Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan dapat menempati sebuah ruang. Klasifikasi materi dibedakan berdasarkan wujud dan komposisinya.
Berdasarkan Wujudnya
Materi berdasarkan wujudnya dapat dikelompokkan menjadi zat padat, cair, dan gas.
- Contoh zat padat adalah beberapa zat logam, seperti besi, emas dan seng.
- Contoh zat cair adalah air, minyak goreng, dan bensin.
- Contoh zat berwujud gas adalah udara, asap dan uap air.
Contoh wujud zat yang sederhana dan mudah dipahami adalah air. Air merupakan contoh wujud zat cair.
Ketika air dibekukan menjadi bongkahan es, maka es tersebut dikatakan dalam wujud padat. Ketika air dipanaskan pada suhu 100°C, air akan berubah menjadi uap air. Uap air merupakan contoh zat dalam wujud gas.
Berikut beberapa perbedaan zat padat, cair dan gas:
Padat | Cair | Gas |
Mempunyai bentuk dan volume tertentu. | Mempunyai volume tertentu, tetapi tidak mempunyai bentuk yang tetap, bergantung pada media yang digunakan. | Tidak mempunyai volume dan bentuk yang tertentu. |
Jarak antar partikel zat padat sangat rapat. | Jarak antar partikel zat cair lebih renggang. | Jarak antar partikel gas sangat renggang. |
Partikel-pertikel zat padat tidak dapat bergerak bebas. | Partikel-pertikel zat cair dapat bergerak bebas, namun terbatas. | Partikel-partikel gas dapat bergerak sangat bebas. |
Berdasarkan Komposisi
Berdasarkan komposisinya, materi yang ada di alam dapat diklasifikasikan menjadi zat tunggal dan campuran.
Zat Tunggal
Zat tunggal yang ada di alam dapat dibagi menjadi unsur dan senyawa.
Unsur
Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian yang lebih sederhana dan akan tetap mempertahankan karakteristik asli dari unsur tersebut.
Ada banyak unsur di alam yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari hari misalnya besi, timah, seng, tembaga, nikel.
Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana dengan proses kimia biasa. Bagian terkecil dari unsur adalah atom.
Para ahli kimia menggunakan simbol atau lambang untuk menunjukkan perbedaan antara unsur kimia yang satu dengan yang lainnya. Berikut contoh unsur logam dan non-logam beserta lambangnya.
Nama Latin | Nama Indonesia | Lambang |
Aluminium | Aluminium | Al |
Aurum | Emas | Au |
Argentum | Perak | Ag |
Calcium | Kalsium | Ca |
Cuprum | Tembaga | Cu |
Ferrum | Besi | Fe |
Natrium | Natrium | Na |
Plumbum | Timbal | Pb |
Stannum | Timah | Sn |
Nama Latin | Nama Indonesia | Lambang |
Oxygen | Oksigen | O |
Hydrogen | Hidrogen | H |
Carbon | Karbon | C |
Sulphur | Belerang | S |
Phosphorus | Fosfor | P |
Nitrogen | Nitrogen | N |
Iodium | Iodin | I |
Unsur-unsur tersebut selanjutnya disusun dalam bentuk sistem periodik
unsur. Unsur-unsur yang memiliki sifat yang hampir sama diletakkan dalam satu kolom.
- Unsur-unsur logam terletak di bagian kiri bawah (diberi simbol warna biru)
- Unsur-unsur non logam terletak di bagian kanan atas (diberi simbol warna kuning)
- Unsur semilogam (diberi warna cokelat) di antara warna biru dan kuning.
Unsur logam dan non-logam memiliki perbedaan sifat fisika dan kimia, sebagai berikut:
Logam | Non-Logam |
Berwujud padat pada suhu kamar, kecuali raksa | Ada yang berwujud padat, cair, dan gas |
Dapat ditempa dan diregangkan | Bersifat rapuh dan tidak dapat ditempa |
Konduktor listrik dan panas | Nonkonduktor, kecuali grafit |
Senyawa
Senyawa terdiri atas dua buah unsur atau lebih. Senyawa merupakan zat tunggal/murni yang dapat diuraikan menjadi dua atau lebih zat yang lebih sederhana dengan proses kimia biasa.
