Dalam setiap ruang lingkup pabrik, biasanya ada salah satu bagian administrasi yang mempunyai tugas untuk mengatur jalannya produksi. Lalu apa pengertian dari Manajemen Produksi itu sendiri? Berikut pengertian ya.
Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah proses yang melibatkan perencanaan, organisasi, arah, dan pelaksanaan kegiatan produksi. Tujuan akhir dari setiap solusi dan proses produksi adalah untuk mengubah koleksi bahan baku menjadi produk jadi.
Fungsi Manajemen Produksi
Berikut adalah fungsi dari manajemen produksi :
- Pemilihan Produk dan Desain
Fungsi pertama adalah untuk memilih produk yang tepat untuk produksi. Kemudian memilih desain yang tepat untuk produk tersebut. Perawatan harus diambil saat memilih produk dan desain karena keuntungan bisnis dan kesuksesan perusahaan bergantung padanya. - Pemilihan Proses Produksi
Manajemen produksi berfungsi untuk memilih proses produksi yang tepat. Mereka harus memutuskan tentang jenis teknologi, mesin, sistem penanganan material, dll. - Memilih Kapasitas Produksi yang Tepat
Manajemen juga harus memilih kapasitas produksi yang tepat agar sesuai dengan permintaan produk. Ini karena kurangnya ata kelebihan kapasitas akan menimbulkan masalah. Manajer produksi harus merencanakan kapasitas untuk produksi jangka pendek dan jangka panjang. - Perencanaan Produksi
Hal lainnya adalah meliputi perencanaan produksi. Di sini, manajer produksi memutuskan tentang perutean dan penjadwalan. - Kontrol Produksi
Komponen lainnya juga juga mencakup kontrol produksi. Manajer harus memantau dan mengendalikan produksi. Dia harus mencari tahu apakah produksi sebenarnya dilakukan sesuai rencana atau tidak. - Kontrol Kualitas dan Biaya
Hal lain juga mencakup pengendalian kualitas dan biaya. Kontrol kualitas dan biaya adalah hal penting dalam pasar yang kompetitif saat ini. Pelanggan di seluruh dunia menginginkan produk berkualitas baik dengan harga termurah. - Pengendalian Persediaan
Manajer produksi harus memantau tingkat persediaan. Tidak boleh ada stok berlebihan atau stok persediaan kurang. Jika ada overstocking, maka modal kerja akan terbuang sia-sia dan materialnya mungkin rusak, terbuang atau disalahgunakan. Jika ada kekurangan, maka produksi tidak akan berlangsung sesuai jadwal, dan pengiriman akan terpengaruh.
Tujuan Manajemen Produksi
Tujuan Manajemen Produksi adalah memproduksi atau mengatur produksi barang-barang dan jasa-jasa dalam jumlah, kualitas, harga, waktu serta tempat tertentu sesuai dengan kebutuhan.
Manajemen produksi merupakan proses kegiatan untuk mengadakan kegiatan-kegiatan:
- Perencanaan (planning)
- Pengorganisasian (organizing)
- Pengarahan (directing)
- Pengendalian (controlling) dari proses produksi.
Selain itu manajemen produksi didefinisikan juga sebagai usaha pengelolaan dengan cara optimal terhadap faktor-faktor produksi atau sumber seperti manusia, tenaga kerja, mesin dan bahan baku yang ada.
Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Ruang lingkup manajemen bidang produksi dikelompokkan berdasarkan tingkat keputusan strategis yang memengaruhi sistem produksi dan pada keputusan tingkat operasi.
- Keputusan dan Kebijakan Mengenai Desain
Desain termasuk dalam keputusan jangka panjang. Hal ini karena di dalamnya meliputi; penentuan desain produk yang akan dibuat, lokasi/ tata letak pabrik, desain kegiatan pengadaan masukan yang diperlukan. Termasuk juga desain metode dan teknologi pengolahan, desain organisasi perusahaan, dan desain job description dan job specification. - Kebijakan dan Keputusan Mengenai Proses Transformasi
Proses transformasi termasuk keputusan/ kebijakan yang sifatnya jangka pendek, karena berkaitan dengan keputusan taktis dan operasional. Kebijakan ini mencakup jadwal produksi, gilir kerja (Shift), anggaran produksi, jadwal penyerahan masukan ke subsistem pengolahan. Serta tidak ketinggalan jadwal penyerahan keluaran ke pelanggan atau penyelesaian produk. - Keputusan dan Kebijakan Mengenai Perbaikan
Perbaikan adalah keputusan yang sifatnya berkesinambungan dan terus menerus, maka kebijakan ini dilakukan secara rutin. Beberapa kegiatan yang ada di dalamnya meliputi perbaikan secara berkelanjutan terhadap mutu keluaran, keefektifan dan keefisienan sistem. Serta kapasitas dan kompetensi dari para pekerja, perawatan sarana kerja atau mesin, serta perbaikan terus-menerus atas metode penyelesaian atau pengerjaan produk.
Aspek-aspek Manajemen Produksi
Aspek yang harus diperhatikan secara khusus diantaranya adalah sebagai berikut:
- Perencanaan produksi Barang/jasa
Perencanaan produksi memiliki tujuan untuk melancarkan proses produksi secara sistematis. Adapun dalam hal ini ada beberapa keputusan yang harus diambil sebagai langkah awal. Diantaranya seperti jenis barang, kualitas barang, bahan baku yang digunakan, kuantitas barang serta pengendalian produksi itu sendiri. - Pengendalian produksi barang/jasa
Ini adalah tahapan kontrol produksi yang digunakan agar proses produksi sesuai dengan perencanaan. Adapun beberapa kegiatan yang berkaitan dengan pengendalian produksi diantaranya seperti membuat perencanaan, menentukan target produk dan menyusun jadwal kerja. - Pengawasan produksi barang/jasa
Sedangkan aspek yang terakhir adalah pengawasan produksi. Tujuan dari pengawasan ini dilakukan agar poses produksi bisa berjalan sesuai dengan yang diinginkan, waktunya tepat, dan biaya operasionalnya sesuai.
Contoh Manajemen Produksi
Banyak perusahaan yang telah menerapkan sistem manajemen produksi ini. Beberapa perusahaan tersebut adalah perusahaan tambang batu bara dan timah, yang melakukan proses ekstraktifnya.
Selain itu juga terdapat pada perusahaan meubel dan tas yang menggunakan proses fabrikasinya serta pada perusahaan tambang minyak bumi dengan proses analitiknya mengubah minyak bumi menjadi solar, bensin dan kerosin.