Macam-macam Pergerakan Lempeng Tektonik dan Klasifikasinya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bumi terbagi dalam empat jenis lapisan. Lapisan paling atasnya yakni kerak bumi yang didalamnya terdapat lempeng tektonik yang selalu bergerak dan memengaruhi tinggi rendah dari bumi. Pergerakan lempeng tektonik yang terus terjadi menyebabkan terjadinya berbagai perubahan di permukaan bumi.

Pergerakan dari lempeng tektonik dibedakan menjadi dua macam. Pertama, pergerakan berdasarkan luas dan waktu terjadinya. Kedua, pergerakan berdasarkan bentuk dan dampaknya.

Berdasarkan Luas dan Waktu Terjadi

Gerakan lempeng tektonik berdasarkan luas dan waktu terjadinya terbagi lagi menjadi dua yaitu, gerak epirogenetik dan gerak orogenetik.

  • Epirogenetik

Epirogenetik yaitu gerak lapisan kerak bumi yang terjadi dalam kurun waktu lama dan di wilayah yang luas. Gerak epirogenetik di wilayah yang luas menyebabkan terbentuknya suatu benua. Pembentukan benua ini disebut sebagai continent building forces.

Gerakan epirogenetik mengakibatkan permukaan bumi seolah mengalami naik atau turun. Gerak epirogenetik naik atau ke atas disebut dengan epirogenetik negatif.

Gerakan ini menyebabkan permukaan daratan menjadi naik sehingga membuat permukaan laut seolah turun. Contoh gerak epirogenetik negatif di Indonesia terjadi di Pulau Timor dan Pulau Buton.

Sementara, gerak epirogenetik turun atau ke bawah disebut epirogenetik positif. Gerakan tersebut menyebabkan terjadinya penurunan di daratan sehingga membuat permukaan laut seolah-olah naik. Contoh gerak epirogenetik positif di Indonesia terjadi di Kepulauan Maluku tepatnya dari pulay-pulau barat daya hingga pulau Banda.

  • Orogenetik

Gerak orogenetik adalah kebalikan dari gerak epirogenetik. Gerak orogenetik terjadi dalam kurun waktu singkat di wilayah yang sempit.

Gerak orogenetik sering disebut dengan proses pembentukan pegunungan. Contohnya antara lain, pembentukan Rocky Mountain, Sirkum Mediterania, serta Pegunungan Andes.

Gerak orogenetik menimbulkan patahan dan lipatan. Gerakan tersebut terjadi karena ada tekanan secara vertikal dan horizontal pada kulit bumi. Gerakan ini mengakibatkan perpindahan lapisan kulit bumi sehingga terbentuk patahan dan lipatan.

Patahan (faults) merupakan proses tektonisme akibat tekanan yang sangat kuat berlangsung cepat mengakibatkan batuan pecah. Sedangkan, lipatan (folding) adalah proses tektonisme akibat tenaga endogen dengan arah mendatar dan berlawanan.

Berdasarkan Bentuk dan Dampaknya

Lempeng sebagai bagian dari kerak bumi yang terus bergerak membentuk dan memberikan dampak bagi bumi. Berdasarkan bentuk dan dampaknya pergerakan lempeng tektonik dibagi menjadi tiga, yakni transform atau sesar mendatar, divergen, dan konvergen.

  • Transform (Sesar Mendatar)

Gerakan transform terjadi karena adanya pertemuan dua lempeng yanga mengakibatkan gesekan dalam posisi sejajar dan datar di sepanjang sesar. Gesekan ini dapat berupa desktral atau sinistral.

Pergerakan lempeng pola tersebut serupa dengan pergeseran kerak bumi akibat dari patahan horizontal. Contoh pergerakan dari transform yakni patahan San Andreas di California, Amerika Serikat.

Gesekan antara Lempeng Benua Amerika bagian Utara dengan Lempeng Samudra Pasifik mengakibatkan patahan di San Andreas.

Patahan yang ada di sana membentang panjang kurang lebih 1.200 kilometer dari San Fransisco bagian utara hingga Los Angeles bagian selatan Ameraka Serikat. Patahan itu juga dapat menjadi penyebab gempa bumi.

  • Divergen

Gerakan divergen terjadi karena dua lempeng yang saling bergerak menjauh sebagai akibat dari perpecahan di litosfer. Gerakan yang menjauh dapat menimbulkan retakan-retakan hingga menjadi jalan keluar magma.

Magma yang naik kemudian mendesak permukaan bumi menyebabkan terbentuknya lapisan baru di permukaan bumi. Contoh dari pergerakan divergen yakni munculnya pemekaran dasar lautan di lempeng samudra. Sedangkan. divergen di lempeng benua pergerakannya memicu pembentukan lembah.

Ada beberapa fenomena yang pernah terjadi akibat gerakan divergen. Pertama, saling menjauhnya Lempeng Amerika bagian selatan dengan Lempeng Afrika. Kedua, terjadinya penampakan dasar laut atau seafloor spreading.

Ketiga, kemunculan celah tanggul dasar samudra di Laut Atlantik memanjang dekat Kutub Utara hingga mendekat ke Kutub Selatan. Celah tersebut mengakibatkan Benua Amerika bergerak berjauhan dengan Benua Eropa dan Afrika. Keempat, kemunculan pulau vulkanik yang berada di tengah-tengah Samudra Atlantik tepatnya di perbatasan Lempeng Amerika dan Lempeng Eurasia akibat keluarga magma dari dalam bumi.

  • Konvergen

Gerakan konvergen terjadi dari pertemuan dua lempeng yang berdekatan. Kepadatan akibat gerakan di dua lempeng ini mengakibatkan perbedaan kepadatan alhasil salah satu lempeng akan masuk ke bawah lempang lain.

Gerakan konvergen demikian disebut juga dengan pertemuan lempeng saling bertumbukan. Jika lempeng samudra menabrak lempeng benau mengakibatkan lempeng samudra melengkung masuk ke bawah lempeng benua.

Lempeng samudra masuk ke lempeng benua sebab massa lempeng benua lebih ringan daripada lempeng samudra. Ada beberapa kemungkinan peristiwa alam akibat gerakan konvergen saling bertumbukan.

Pertama, tumbukan antara lempeng benua dan lempeng samudra dapat mengakibatkan terbentuknya gunung-gunung api aktif di daratan benua. Kedua, tumbukan antar lempeng samudra dapat mengakibatkan terbentuk daerah kepulauan yang terdiri dari gunung-gunung laut.

Ketiga, tumbukan antara lempeng benua dapat mengakibatkan terjadi lipatan dengan arah yang luas dan menjulang tinggi. Contoh tumbukan antar benua membentuk Dataran Tinggi Tibet dan Pegunungan Himalaya.

Contoh lain gerakan lempeng secara konvergen juga sebagai penyebab gempa bumi yang disertai tsunami besar seperti terjadi di Naggroe Aceh Darusasalam tahun 2004 silam.

fbWhatsappTwitterLinkedIn