Kimia

Larutan Blanko: Pengertian, Fungsi dan Contohnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Larutan Blanko

Larutan blanko adalah larutan yang tidak mengandung zat yang ingin diukur konsentrasinya. Biasanya digunakan sebagai kontrol dalam analisis kimia untuk menentukan konsentrasi suatu senyawa dalam sampel. Larutan blanko penting karena membantu menghilangkan atau mengkompensasi pengaruh dari bahan-bahan lain yang mungkin ada dalam sampel, tetapi tidak relevan untuk analisis yang sedang dilakukan.

Contoh umum dari penggunaan larutan blanko adalah dalam spektrofotometri, di mana larutan blanko digunakan untuk mengkalibrasi instrumen dan menentukan absorbansi atau transmisi dasar dari medium yang diukur sebelum sampel diuji. Dengan cara ini, analisis kuantitatif dapat dilakukan dengan lebih akurat.

Dalam kimia analitik, menggunakan larutan blanko adalah prinsip dasar yang penting untuk memastikan akurasi dan ketepatan hasil analisis.

Perbedaan Larutan Blanko dan Larutan Pembanding

Larutan blanko dan larutan pembanding adalah dua konsep yang berbeda dalam analisis kimia, meskipun keduanya digunakan untuk tujuan kontrol dan pembandingan.

1. Berdasarkan Definisi

Larutan blanko adalah larutan yang tidak mengandung zat yang ingin diukur konsentrasinya. Sedangkan, larutan pembanding adalah larutan yang mengandung zat atau senyawa dengan konsentrasi yang diketahui secara pasti atau telah dikarakterisasi sebelumnya.

2. Berdasarkan Tujuan

Larutan blanko digunakan untuk mengkompensasi atau menghilangkan pengaruh dari bahan-bahan lain yang mungkin ada dalam sampel tetapi tidak relevan untuk analisis yang sedang dilakukan.

Sedangkan, larutan pembanding digunakan sebagai standar untuk membandingkan hasil analisis sampel yang tidak diketahui. Larutan pembanding memberikan titik referensi untuk mengevaluasi hasil analisis.

3. Berdasarkan Contoh

Dalam spektrofotometri, larutan blanko adalah larutan yang digunakan untuk mengkalibrasi instrumen dan menentukan absorbansi atau transmisi dasar dari medium yang diukur sebelum sampel diuji.

Dalam analisis kuantitatif, larutan pembanding mungkin digunakan untuk membuat kurva kalibrasi, di mana konsentrasi yang diketahui dari larutan pembanding digunakan untuk membangun hubungan antara sinyal instrumen dan konsentrasi.

4. Berdasarkan Fungsi Utama

Pada larutan blanko memastikan bahwa hasil analisis benar-benar mencerminkan konsentrasi atau karakteristik dari zat yang diinginkan tanpa terpengaruh oleh komponen lain. Sedangkan, memberikan acuan atau standar yang dikenal untuk membandingkan hasil analisis sampel dengan tujuan menentukan konsentrasi atau karakteristiknya.

Dengan kata lain, larutan blanko digunakan untuk menghilangkan atau mengkompensasi pengaruh dari komponen lain dalam sampel, sedangkan larutan pembanding adalah standar yang dikenal untuk membandingkan hasil analisis sampel dengan tujuan menentukan konsentrasi atau karakteristiknya.

Fungsi Larutan Blanko

Fungsi utama dari larutan blanko adalah untuk memastikan bahwa hasil analisis kimia mencerminkan konsentrasi atau karakteristik dari zat yang ingin diukur tanpa terpengaruh oleh komponen-komponen lain yang mungkin ada dalam sampel. Berikut adalah beberapa fungsi penting dari larutan blanko:

1. Menghilangkan Gangguan

Larutan blanko membantu mengkompensasi atau menghilangkan efek dari zat-zat atau komponen-komponen lain dalam sampel yang tidak relevan untuk analisis yang dilakukan. Hal ini penting untuk memastikan akurasi hasil analisis.

2. Menetapkan Dasar

Dalam banyak teknik analisis, seperti spektrofotometri, larutan blanko menetapkan dasar atau nilai referensi untuk sinyal instrumen sebelum sampel diuji. Ini membantu dalam mengukur perubahan atau absorbansi yang disebabkan oleh konsentrasi zat yang ingin diukur.

3. Mengkalibrasi Instrumen

Larutan blanko sering digunakan untuk mengkalibrasi instrumen analisis. Dengan mengukur respons instrumen terhadap larutan blanko, kita dapat memastikan bahwa instrumen beroperasi dengan benar dan memberikan hasil yang dapat diandalkan.

