Kenyanthropus Platyops: Sejarah – Ciri dan Kehidupan

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bumi sejak dahulu kala sudah dihuni oleh berbagai spesies makhluk hidup. Bahkan banyak sekali spesies tersebut yang kini sudah punah dan digantikan oleh makhluk-makhluk lainnya. Salah satu spesies yang telah dianggap punah adalah manusia purba. Di Indonesia sendiri fosil manusia purba ditemukan di Sangiran, Jawa Tengah. 

Tak hanya di Indonesia, fosil manusia purba juga ditemukan di negara lain salah satunya adalah di Kenya yang disebut sebagai Kenyanthropus platyops. Spesies ini lah yang akan menjadi topik utama dalam ulasan berikut ini. 

Apa itu Kenyanthropus Platyops?

Kenyanthropus Platyops

Kenyanthropus platyops merupakan spesies manusia purba kala yang diperkirakan mengisi Bumi pada 3.5 hingga 3.2 juta tahun yang lalu atau pada masa pleistosen tengah. Mereka diperkirakan hidup Turkana Barat, Kenya Afrika Timur dan baru diketahui keberadaannya pada tahun 1999.

Spesies ini hidup pada waktu yang tumpang tindih dengan Lucy yakni fosil dari spesies Australopithecus afarensis. Oleh sebab itu pada awalnya K. platyops ini dianggap sebagai bagian dari Australopithecus namun ternyata fitur-fitur yang dimilikinya jauh berbeda. 

Dengan adanya penemuan spesies ini menambah koleksi jenis manusia purba dari Afrika Timur yang hidup pada kurun waktu 4-3 juta tahun  silam. Sebelumnya hanya ada spesies Australopithecus afarensis saja. Hingga saat ini Kenyanthropus platyops masih menjadi satu-satunya spesies manusia purba dari genus Kenyanthropus.

Sejarah Penemuan Kenyanthropus Platyops

Blasto Onyango yang merupakan seorang teknisi lapangan menemukan sebuah kerangka fosil berupa parsial kiri rahang atas pada bulan Agustus 1998 di situs penggalian Lomekwi Kenya di tepi Danau Turkana tepatnya di sungai pada lapisan batulumpur. Onyango menemukan spesimen tersebut ketika sedang melakukan ekspedisi bersama dengan ilmuwan terkemuka yaitu Louise dan Meave Leakey. 

Pada bulan yang sama tahun berikutnya di tempat yang sama, Justus Erus yang merupakan seorang asisten peneliti menemukan spesimen tengkorak. Kala itu dugaan sementara para ahli ialah merupakan fosil dari manusia Australopithecus. Namun setelah diteliti lebih detail ternyata fitur wajahnya lebih datar dari spesies Australopithecus pada umumnya. 

Setelah diidentifikasi para ahli mengatakan beberapa spesimen menunjukkan usia 3,4 juta tahun sedangkan spesimen lainnya berusia  3,57 juta tahun dan 3,3 juta tahun. Dari pertimbangan tersebut para ahli menyepakati K. platyops berusia 3,5 juta tahlops. Nama Kenyanthropus diambil dari nama lokasi penemuannya yaitu Kenya sekaligus merupakan sebuah bentuk penghormatan karena situs ini memberikan banyak informasi mengenai manusia purba.

Sementara itu nama platyops diambil dari bahasa Yunani yang artinya “datar”. Nama tersebut sesuai dengan karakteristik fitur wajahnya yang rata. 

Ciri-ciri Kenyanthropus Platyops

Setelah melalui proses penelitian, berikut ini adalah karakteristik atau ciri-ciri yang dimiliki oleh Kenyanthropus Platyops. 

