jika di dalamnya terjadi salah paham atau ketimpangan kepentingan pasti akan berpengaruh terhadap ketidaklancaran proses kerja sama yang dilakukan.

  • Harus Menyamakan Tujuan

Sebelum melakukan co-branding perihal yang sangat wajib bagi perusahaan untuk mempertimbangkan dan melakukan riset perusahaan apa saja yang memang nantinya memiliki tujuan yang sama.

Bahkan tidak hanya itu, untuk berhasil dalam menjalankan strategi ini perusahaan harus bisa memiliki perusahaan yang memang memiliki brand images yang sama dengan perusahaannya. Sehingga bisa dibilang nanti bisa membawa keuntungan bagi kedua perusahaan tersebut.

Namun, jika dalam proses tersebut terjadi perbenturan kepentingan, segmentasi dan lain sebagainya bisa membuat kerja sama tersebut hancur seketika.

fbWhatsappTwitterLinkedIn