4. Mendeteksi Kesalahan atau Kontaminasi

Larutan blanko juga dapat membantu dalam mendeteksi adanya kesalahan atau kontaminasi selama proses analisis. Jika larutan blanko menunjukkan sinyal yang tidak diharapkan, ini dapat menunjukkan bahwa ada masalah dengan reagen atau instrumen yang digunakan.

5. Menentukan Batas Deteksi

Larutan blanko juga digunakan untuk menentukan batas deteksi, yaitu konsentrasi terendah dari suatu zat yang dapat diukur secara akurat oleh metode analisis tertentu.

6. Meningkatkan Akurasi

Dengan menggunakan larutan blanko, kita dapat meminimalkan kesalahan yang mungkin timbul dari komponen-komponen lain dalam sampel, sehingga meningkatkan akurasi hasil analisis.

7. Memvalidasi Metode Analisis

Larutan blanko adalah bagian penting dari validasi metode analisis. Dalam proses validasi, larutan blanko digunakan untuk memeriksa bahwa metode analisis dapat memberikan hasil yang tepat dan andal.

Penggunaan Larutan Blanko

Larutan blanko digunakan dalam berbagai jenis analisis kimia untuk memastikan akurasi dan keandalan hasil. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan larutan blanko:

1. Spektrofotometri

Dalam spektrofotometri, larutan blanko digunakan untuk mengkalibrasi instrumen dan menentukan absorbansi atau transmisi dasar dari medium yang diukur sebelum sampel diuji. Ini membantu dalam mengukur perubahan absorbansi yang disebabkan oleh konsentrasi zat yang ingin diukur.

2. Kromatografi

Dalam kromatografi, larutan blanko digunakan untuk mengkalibrasi kolom dan detektor. Hal ini memastikan bahwa hasil analisis adalah hasil dari interaksi antara komponen dalam sampel dan fase pemisahan.

3. Analisis Gravimetri

Dalam analisis gravimetri, larutan blanko digunakan untuk mengkompensasi atau menghilangkan efek dari zat-zat atau komponen-komponen lain dalam sampel yang tidak relevan untuk analisis yang dilakukan.

4. Analisis Fotometrik

Dalam analisis fotometrik, larutan blanko digunakan untuk mengukur tingkat transmisi atau absorbansi dari medium sebelum sampel diuji. Ini memberikan referensi untuk menilai berapa banyak cahaya yang diserap atau dipancarkan oleh sampel.

5. Analisis Kimia Kuantitatif

Dalam analisis kuantitatif, larutan blanko sering digunakan untuk membuat kurva kalibrasi. Ini adalah grafik yang menghubungkan sinyal instrumen (seperti absorbansi atau respons detektor) dengan konsentrasi yang diketahui dari larutan pembanding.

Larutan blanko juga digunakan sebagai kontrol untuk memastikan bahwa metode analisis bekerja dengan benar.

6. Analisis Bahan Makanan

Dalam analisis makanan, larutan blanko digunakan untuk memastikan bahwa hasil analisis zat-zat penting dalam makanan adalah akurat dan tidak terpengaruh oleh komponen-komponen lain yang mungkin ada dalam sampel.

7. Analisis Air dan Lingkungan

Dalam analisis air dan lingkungan, larutan blanko digunakan untuk memastikan bahwa hasil analisis zat-zat pencemar atau parameter lingkungan lainnya adalah tepat dan dapat diandalkan.

8. Validasi Metode Analisis

Dalam proses validasi metode analisis, larutan blanko digunakan untuk memverifikasi bahwa metode analisis dapat memberikan hasil yang tepat dan andal.

Contoh Penggunaan Larutan Blanko

Berikut adalah beberapa contoh konkret penggunaan larutan blanko dalam analisis kimia:

1. Analisis Besi dalam Air

Dalam analisis kualitatif besi dalam air menggunakan reagen fenantrolin, larutan blanko adalah air murni atau larutan dengan konsentrasi besi yang sangat rendah. Ini digunakan untuk menetapkan tingkat dasar dari larutan fenantrolin sebelum digunakan untuk menguji sampel air.

2. Analisis Glukosa dalam Darah

Dalam analisis glukosa darah menggunakan metode spektrofotometri, larutan blanko adalah larutan dengan konsentrasi glukosa nol. Ini digunakan untuk menentukan absorbansi dasar dari medium sebelum menambahkan sampel darah.