Misalnya, air yang memiliki rumus H2O dapat diuraikan menjadi unsur hidrogen (H) dan oksigen (O). Sifat suatu senyawa akan berbeda dengan sifat unsur-unsur penyusunnya.
Misalnya, sifat air sebagai senyawa akan berbeda dengan sifat gas hidrogen dan oksigen sebagai unsur penyusunnya. Pada suhu kamar, air berwujud cair, sedangkan hidrogen dan oksigen, keduanya berwujud gas.
Air dapat digunakan untuk memadamkan api, sedangkan gas hidrogen merupakan zat yang mudah terbakar dan gas oksigen merupakan zat yang diperlukan dalam pembakaran.
Senyawa | Unsur Penyusun |
Air | Hidrogen + Oksigen |
Garam Dapur (Natrium Klorida) | Natrium + Klorida |
Gula Tebu (Sukrosa) | Karbon + Hidrogen + Oksigen |
Zat Campuran
Zat campuran yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari ialah susu cokelat, teh manis, udara, air sungai.
Zat campuran adalah suatu materi yang terdiri atas dua zat atau lebih yang masih mempunyai sifat zat asalnya. Zat Campuran dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Campuran Homogen
Campuran homogen merupakan campuran yang tidak dapat dibedakan zat-zat yang tercampur di dalamnya. Campuran homogen banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari seperti larutan gula, larutan garam, dan sirup.
Larutan tersusun atas pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Pelarut yang banyak digunakan adalah air.
Dalam larutan, ukuran partikel zat terlarut sangat kecil dengan diameter kurang dari 1 nm, sehingga partikel zat terlarut tidak dapat dilihat walaupun menggunakan mikroskop ultra. Oleh karena itu, larutan terlihat homogen (sama).
- Campuran Heterogen
Campuran heterogen terjadi karena zat yang tidak dapat bercampur satu dengan lainnya secara sempurna, sehingga dapat dikenali zat penyusunnya.
Dengan demikian, pada campuran heterogen, seluruh bagiannya tidak memiliki komposisi yang sama.
Contoh campuran heterogen dapat kita jumpai saat mencampurkan air dan minyak. Dapat terlihat dengan jelas jika minyak dan air tidak bercampur sempurna dan terlihat memisah satu dengan lainnya.
Unsur | Senyawa | Zat Campuran |
Zat tunggal | Zat tunggal | Campuran |
Tidak dapat diuraikan | Dapat diuraikan | Dapat diuraikan |
Terdiri atas satu jenis atom | Tersusun atas dua jenis atom atau lebih | Tersusun atas dua jenis atom/molekul atau lebih |
Perbandingan massa zat penyusunnya tetap | Perbandingan massa zat penyusunnya tidak tetap |
Pemisahan Senyawa
Metode pemisahan zat campuran banyak digunakan dalam kehidupan sehari hari seperti untuk penjernihan air dan pembuatan garam.
Beberapa metode pemisahan campuran yang sering digunakan antara lain:
- Penyaringan (Filtrasi)
Penyaringan adalah metode pemisahan campuran yang digunakan untuk memisahkan cairan dan padatan yang tidak larut berdasarkan pada perbedaan ukuran partikel zat-zat yang bercampur.
- Sentrifugasi
Sentrifugasi sering dilakukan sebagai pengganti filtrasi jika partikel padatan yang terdapat dalam campuran memiliki ukuran sangat halus dan jumlah campurannya lebih sedikit.
Metode sentrifugasi digunakan secara luas untuk memisahkan sel-sel darah merah dan sel-sel darah putih dari plasma darah.
Dalam hal ini, padatan adalah sel-sel darah merah dan sel-sel darah putih yang akan mengumpul di dasar tabung reaksi, sedangkan plasma darah berupa cairan yang berada di bagian atas.
- Penyulingan
Pemisahan campuran dengan cara penyulingan digunakan untuk memisahkan suatu zat cair dari campurannya. Prinsip kerjanya didasarkan pada perbedaan titik didih dari zat cair yang bercampur, sehingga saat menguap setiap zat akan terpisah.
Dalam dunia industri prinsip ini digunakan pada penyulingan minyak bumi. Minyak bumi terdiri atas atau terbagi atas berbagai macam komponen minyak bumi yang berbeda titik didihnya.