Lahan Basah: Karakteristik, Jenis dan Manfaat

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Lahan Basah ?

Lahan Basah merupakan suatu lahan yang mencakup tanah dengan kejenuhan air yang permanen maupun musiman. Kejenuhan air dalam hal ini bisa ditandai dengan tanah yang tergenang air (payau, tawar maupun asin) yang dangkal.

Oleh karena itu, lahan lahan seperti rawa rawa, paya hingga gambut sering disebut sebagai Lahan Basah. Lahan Basah ini juga dinilai sebagai salah satu lahan yang kaya akan keanekaragaman hayati

Tidak hanya itu, Lahan Basah ini juga termasuk salah satu lahan yang memiliki tingkat kesuburan yang tinggi, sehingga banyak yang dialihfungsikan menjadi lahan pertanian maupun pertambakan.

Dengan segala keunikan dan kebermanfaatan yang potensial tersebut, Lahan Basah pun pengelolaannya sangat diawasi secara ketat. Oleh karena itu, banyak program program yang dilaksanakan untuk konservasi termasuk diantaranya seperti Biodiversity Action Plan.

Lahan Basah Menurut Para Ahli

Definisi Lahan Basah menurut para ahli berikut ini mungkin akan lebih membantu pemahaman tentang Lahan Basah itu sendiri:

  • Menurut Maltby (1986)

Menurut Maltby, Lahan Basah didefinisikan sebagai lahan yang menjadi bagian dari ekosistem tertentu, di mana lahannya dalam jangka waktu yang lama akan basah, sehingga banya vegetasi dan organisme yang beradaptasi sambil terus berkembang.

Menurut Maltby, Lahan Basah ini mungkin akan mencakup beberapa parameter penting seperti :

  1. Vegetasi hidrofitik
  2. Vegetasi hidrologi
  3. Tanah hidrik
  • Menurut Konvensi Ramsar (1971)

Menurut Konvensi Ramsar, Lahan Basah ini merupakan lahan gambut, rawa dan air yang :

  1. Dapat terbentuk secara alami maupun buatan
  2. Dapat bersifat sementara maupun permanen
  3. Dapat mengalir atau tidak mengalir
  4. Memiliki sifat air payau, asin hingga tawar
  5. Mencakup wilayah marin (surut tidak lebih dari enam meter)
  6. Dapat menyimpan air
  7. Dapat mengendalikan kualitas air
  8. Dapat menjadi habibat flora dan fauna

Menurut Konvensi Ramsar, Lahan Basah ini dapat dibagi menjadi sembilan kategoru buatan dan 30 kategori alami berdasarkan ciri fisik dan biologinya.

Mengapa Lahan Basah Penting?

Lahan Basah begitu penting bagi kelangsungan hidup tanaman dan hewan, bahkan secara tidak langsung bagi manusia juga. Mengingat, Lahan Basah ini :

  • Kaya akan keanekaragaman hayati dan hewani
  • Sebagai pengendali dan pemurni air yang sangat dibutuhkan oleh mahluk hidup termasuk manusia
  • Sangat subur sehingga dapat digunakan untuk lahan pertanian maupun pertambakan
  • Penyimpan karbon yang terbesar sehingga dapat menjadi filter bagi lingkungan
  • Sebagai pelindung pantai

Karakteristik Lahan Basah

Lahan Basah memiliki beberapa karateristik tertentu, seperti :

  • Kondisi tanah cenderung jenuh, artinya cenderung tergenang air, bisa sementara (ketika musim hujan) bisa juga permanen sepanjang tahun
  • Kedalaman lahan yang tergenang air cenderung dangkal
  • Genangan air dapat terjadi di seluruh wilayah, bisa juga hanya sebagian lahannya saja
  • Lahan yang tergenang air cenderung sangat subur sehingga sering digunakan sebagai lahan pertanian maupun pertambakan
  • Struktur tanah cenderung lunak hingga liat

Jenis Lahan Basah

Berikut ini merupakan beberapa jenis Lahan Basah yang perlu diketahui :

  • Kawasan Rawa

Kawasan rawa rawa merupakan salah satu jenis Lahan Basah, di mana lahannya akan cenderung basah karena tergenang air secara permanen, sepanjang tahu.

Kawasan rawa rawa ini umumnya merupakan Lahan Basah dengan kedalaman genangan air yang bervariasi, mulai dari sangat dangkal hingga cukup dalam.

Sistem drainase yang terhambat, umumnya menjadi penyebab tergenangnya air di kawasan rawa rawa. Di wilayah Pulau Jawa sendiri, kawasan rawa rawa ini banyak didominasi dengan rawa gambut Khususnya yang berada di wilayah perbatasan dengan laut.