3. Analisis Klorin dalam Air Kolam Renang

Dalam analisis kualitatif klorin dalam air kolam renang, larutan blanko adalah air yang telah dideklorinasi sepenuhnya. Ini membantu dalam menetapkan tingkat dasar dari indikator yang digunakan sebelum menguji sampel air kolam renang.

4. Analisis Garam Dapur dalam Makanan

Dalam analisis kualitatif garam dapur (natrium klorida) dalam makanan, larutan blanko adalah larutan tanpa garam dapur. Ini digunakan untuk mengukur tingkat transmisi atau absorbansi dasar dari medium sebelum sampel makanan diuji.

5. Analisis pH

Dalam analisis pH menggunakan indikator pH, larutan blanko adalah larutan netral dengan pH sekitar 7. Ini digunakan sebagai titik referensi untuk membandingkan perubahan warna atau sifat indikator saat digunakan dalam sampel asam atau basa.

6. Analisis Nitrat dalam Air Tanah

Dalam analisis kualitatif nitrat dalam air tanah, larutan blanko adalah air yang bebas dari nitrat. Ini digunakan untuk menetapkan tingkat dasar dari reagen yang digunakan sebelum menguji sampel air tanah.

7. Analisis Krom dalam Tanah

Dalam analisis kualitatif krom dalam sampel tanah menggunakan reagen 1,5-difenilkarbazon, larutan blanko adalah larutan dengan konsentrasi krom yang sangat rendah atau nol. Ini digunakan untuk menetapkan tingkat dasar dari larutan reagen sebelum digunakan untuk menguji sampel tanah.

8. Analisis Kalsium dalam Susu

Dalam analisis kalsium dalam susu menggunakan metode kompleksometri, larutan blanko adalah larutan tanpa kalsium. Ini membantu dalam menetapkan titik dasar dari larutan EDTA (agen kompleksometri) sebelum digunakan untuk menguji sampel susu.

Setiap contoh di atas menggambarkan penggunaan larutan blanko dalam analisis kimia untuk memastikan bahwa hasil analisis mencerminkan konsentrasi atau karakteristik dari zat yang diukur tanpa terpengaruh oleh komponen-komponen lain dalam sampel.

Contoh Larutan Blanko

Berikut adalah beberapa contoh larutan blanko yang umum digunakan dalam analisis kimia:

  1. Larutan Air Murni (H2O), digunakan sebagai larutan blanko dalam banyak jenis analisis kimia untuk mengkompensasi atau menghilangkan efek dari zat-zat atau komponen-komponen lain dalam sampel.
  2. Larutan Pelarut, misalnya, etanol atau aseton, terutama dalam analisis yang melibatkan senyawa organik. Digunakan untuk mengkompensasi atau menghilangkan efek dari pelarut yang ada dalam sampel.
  3. Larutan Buffer Netral, larutan yang memiliki pH netral, sekitar 7. Dalam analisis pH, digunakan untuk menetapkan titik dasar atau nilai referensi.
  4. Larutan Asam Sulfat 1M (H2SO4), digunakan dalam analisis volumetri, seperti titrasi, sebagai larutan blanko untuk menentukan konsentrasi zat yang dititrasi.
  5. Larutan HCl 0,1M (Asam Klorida), digunakan dalam analisis volumetri sebagai larutan blanko dalam titrasi untuk menentukan konsentrasi basa.
  6. Larutan Kalium Dikromat (K2Cr2O7), dalam titrasi redoks, larutan ini dapat digunakan sebagai larutan blanko untuk menentukan konsentrasi senyawa yang mengalami oksidasi atau reduksi.
  7. Larutan Natrium Sulfat (Na2SO4), digunakan dalam analisis kualitatif untuk mengkompensasi atau menghilangkan efek dari sulfat yang ada dalam sampel.
  8. Larutan Natrium Klorida (NaCl), dalam analisis elektrokimia, larutan ini dapat digunakan sebagai elektrolit blanko untuk menetapkan dasar dari konduktivitas larutan.
  9. Larutan Fosfat Buffer (pH 7), dalam analisis biokimia atau biologi molekuler, larutan ini digunakan sebagai larutan blanko untuk menetapkan tingkat dasar dari pH dalam percobaan.
  10. Larutan Zat Warna Tanpa Analit, dalam spektrofotometri, larutan blanko adalah larutan zat warna tanpa analit, digunakan untuk menetapkan tingkat dasar absorbansi.
  11. Larutan Etanol 0,1%, dalam analisis farmasi, larutan ini dapat digunakan sebagai larutan blanko untuk menetapkan dasar untuk spektrofotometri atau kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC).