Daftar isi
Faktor lingkungan dapat membuat lahan terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu lahan basah, lahan kering dan lahan gambut. Kali ini akan dibahas mengenai lahan gambut.
Lahan gambut merupakan sebuah daerah yang tergenang air tersusun oleh tanah hasil dekomposisi tidak sempurna dari vegetasi pepohonan.
Gambut sendiri menurut kamus besar Bahasa Indonesia merupakan tanah lunak dan basah yang terdiri dari lumut dan tanaman lain yang membusuk.
Tanaman lain yang membusuk ini akan terus menumpuk dalam waktu lama sehingga dapat membentuk ketebalan hingga lebih dari 50 cm.
Maka dari itu lahan gambut banyak dijumpai di daerah-daerah penuh air seperti rawa, cekungan atau di daerah pantai.
Sebagian besar lahan gambut masih berupa hutan rawa yang menjadi habitat dari beberapa flora dan fauna.
Karakteristik lahan gambut berbeda dengan lahan mineral baik secara fisik maupun kimianya.
Secara umum, karakteristik lahan gambut memiliki lapisan penyusun yang berupa tanah gambut.
Tanah gambut sendiri memiliki karakteristik yang dapat dibedakan secara fisik dan kimia.
Karakteristik lahan gambut lainnya, yaitu adanya kandungan karbon yang relatif tinggi sehingga dapat berperan sebagai penyimpanan karbon.
Namun cadangan karbonnya bersifat labil, dimana jika kondisi lahan gabut mengalami perubahan maka gambut akan mudah rusak sehingga diperlukan penangan yang spesifik dalam memanfaatkan lahan gambut.
Manfaat dari adanya lahan gambut, yaitu:
Proses terbentuknya lahan gambut dimulai dengan pembentukan gambut dari danau dangkal yang ditumbuhi tanaman air.
Tanaman air yang mati akan menjadi pelapukan dan membentuk lapisan organik di dasar danau.
Sedikit demi sedikit, lapisan organik yang ada di dasar danau akan menjadi penuh dan terbentuklah lapisan tanah gambut.
Lapisan-lapisan tanah gambut akan terbentuk dalam jangka waktu yang panjang dan semakin dalam tanah gambut akan semakin tua juga umurnya.
Tanah gambut juga semakin lama akan semakin meluas daerah nya sehingga terbentuk lahan gambut.
Persebaran lahan gambut dapat ditemukan hampir disemua negara, dari negara ber iklim kutub hingga negara beriklim tropis.
Contohnya di negara Rusia, Kanada dan Amerika Serikat terdapat hutan gambut yang luas.
Di Amerika Latin, Afrika dan Karibia juga ditemukan lahan gambut tropis dalam skala lebih kecil.
Di Asia Tenggara, lahan gambut hampir meliputi 12% dari total luas daratannya dan 83% berada di wilayah Indonesia.
Di Indonesia, lahan gambut sebagaian besar tersebar di pulau Sumatera, Kalimantan dan Papua.
Jenis-jenis lahan gambut dapat dibagi berdasarkan klasifikasinya, yaitu:
Berdasarkan Kedalaman
Berdasarkan kedalamannya, lahan gambut dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
Berdasarkan Posisi Pembentukan
Berdasarkan posisi pembentukannya, lahan gambut dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
Berdasarkan Lingkungan Pembentukan
Berdasarkan lingkungan pembentukannya, lahan gambut dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Berdasarkan Tingkat Kesuburan
Berdasarkan tingkat kesuburan, lahan gambut dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
Berdasarkan Tingkat Kematangan
Berdasarkan tingkat kematangan, lahan gambut dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
Penyebaran flora dan fauna yang hidup dilahan gambut dapat dipengaruhi oleh formasi lahan dan ketebalan gambut.
Contohnya jenis flora yang berada di bagian gambut tebal memiliki sedikit vegetasi karena sedikit ada unsur hara.
Biasanya flora yang hidup di lahan gambut bersifat endemik, seperti:
Sedangkan fauna yang hidup di lahan gambus biasanya berjenis akuatik dan terestial.
Beberapa fauna yang hidup di lahan gambut merupakan fauna endemik yang dilindungi dan masuk dalan daftar IUCN, seperti:
Namun ada juga beberapa fauna yang berada di wilayah perairan lahan gambut, seperti:
Kerusakan pada lahan gambut dapat berdampak besar pada lingkungan sekitarnya.
Contoh dampak yang dapat ditimbulkan akibat kerusakan lahan gambut, yaitu terjadinya banjir.
Lahan gambut berfungsi sebagai pencegah banjir karena dapat mencegah intrusi air laut ke daratan namun jika lahan gambut terjadi kerusakaan maka banjir pun tidak dapat dicegah.
Selain itu, kerusakan lahan gambut juga dapat mencemari lingkungan dengan menjadi lahan sulfat masam terlantar.
Akibat dari dampak-dampak tersebut terganggunya aktivitas manusia sehari-hari, dimana masyarakat akan kesulitan memperoleh sumber pangan dan mata pencaharian.