6 Kesenian Tari Dari Aceh yang Terkenal

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Indonesia kaya akan adat budaya dan kesenian tradisional. Setiap daerah mulai dari sabang sampai merauke memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri. Seni tari adalah gerakan gerakan badan yang selaras dengan musik pengiringnya.

Dalam setiap tari dan gerakan mengandung unusr unsur dan niali nilai didalam kehidupan. Misalnya nilai nilai dalam kehidupan bermasyarakat serta nilai gotong royong dan kebersamaan. Dilansir dari Kompas. com, Indonesia memiliki lebih dari 300 jenis tari tradisional dari berbagai daerah.

Salah satunya adalah dari provinsi Aceh. Daerah yang dikenal kota Serambi mekah itu memiliki beberapa jenis seni tari yang populer dimasyarakat luas. Berikut ini ada beberapa tari tradisional dari Aceh yang wajib diketahui

1. Tari Saman

Tari saman Kesenian Tari Dari Aceh

Tari saman adalah tari yang paling terkenal diantara tarian lainnya yang berasal dari provinsi Aceh baik didalam negeri maupun mancanegara. Tarian yang sangat kental dengan nuansa religi ini merupakan tarian asli suku Gayo yaitu suku tertua didataran tinggi Gayo provinsi Aceh tenggara.

Tari Saman ini tidak diiringi oleh alunan musik tapi hanya diiringi oleh suara dan tepuk tangan para penarinya serta gerakan yang sangat kompak, lincah dan energik yang sangat memukau dan menjadi daya tarik penontonnya.

Tari Saman ini juga telah mendapat pengakuan dari masyarakat internasional melalui UNESCO pada tahun 2011 yang menetapkan tarian ini sebagai warisan budaya takbenda dari Indonesia.

2. Tari Tarek Pukat

Tari Tarek Pukat kesenian tari dari aceh

Tari Tarek Pukat adalah tarian yang menggambarkan kehidupan pesisir pantai yang hidup sebagai nelayan tepatnya dari kabupaten Aceh Besar. Tari Tarek Pukat yang maknanya adalah menarik pukat (alat penangkap ikan) yaitu tradisi menangkap ikan yang dilakukan secara bergotong royong.

Dalam tarian ini para penari yang berjumlah 7 orang membawa alat pelengkap tari berupa tali yang menyimbolkan sebuah jala atau pukat. Tari ini menggambarkan jiwa gotong royong, kerja sama dan kekompakan masyarakat pesisir pantai.

3. Tari Seudati

Tari Seudati kesenian tari dari aceh

Tari Seudati hampir mirip dengan tari Saman yang dilakukan secar kompak dan energik. Perbedaanya kalau tari Saman menari dalam posisi duduk sementara tari Seudati dilakukan secara berdiri. Tari Seudati dimainkan oleh 8 orang penari dengan gerakan yang lincah, semangat dan khas serta diiringi lantunan syair dan suara hentakan para penarinya.

Tari Seudati juga telah populer seperti tari Saman baik diseluruh wilayah Indonesia maupun mancanegara. Tari yang berasal dari desa Gigieng, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie ini menggambarkan makna keteguhan, semangat dan jiwa kepahlawanan dari seorang pria Aceh.

Didalam kelompok tari Seudati ini masing masing penari mendapatkan peran dalam istilah yang unik mulai dari Syeikh atau pimpinan, Apet atau wakil, Apet Bak atau anggota ahli, Apet Sak sebagai anggota ahli, Apet Neun sebagai anggota biasa, Apet Wie sebagai anggota biasa, Apet Wie Abeh sebagai anggota biasa, dan Apet Unuen Abeh sebagai anggota biasa.

4. Tari Likok Pulo

Tari Likok Pulo kesenian tari dari aceh

Dilansir dari Kelas IPS.Com, tari Likok Pulo berasal dari dua suku kata yaitu ‘Likok’ yang artinya ‘tari bergerak’ dan ‘Pulo’ yang artinya ‘Pulau’. Istilah yang dimaksud adalah pulau kecil yang terletak diujung utara pulau Sumatra yang disebut Pulau Beras (Breuh), tepatnya didesa Ulee Paya,Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar.

Tari ini awalnya diperkenalkan oleh seorang ulama Imigran yaitu Syeikh Ahmad Badron yang terdampar disebuah pulau Aceh. Syeikh ini pun memanfaatkan seni tari Likok Pulo ini untuk berdakwah dan menyampaikan syiar syiar agama bagi masyarakat yang ada dipulau tersebut.

Jadi pada intinya tari Likok Pulo ini tidak hanya menggambarkan tentang keagamaan saja tapi juga menggambarkan rasa kebersamaan, kekompakan, gotong royong dan kerjasama. Adapun macam macam gerakan yang dilansir dari Kebudayaan.Kemdikbud.co.id adalah :

  • Saleum
  • Malaleho
  • Alif
  • Ham Meupaleh Haba Angen
  • Syeikh Ahmad Badron
  • Heu Allah
  • Seulaweut
  • Boh Likok
  • Narit Peingat
  • Takok Bak Jok
  • Tutui
  • Saleum penutup.

5. Tari Ratoh Jaroe

Tari Ratoh Jaroe kesenian tari dari aceh

Dilihat dari gerakan badan dan tangan tari Ratoh Jaroe memiliki kesamaan dengan tari Saman. Tetapi tari Ratoh Jaroe lebih dominan menggunakan gerakan tangan daripada gerakan badan, sedangkan tari Saman lebih banyak menggunakan gerakan badan.

Tari Ratoh Jaroe biasanya dimainkan oleh kelompok perempuan yang berjumlah genap. Tari ini bermaksud untuk membangkitkan semangat perempuan Aceh yang kuat, pemberani, pantang menyerah dan kompak.

Tari Rato Jaroe dibawakan oleh kelompok penari yang diiringi puji pujian dan zikir kepada Allah Yang Maha Esa sehingga tari ini mengandung arti yang mendalam.

6. Tari Bines

Tari Bines kesenian tari dari aceh

Tari Bines merupakan tari yang berasal dari Aceh Tenggara. Bines lahir dari bahasa Gayo Lues yang artinya adalah seekor gajah putih yaitu tunggangan raja Aceh Gayo yang petama. Awal mula tari ini muncul karena ada sebuah kisah yang mana pada suatu hari raja berkeliling keliling melihat keadaan warga sambil menunggangi gajah putihnya.

Tiba tiba saja gajah putih yang ia tunggangi berhenti ditengah jalan dan mengakibatkan jalan menjadi terhalang sehingga dikumpulkan para pemuda dan pemudi untuk mengelilingi gajah putih tersebut sambil bertepuk tangan dan bersorak sorai agar gajah tersebut beranjak dari jalan tersebut.

Akhirnya gajah itupun mau pergi. dari situlah awal mula munculnya tari Bines. Pada dasarnya seni tari dari provinsi Aceh mengandung unsur religi dan syiar keagamaan. Hal inilah yang membuat kesenian tari dari Aceh darussalam terasa khas dan unik. Itulah beberapa contoh tari tradisional dari Aceh. Semoga kita bisa menjaga kelestarian adat dan budaya daerah kita masing masing.

fbWhatsappTwitterLinkedIn