Bahasa Indonesia

Literasi Informasi: Pengertian – Manfaat dan Modelnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Di era masyarakat informasi seperti sekarang, literasi informasi sangat diperlukan agar seseorang dapat hidup sukses dan berhasil.

Pengertian Literasi Informasi

Yang dimaksud dengan literasi informasi menurut Bruce (2003) adalah sebagai berikut.

Kemampuan untuk mengakses, mengevaluasi, mengorganisasi, dan menggunakan informasi dalam proses belajar, pemecahan masalah, membuat keputusan formal dan informal dalam konteks belajar, pekerjaan, rumah, ataupun dalam pendidikan.

Adapun menurut UNESCO, literasi informasi adalah kemampuan seseorang untuk :

  • Menyadari kebutuhan informasi
  • Menemukan dan mengevaluasi kualitas dari informasi yang diperoleh
  • Menyimpan dan menemukan kembali informasi
  • Membuat dan menggunakan informasi secara etis dan efektif
  • Mengomunikasikan pengetahuan

Manfaat Literasi Informasi

Literasi informasi dapat memberikan beberapa manfaat, di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Membantu dalam proses pengambilan keputusan
  • Menjadi manusia pembelajar di era informasi
  • Menciptakan pengetahuan baru

Model Literasi Informasi

Model literasi informasi adalah semacam panduan yang diperlukan bagi siapapun yang akan mempelajari literasi informasi. Terdapat beberapa model literasi informasi antara lain BIG6, SCONUL, dan FLKC.

BIG6

Model literasi ini dikembangkan oleh Michael B. Eisenberg dan Robert E. Berkowitz sejak tahun 1988 dan banyak digunakan oleh berbagai negara termasuk Indonesia.

Dikatakan bahwa Model Big6 ini mampu membantu dalam mempermudah penyelesaian masalah yang sedang mereka hadapi ketika sedang mencari informasi melalui pendekatan yang lebih sistematis dan praktis.

SCONUL

Pada tahun 2011, The Society of College, National and University Libraries (SCONUL) di Inggris menerbitkan the Seven Pillars of Information Literacy Model.

Model ini bermanfaat untuk memberikan kemudahan bagi perkembangan gagasan diantara pustakawan serta mendorong tumbuhnya debat tentang gagasan dan penerapan gagasan oleh perpustakaan terkait dengan keterampilan mahasiswa.

Model SCONUL menyediakan kerangka kerja yang kuat namun praktis dimana seseorang dapat mengidentifikasi dan menilai keahlian orang lain apakah telah memiliki kemampuan literasi informasi atau belum.

FLKC

Model FLKC (Fikom Library and Knowledge Center) 2009, adalah model literasi informasi yang dikembangkan oleh Wina Erwina. Model ini merupakan dasar bagi penentuan model literasi informasi di Universitas Padjadjaran.

Model ini kemudian dikembangkan menjadi sebuah model literasi informasi yang tepat bagi mahasiswa yang berada di lingkungan Universitas Padjadjaran. Model ini mengajak mahasiswa untuk mengetahui budaya lokal.

Jenis Literasi Informasi

Ada beberapa jenis literasi informasi, di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Literasi visual mengacu pada kemampuan untuk memahami dan menggunakan segala bentuk gambar, foto, ilustrasi dalam komputer.
  • Literasi media mengacu pada kemampuan untuk memahami dan menggunakan media untuk memperoleh informasi melalui televisi, radio, rekaman musik, surat kabar, dan lain sebagainya.
  • Literasi komputer mengacu pada kemampuan individu untuk menghasilkan informasi melalui database komputer. Literasi komputer kerapkali disebut juga dengan literasi elektronik atau literasi teknologi informasi.
  • Literasi digital mengacu pada kemampuan untuk memperoleh informasi melalui pustaka digital.
  • Literasi jaringan mengacu pada kemampuan untuk menggunakan internet sebagai sarana mengakses informasi dalam lingkungan jaringan website.

Tahapan Literasi Informasi

Adapun langkah-langkah untuk memperoleh literasi informasi menurut para ahli di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Merumuskan kebutuhan informasi.

Tujuannya adalah untuk mengetahui dan memahami kegunaan informasi yang dicari.

2. Mengalokasikan dan mengevaluasi kualitas informasi

Penggunaan informasi perlu dievaluasi agar kualitas dan kredibilitas informasi tersebut dapat ditingkatkan.

3. Menyimpan dan menemukan kembali informasi

Tujuannya adalah agar seseorang memiliki kemampuan untuk menyimpan dan menemukan kembali informasi ketika akan digunakan. Penyimpanan informasi ini dapat dilakukan secara manual maupun elektronik.

4. Menggunakan informasi secara efektif dan efisien

Tujuannya adalah agar seseorang memiliki kemampuan untuk menggunakan informasi secara efektif dan efisien.

5. Mengomunikasikan pengetahuan

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam menciptakan pengetahuan baru dan menyebarkan atau mengomunikasikannya kepada orang lain yang membutuhkan informasi tersebut.