Daftar isi
Kerusakan bahan pangan adalah perubahan karakteristik fisik dan kimiawi suatu bahan pangan atau makanan yang menyimpang dari karakteristik normalnya.
Karakteristik fisik yang dimaksud berupa warna, aroma, rasa, tekstur, dan bentuk, sedangkan karakteristik kimiawi meliputi komponen penyusunnya yaitu kadar air, karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, pigmen, dll.
Bahan pangan yang mengalami kerusakan umumnya mengalami kehilangan daya tarik untuk dikonsumsi, bahkan dapat mengalami perubahan nilai gizi yang dapat menyebabkan kerugian.
Secara umum kerusakan bahan pangan dapat disebabkan oleh beberapa faktor berikut.
Jenis-jenis Kerusakan Bahan Pangan
Berdasarkan faktor penyebabnya, jenis kerusakan bahan pangan digolongkan sebagai berikut.
1. Kerusakan Mekanis
Kerusakan mekanis adalah kerusakan yang diakibatkan oleh adanya gesekan, benturan atau tekanan saat panen, penyimpanan, atau distribusi bahan pangan.
Gejala yang timbul akibat kerusakan mekanis ini antara lain, memar (akibat tertindih atau tertekan), sobek, terpotong, pecah, atau hancur.
Contoh :
2. Kerusakan Fisik
Kerusakan fisik adalah kerusakan bahan pangan yang disebabkan karena perlakuan-perlakuan fisik seperti pengeringan, pemanasan, pendinginan, dll.
Beberapa istilah yang digunakan pada kerusakan fisik akibat proses pendinginan yaitu chilling injury, freezing injury, atau freezer burn.
Kerusakan fisik akibat proses pengeringan dengan suhu yang terlalu tinggi dikenal dengan istilah case hardening.
Contoh :
3. Kerusakan Kimiawi
Kerusakan kimiawi adalah kerusakan bahan pangan yang terjadi karena reaksi kimia yang berlangsung di dalam bahan pangan seperti reaksi reduksi & oksidasi, hidrolisis, dan reaksi enzimatis.
Contoh:
4. Kerusakan Biologis
Kerusakan biologis adalah kerusakan bahan pangan yang disebabkan karena kerusakan fisiologis, serangga dan binatang pengerat.
Kerusakan fisiologis ini meliputi respirasi bahan pangan atau reaksi metabolisme dalam pangan yang melibatkan aktivitas enzim secara alami sehingga terjadi proses autolisis.
Laju respirasi yang sangat cepat akan mempercepat proses kebusukan suatu bahan pangan.
Contoh :
Daging atau ikan yang mati akan mengalami rigor mortis (kaku setelah mati) hal ini menyebabkan sistem peredaran darah terhenti dan memicu terjadinya pembentukan asam laktat hingga terjadinya pemecahan protein oleh enzim.
5. Kerusakan Mikrobiologis
Kerusakan mikrobiologis adalah kerusakan yang disebabkan oleh pertumbuhan dan aktivitas mikroba seperti kapang, khamir, bakteri.
Mikroba merusak bahan pangan dengan cara menghidrolisa atau mendegradasi makromolekul penyusun bahan pangan menjadi fraksi yang lebih kecil.
Secara umum kerusakan akibat mikroba dapat ditandai dengan perubahan warna, bau busuk atau asam, berlendir, dan ketengikan.
Contoh :