  • Kawasan Payau

Kawasan payau juga termasuk salah satu jenis Lahan Basah. Meskipun namanya kawasan payau, tapi genangan air di lahan ini dapat berupa air tawar, payau maupun air asin.

Biasanya, kawasan payau ini dianggap sebagai rawa yang dangkal. Mengingat, kawasan yang tergenang oleh airnya memang bisa dilewati.

  • Kawasan Gambut

Kawasan gambut merupakan Lahan Basah yang terbentuk dari sisa sisa tumbuhan yang membusuk sebagian dan terakumulasi. Inilah yang menyebabkan kawasan gambut ini cenderung mengandung organik yang tinggi.

Dengan kandungan organik tinggi, tentu saja, kawasan gambut sangat bermanfaat untuk digunakan sebagai lahan pertanian maupun perkebunan karena subur.

  • Kawasan Riparian

Kawasan riparian merupakan jenis Lahan Basah yang terbentuk dari peralihan daratan dengan sungai. Artinya, kawasan ini lahannya terdiri atas dua ciri khas yaitu daratan dan perairan.

  • Lahan Basah Buatan

Ada juga jenis Lahan Basah buatan, di mana lahan ini memang terbentuk karena sengat dirancang sedemikian rupa sehingga mirip dengan Lahan Basah alami. Artinya, pada lahan itu, terdapat komponen utama Lahan Basah seperti air, tanaman dan hewan.

Biasanya Lahan Basah jenis ini memang sengaja dibuat untuk membantu proses pemurnian air dan manfaat ekologi lainnya.

  • Lahan Basah Mineral

Lahan Basah mineral adalah jenis Lahan Basah yang umumnya ditemukan di pinggiran sungai yang mengalami pembentukan delta. Umumnya, jenis Lahan Basah ini cenderung memiliki kandungan mineral yang rendah.

Tumbuhan yang lebih sering dijumpai di lahan ini yaitu rumput, sema dan tumbuhan kayu. Pada Lahan Basah ini umumnya terdiri dari Marsh dan Swamp.

  • Lahan Basah Organik

Jenis Lahan Basah yang terakhir yaitu Lahan Basah organik, di mana lahannya terdiri dari dua yaitu Bog dan Fen. Bog, cenderung memiliki drainase buruk dan basah. Biasanya ditumbuhi oleh bunga dan lumut.

Sedangkan Fen umumnya ditumbuhi oleh rumput dan alang alang, dengan pH basa dari aliran diatas tanah.

Manfaat Lahan Basah

Manfaat Lahan Basah antara lain :

  • Membantu Pengadaan Air Bersih

Lahan Basah umumnya menampung banyak air, sehingga banyak dimanfaatkan sebagai lahan yang membantu pengadaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan manusia sehari hari.

  • Sebagai Lahan Untuk Bertani

Lahan Basah yang cenderung subur ini umumnya seringkali digunakan sebagai lahan yang cocok untuk bertani maupun berkebun.

Seperti lahan gambut misalnya, memiliki kandungan organik yang tinggi sehingga sangat cocok digunakan bertani.

  • Penyerap Limbah Lingkungan

Lahan Basah dapat juga berfungsi sebagai lahan yang membantu menyerap limbah pencemaran lingkungan yang berbahaya.

Hasil penyaringannya pun dapat dikatakan sangat maksimal sehingga membuat air tanah yang diproduksi sebagai air bersih dapat dikonsumsi pada akhirnya.

Risiko bencana alam dapat diredam oleh Lahan Basah. Sebagai contoh, bencana alam seperti banjir akibat curah hujan yang tinggi dapat diredam oleh Lahan Basah karena Lahan Basah secara efektif menyerap air hujan.

Selain itu, bencana seperti kekeriangan umumnya dapat dicegah juga karena Lahan Basah mampu menampung air yang bisa juga permanen atau sepanjang tahun.

  • Melestarikan Keanekaragaman Hayati

Lahan Basah ini umumnya banyak menjadi tempat di mana tumbuhan dan hewan tumbuh dan berkembang biak dengan baik. Oleh karena itu, keanekaragaman hayatinya juga akan beragam.

  • Mengurangi Emisi Karbon

Lahan Basah dapat juga bermanfaat dalam mengurangi emisi karbon arena dapat menyerap karbon yang ada di lingkungan.

