Kewirausahaan

Kepemimpinan Otokratis: Pengertian – Karakteristik dan Cara Menerapkannya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bagaimana mekanisme berjalannya suatu organisasi disesuaikan dengan tipe kepemimpinanya. Apakah organisasi tersebut bisa berkembang pesat menuju perubahan yang signifikan atau justru masih statis seperti dengan kondisinya waktu pertama kali didirikan.

Hal tersebut juga didasarkan pada bagaimana tipe kepemimpinan yang akan diterapkan oleh pemimpin. Salah satu jenis kepemimpinan yang mungkin, sebagian dari kita sudah tahu adalah kepemimpinan otokratis. Kepemimpinan otokratis identik dengan pengambilan keputusan yang didasarkan pada satu pihak saja.

Dan hal tersebut seringkali menimbulkan berbagai pro kontra dikalangan para anggotanya. Untuk itu, berikut merupakan pemaparan mendetail mengenai kepemimpinan otokratis.

Pengertian Kepemimpinan Otokratis

Secara umum, kepemimpinan otokratis merupakan jenis kepemimpinan yang terpusat pada pemimpin. Yang mana semua hal yang berkaitan dengan mekanisme jalannya organisasi seperti, pengambilan keputusan, penetapan keputusan dan juga pengaturan strategi manajemen dilakukan oleh pemimpin.

Hal tersebut pun tentunya berpengaruh terhadap kreatifitas dan keterampilan pihak anggota yang kurang berkembang. Karena semua yang berkaitan dengan organisasi harus diputuskan dan benar benar dibawah kendali pimpinan.

Namun, di sisi lain dengan diterapkannya tipe kepemimpinan ini, organisasi lebih berjalan terorganisir dan sistematis. Hal tersebut berhubungan dengan telah diatur dan ditetapkannya berbagai aturan serta pembagian peranan mengenai tugas yang ditanggung organisasi.

Karakteristik Kepemimpinan Otokratis

Adapun beberapa karakteristik yang menggambarkan tipe kepemimpinan otokratis ini.

  • Semua hal yang berkaitan dengan pengambilan keputusan dan urusan organisasi ataupun perusahaan lainnya berada dalam kendali pimpinan.
  • Semua pekerjaan, pendapat dan keputusan hanya terpusat pada pemimpin saja.
  • Anggota tidak memiliki ruang sama sekali untuk bisa mengembangkan kreatifitas serta potensi yang ada dalam dirinya.
  • Dalam proses pengambilan keputusan tidak dibutuhkan waktu yang lama. Karena keputusan hanya perlu dipertimbangkan oleh pihak pemimpin saja.
  • Pemimpin berperan sebagai pihak pengendali dan pengawas terhadap semua pekerjaan dan mekanisme organisasi yang ada.
  • Struktur keanggotaan dan peranan masing masing anggota sangat diperhatikan.
  • Situasi dan kondisi yang terbangun oleh tipe kepemimpinan ini adalah formal dan kaku.
  • Hak hak anggota yang berkaitan dengan pengutaraan pendapat dan lain sebagainya sedikit terabaikan dan terbatasi.
  • Semua visi dan misi dari organisasi atau perusahaan berjalan secara sistematis dan terorganisir. Sehingga bisa diselesaikan dengan cepat.

Contoh Kepemimpinan Otokratis

Berikut merupakan contoh kepemimpinan otokratis yang berkembang dalam suatu organisasi.

  • Kepemimpinan tipe otokratis ini sangat terlihat dalam dunia kemiliteran dimana peranan dari pimpinan dan para anggotanya sangat diperhatikan. Hal tersebut diterapkan semata mata untuk meningkatkan rasa hormat dari anggota terhadap pimpinan.

Kelebihan dan Kekurangan Kepemimpinan Otokratis

Adapun beberapa kelebihan serta kekurangan yang dimiliki oleh kepemimpinan otokratis ini.

Kelebihan Kepemimpinan Otokratis

Berikut merupakan kelebihan dari sistem kepemimpinan otokratis.

  • Proses pengambilan keputusan tidak membutuhkan waktu yang lama
    Hal tersebut lebih disebabkan karena semua yang berkaitan dengan mekanisme dan proses jalannya organisasi terpusat pada pemimpin. Sehingga permasalahan yang berkaitan dengan pengambilan keputusan, penyelesaian masalah dan lain sebagainya benar benar hanya akan dipertimbangkan oleh pemimpin. Oleh karenanya, proses pengambilan keputusan tidak lagi memerlukan waktu yang  lama.Karena memang pemimpin tidak memerlukan masukan ataupun pendapat dari para anggotanya.
  • Organisasi Berjalan Sistematis dan Terorganisir
    Hal ini tentunya bersesuain dengan tipe kepemimpinan yang lebih condong dikendalikan oleh satu pihak. Sehingga semua aturan ataupun kebijakan yang telah diputuskan oleh pihak pemimpin tidak boleh ditentang sama sekali oleh anggotanya. Hal ini yang menyebabkan organisasi lebih berjalan sistematis dan terorganisir antar bagian satu dengan bagian lainnya.
  • Tujuan organisasi akan mudah tercapai
    Hal tersebut lebih disebabkan karena dengan adanya pemimpinan yang otoriter dan tegas, arah jalan sebuah organisasi akan lebih terarah dan lebih jelas adanya. Pemimpin dalam hal ini sudah mengerti bagaimana strategi tepat yang harus diterapkan dan bagaimana cara pengaplikasiannya. Sehingga, sudah dipastikan tujuan dari organisasi akan lebih mudah tercapai.

Kekurangan Kepemimpinan Otokratis

Berikut merupakan kekurangan dari sistem kepemimpinan otokratis.

  • Anggota tidak memiliki ruang untuk berkembang
    Hal ini dikarenakan  semua kondisi serta situasi yang telah ditetapkan dalam organisasi sangat kaku dan formal. Terlebih semua yang dilakukan oleh anggota harus sesuai dengan apa yang telah diperintahkan oleh pihak pemimpin. Apabila ada hasil yang tidak maksimal anggota harus siap menerima semua risiko yang akan didapatkannya. Hal ini lah yang semakin menekan para anggota untuk tidak menuangkan kreatifitasnya dengan maksimal. Karena semua yang mereka lakukan haruslah bersesuaian dengan apa yang telah diperintahkan.
  • Rentan menimbulkan protes dari anggota
    Hal ini lebih dipengaruhi dari sistem pengambilan keputusan yang tidak melalui pengambilan pendapat dari para anggota. Sehingga semua keputusan yang diambil lebih cenderung berfokus pada kepentingan pimpinan saja dan perusahaan, tanpa mempertimbangkan lagi kepentingan dari para anggota. Sehingga tidak jarang muncul kontra dari kalangan anggota mengenai hal tersebut.

Cara Menerapkan Tipe Kepemimpinan Otokratis

Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan tipe kepemimpinan yang satu ini dalam sebuah organisasi ataupun perusahaan.

  • Dalam pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah, walaupun nantinya hasilnya tetap berpusat pada pemimpin sebaiknya, pemimpin juga memberikan ruang terhadap anggota untuk mengutarakan pendapatnya.
  • Pemimpin sebaiknya tidak menjadi pihak pengontrol dan pengawas saja, melainkan juga menjadi pihak yang mendukung dan turut serta mendorong semua anggotanya untuk senantiasa berkembang.
  • Beberapa hal yang berkaitan dengan kepentingan anggota dan keberlangsungan dari mekanisme jalannya organisasi harus tetap mempertimbangkan pendapat para anggota.
  • Menciptakan suasana yang lebih dinamis antar anggota sehingga proses interaksi dan komuikasi bisa berkembang antar satu dengan lainya.

Kesimpulan

Kepemimpinan Otokratis merupakan tipe kepemimpinan yang hanya terpusat pada satu individu saja. Semua hal yang berkaitan dengan penyelesaian masalah, pengambilan keputusan, dan lain sebagainya yang masih berkaitan dengan urusan organisasi akan dikendalikan oleh satu pihak saja.

Hal ini dilakukan untuk menciptakan sistem kerja yang lebih sistematis dan terorganisir kedepannya. Sehingga semua permasalahan dan pekerjaaan yang ada bisa terselesaikan dengan waktu yang cepat. Walaupun dalam penerapannya sangat berdampak pada keefektifan pekerjaan dalam sebuah tim, penerapan dari jenis kepemimpinan ini juga tak luput dari berbagai kontra dari para anggota.

Salah satunya adalah potensi dan keterampilan yang dimiliki oleh para anggota akan terhambat. Hal tersebut dikarenakan semua tugas dan pekerjaan yang ditanggung oleh anggota harus disesuaikan dengan apa yang diinginkan oleh pimpinan.

Anggota tidak diberikan ruang sedikitpun untuk bisa mengimprovisasi keterampilan dan potensi yang dimilikinya dalam bekerja.