Konjungsi Antarkalimat: Pengertian – Jenis dan Contoh

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setelah membahas berbagai macam jenis konjungsi, kita mengetahui bahwa terdapat jenis konjungsi antarkalimat. Kita tentu sudah tidak asing dengan konjungsi, sebab konjungsi seringkali kita temukan dalam suatu bacaan. Entah itu menghubungkan kata dengan kata, kalimat dengan kalimat, atau paragraf dengan paragraf.

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai konjungsi antarkalimat. Simak penjelasannya berikut ini.

Pengertian Konjungsi Antarkalimat

Antarkalimat berarti kalimat dengan kalimat. Dengan demikian, konjungsi antarkalimat adalah konjungsi atau kata sambung yang menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya. Oleh karena itu, konjungsi selalu mengawali kalimat baru.

Agar lebih memahami mengenai konjungsi antarkalimat, simak penjelasan mengenai jenis sekaligus contohnya berikut ini.

Jenis-Jenis Konjungsi Antarkalimat

Berikut ini jenis beserta contoh dari konjungsi antarkalimat.

Konjungsi Pertentangan

Konjungsi ini merupakan penghubung antarkalimat yang menyatakan pertentangan dengan yang disebutkan pada kalimat sebelumnya. Contoh konjungsi jenis ini antara lain, biarpun demikian/begitu, walaupun demikian/begitu, dan meskipun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu.

Contohnya:

  • Dia terlihat pucat sekali hari ini. Meskipun begitu dia tetap menyapa kawan-kawannya dengan semangat.
  • Kami tidak setuju dengan perbuatannya. Walaupun demikian kami menghargai keberaniannya untuk mengakui kesalahannya itu.
  • Dia makan banyak sekali. Sekalipun begitu dia tetap kurus.

Konjungsi yang Menyatakan Lanjutan dari Peristiwa

Konjungsi jenis ini merupakan penghubung antarkalimat yang menyatakan lanjutan dari kalimat sebelumnya. Contoh konjungsi ini seperti, selanjutnya, sesudah itu, dan setelah itu.

Contohnya:

  • Kami akan beristirahat sebentar. Setelah itu, kami akan melanjutkan perjalanan kembali.
  • Dia sedang membersihkan dapur. Sesudah itu, dia akan membersihkan ruang tamu.
  • Masukkan air secukupnya. Selanjutnya, aduk bahan yang sudah dicampur secara merata.

Konjungsi yang Menyatakan Kebalikan

Konjungsi jenis ini merupakan penghubung antarkalimat yang menyatakan kebalikan dari apa yang dinyatakan pada kalimat sebelumnya. Contoh konjungsi ini adalah kata sebaliknya.

Contohnya:

  • Kita jangan merusak lingkungan. Sebaliknya, kita harus menjaga kebersihan lingkungan di sekitar kita.
  • Jangan menggunakan kata-kata kasar saat memarahi anak. Sebaliknya, gunakanlah penegasan yang positif saat menjelaskan kesalahan anak.
  • Jangan menyerah jika gagal. Sebaliknya, jadikan kegegalan tersebut sebagai motivasi.

Konjungsi yang Menyatakan Keadaan yang Sebenarnya

Konjungsi jenis ini merupakan penghubung yang menyatakan keadaan yang sesungguhnya. Konjungsi ini digunakan untuk menguatkan isi atau uraian kata atau kalimat yang di depan. Contoh konjungsi tersebut yaitu sesungguhnya, sebenarnya dan bahwasannya.

Contohnya:

  • Tahun ini kita dilanda banjir di mana-mana. Sesungguhnya, musibah tersebut akibat dari ulah kita sendiri.
  • Bencana ini mungkin adalah pertanda. Bahwasannya, manusia tidak menjaga alam dengan baik.
  • Konjungsi bukan hanya menghubungkan kata dengan kata. Sebenarnya, konjungsi adalah penghubung antarkata, antarkalimat, dan juga antarparagraf.

Konjungsi yang Menguatkan Keadaan

Konjungsi jenis ini merupakan penghubung antarkalimat yang menguatkan apa yang dinyatakan pada kalimat sebelumnya. Contoh konjungsi ini adalah malahan dan bahkan.

Contohnya:

  • Dia belum juga sembuh. Bahkan saat ini hanya terbaring di kasurnya.
  • Rumah warga di daerah ini banyak yang di dekat lereng. Bahkan ada rumah yang dibangun di atas lereng.
  • Bapak itu tidak percaya ucapan kami. Malahan kami dituduh berbohong olehnya.

Konjungsi yang Menandai Perlawanan

Konjungsi jenis ini merupakan penghubung antarkalimat yang menyatakan hal yang bertentangan atau tidak selaras. Contoh konjungsi ini yaitu namun dan akan tetapi.

Contohnya:

  • Keadaan sekarang memang sudah lebih baik. Namun, kita tetap harus mematuhi protokol kesehatan.
  • Kita boleh menebang pohon. Akan tetapi, kita tidak boleh menebang pohon sembarangan.
  • Dia sudah meminta maaf. Akan tetapi, perkara yang ditimbulkannya bukanlah permasalahan ringan.

Konjungsi yang Menyatakan Konsekuensi

Konjungsi jenis ini merupakan penghubung antarkalimat yang menyatakan konsekuensi yang dinyatakan sebelumnya. Yang termasuk konjungsi ini yaitu dengan demikian.

Contohnya:

  • Kita setuju bahwa banjir membawa berbagai dampak negatif bagi manusia. Dengan demikian, kita harus menjaga perilaku kita agar mencegah terjadinya banjir.
  • Kami telah berjanji untuk membantu mereka. Dengan demikian, kami akan berusaha sebisa kami untuk membantu mereka.

Konjungsi yang Menyatakan Akibat

Konjungsi yang termasuk jenis ini yaitu oleh karena itu dan oleh sebab itu.

Contohnya:

  • Sampah obat-obatan dapat dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertangggungjawab. Oleh karena itu, sampah obat-obatan sebaiknya diserahkan ke rumah sakit atau apotek untuk dimusnahkan.
  • Sampah yang dibuang ke sungai dapat menyumbat aliran sungai dan menyebabkan banjir. Oleh sebab itu, kita dilarang membuang sampah di sungai.
  • Dalam sehari kita disarankan untuk mengonsumsi gula sebanyak lima puluh gram. Oleh karena itu, kita harus membatasi mengonsumsi makanan yang kadar gulanya tinggi.

Konjungsi yang Menyatakan Kejadian Sebelumnya

Konjungsi jenis ini merupakan penghubung antarkalimat yang menyatakan kejadian sebelumnya, yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya Yang termasuk konjungsi jenis ini adalah sebelum itu.

Contohnya:

  • Polisi telah menangkap 3 orang yang diduga sindikat pencurian motor. Sebelum itu, 2 orang sudah tertangkap.
  • Pagi tadi, Pak Amin menemukan ayamnya mati satu. Sebelum itu, Pak Amin menemukan 2 ayamnya mati.
  • Pak guru sedang menasihati siswa kelas tiga yang datang terlambat. Sebelum itu, beliau sudah menasihati siswa kelas empat yang juga datang terlambat.
fbWhatsappTwitterLinkedIn