  • Otak dan Tengkorak 
    Para ahli menyimpulkan spesies Kenyanthropus platyops memiliki ukuran volume otak yang sama besarnya dengan manusia Au. afarensis yakni sekitar 450 cc. Fosil tengkorak yang ditemukannya tidak dapat menjelaskan apakan ia milik seorang perempuan atau laki-laki. Hal itu dikarenakan sudah mengalami distorsi yang cukup parah selama melalui proses fosilisasi. Namun dijelaskan Kenyanthropus platyops memiliki tempurung otak yang letaknya berada di bawah dan sedikit bergeser ke belakang. Tidak seperti manusia purba pada umumnya, K. platyops memiliki fitur wajah yang datar begitu juga bagian antara hidung dan mulut. Bagian clivus miring 45 derajat yang artinya kondisi ini lebih curam dari manusia Australopithecus lainnya. K. platyops tidak memiliki pilar anterior serta kolom tulang mengalir turun ke bagian lubang hidung. Namun ukuran lubang hidung spesies ini lebih sempit dari spesies lainnya.  Posisi puncak zygomatico alveolaris rendah dan bentuknya melengkung. 
  • Gigi dan Rahang
    Gigi geraham dan premolar atau dikenal dengan istilah gigi post canine berbentuk lebih kecil dan pendek.  Bagian midfasial lebih prognati dan tidak begitu menonjol serta tidak terlalu miring. Ukuran gigi geraham relatif kecil begitu juga dengan akar gigi taringnya. Untuk ketebalan enamel gigi K. platyops sama dengan yang dimiliki oleh A.anamensis dan A.afarensis. 
  • Tubuh 
    Kurang fosil dan kondisi tulang yang terdistorsi parah menyulitkan para peneliti untuk mengetahui berapa tinggi dan berat rata-rata dari spesies ini. Begitu juga mengenai bagian tubuh lainnya yang masih sangat minim informasi.

Kehidupan Kenyanthropus Platyops

Meski hidup di waktu yang hampir bersamaan dengan spesies manusia purba kala lainnya. Namun K. platyops memiliki gaya atau pola kehidupannya sendiri. Berikut ini adalah gambaran dari kehidupan Kenyanthropus platyops. 

  • Kebudayaan 
    Kenyanthropus platyops diketahui merupakan spesies yang sudah mampu untuk menciptakan perkakas mereka sendiri. Hal tersebut berdasarkan penemuan perkakas batu oleh seorang arkeolog dari Perancis bernama Sonia Harmand pada tahun 2015 lalu. Ia dan rekan satu timnya menemukan alat perkakas khas manusia purba di situs Lomekwi. Spesimen yang ditemukan yakni berupa 83 perkakas inti, 35 buah serpihan, 7 buah landasan, 7 batu palu, 5 kerikil, dan 12 lainnya belum dapat diidentifikasi. Perkakas tersebut  52 buah tersusun dari basal, 51 dari fonolit, 35 dari trachyphonolite, 3 dari basal vesikular, 2 dari trachyte, dan 6 lainnya terbuat dari indeterminate. Penemuan tersebut diasumsikan milik K. platyops karena hingga hari ini hanya spesies tersebutlah yang mendiami situs Lomekwi. Perkakas yang ditemukan pun sudah dimodifikasi bentuknya yakni menjadi uniface (satu sisi) maupun biface (dua sisi). Alat-alat perkakas kemungkinan besar digunakan untuk memotong daging dan juga bahan organik. Para ilmuwan menyimpulkan bahwa perkakas ini merupakan awal dari perkakas oldowan. 
  • Pola Makan
    Beberapa ilmuwan meyakini bahwa Kenyanthropus platyops merupakan spesies herbivora yang artinya hanya memakan tumbuh-tumbuhan saja seperti rumput dan daun. Namun hal tersebut masih diragukan dengan adanya penemuan perkakas batu yang kemungkinan milik mereka dan digunakan untuk menyembelih binatang yang akan dikonsumsi mereka. 
  • Tempat Tinggal dan Persebaran 
    Kenyanthropus platyops hidup di sekitar hutan dan juga padang rumput. Mereka mendiami Danau Turkana Barat di Kenya. Hingga saat ini belum ada penemuan spesies K. platyops di tempat lainnya. 
  • Perilaku 
    Meskipun tulang fosil yang ditemukan kurang lengkap dan bahkan rusak parah namun masih ada sedikit tanda-tanda yang menunjukkan bahwa mereka merupakan makhluk yang berjalan dengan kedua kakinya. 

Hubungan dengan Spesies Lainnya 

Para ilmuwan menduga bahwa Kenyanthropus platyops ada kaitannya dengan manusia Homo rudolfensis. Hal tersebut dikarenakan adanya kemiripan fitur wajah diantara kedua spesies ini. Meski demikian pernyataan tersebut belum dapat dipastikan karena kondisi fosil yang kurang memungkinkan untuk diteliti lebih detail. 

fbWhatsappTwitterLinkedIn