Pengelolaan dan Pemanfaatan Lahan Basah

Pengelolaan dan Pemanfaatan Lahan Basah ini umumnya dilakukan dengan :

  • Melakukan Pengeringan Lahan

Pengeringan lahan merupakan salah satu upaya pengelolaan dan pemanfaatan Lahan Basah. Jenis Lahan Basah yang mengalami pengeringan lahan ini khususnya adalah lahan gambut.

  • Melakukan Pengelolaan Air

Pengelolaan air dalam hal ini akan membuat irigasi di Lahan Basah menjadi lebih lancar. Hal ini dapat juga menjadi salah satu cara membantu pencegahan bencana alam.

  • Mempertahankan Ekosistem Alami

Lahan Basah umumnya akan membantu eksosistem alami menjadi lebih seimbang. Bahkan jika dialihfungsikan sebagai lahan pertanian maupun perkebunan sekalipun.

Lahan Basah di Dunia

Lahan Basah tersebar hampir di seluruh belahan dunia. Hingga kini, Brazil tercatat sebagai salah satu negara yang memiliki Lahan Basah terluas yaitu sekitar 31,1 juta hektar. Indonesia sendiri, ada ditempat kedua, di mana Lahan Basah total luasnya ada sekitar 22,5 juta hektar.

Adapun benua yang memiliki total Lahan Basah terluas ada dua yaitu, Benua Amerika dan Benua Asia. Istimewanya Lahan Basah ini juga memiliki peta persebaran khusus.

Lahan Basah Musnah 3 Kali Lebih Cepat

Lahan Basah dinilai sebagai lahan yang dapat musnah tiga kali lebih cepat dibandingkan dengan lahan lainnya. Mengingat, potensi kebermanfaatannya yang beragam, dapat memicu pemusnahan, khususnya jika tanpa diiringi oleh pengelolaan yang tepat.

Hal ini sudah mulai terjadi, di mana data menunjukkan bahwa sekitar 35% Lahan Basah telah musnah sejak tahun 1970. Bahkan pemusnahan Lahan Basah ini dikatakan lebih cepat dibandingkan dengan kerusakan hutan.

Segala pemusnahan Lahan Basah ini menjadi akibat dari pemanasan global juga. Ketika manusia lebih fokus pada hutan dan laut, Lahan Basah justru diabaikan sehingga kerusakan dan pemusnahannya lebih cepat terjadi.

Ini harus dihentikan. Mengingat, Lahan Basah adalah lahan yang begitu penting bagi manusia. Khususnya dalam menyediakan air bersih.

Upaya Konservasi Lahan Basah

Upaya konservasi Lahan Basah telah digagas dalam Konvensi Ramsar, di mana perlindungan terhadap Lahan Basah telah banyak disepakati oleh internasional. Konvensi tersebut menghasil perjanjian yang tujuan utamanya yaitu :

  • Mendata seluruh Lahan Basah yang tersebar di seluruh wilayah
  • Mengatur pemanfaatan Lahan Basah secara bijaksana
  • Mencegah kerusakan Lahan Basah
  • Mencegah eksplorasi berlebihan
  • Melestarikan Lahan Basah dunia

Dalam konvensi tersebut, setiap negara umumnya dapat mendaftarkan setidaknya satu Lahan Basah yang ada di wilayah negaranya. Data daftar wilayah Lahan Basah tersebut nantinya akan disebut sebagai Daftar Ramsar.

Potensi & Contoh Lahan Basah di Indonesia

Lahan Basah di Indonesia ini memiliki wilayah terluas kedua yaitu dengan total luas wilayah sekitar 22,5 juta hektar. Sedangkan yang juga telah difungsikan sebagai lahan konservasi baru sekitar 1,3 juta hektar.

Adapun Lahan Basah yang juga sebagai lahan konservasi tersebut meliputi :

  • Kawasan Taman Nasional di Jambi
  • Kawasan Taman Nasional Kalimanta Barat
  • Kawasan Taman Nasional Jakarta
  • Kawasan Taman Nasional Sulawesi Tenggara
  • Kawasan Taman Nasional Sumatera Selatan
  • Kawasan Taman Nasional Papua
  • Kawasan Taman Nasional Kalimantan Tengah

Indonesia sendiri sudah mendaftarkan tujuh Lahan Basah sebagai bagian dalam Daftar Ramsar. Ketujuh Lahan Basah dalam Daftar Ramsar Indonesia tersebut antara lain:

  • Pulau Rambut
  • Taman Nasional Berbak
  • Taman Nasional Sembilang
  • Danau Sentarum
  • Taman Nasional Rawa Aopa Watumohae
  • Taman Nasional WASUR
  • Taman Nasional Tanjung Puting
fbWhatsappTwitterLinkedIn