Daftar isi
Setiap tindakan yang diambil pasti memiliki risikonya tersendiri, namun yang membedakan ialah risiko tersebut kecil atau besar.
Maka dari itu untuk mengurangi terjadinya risiko terutama risiko besar dalam sebuah perusahaan diperlukan manajemen risiko.
Pengertian Secara Umum
Manajemen risiko merupakan sebuah pendekatan yang sistematis mempunyai struktur atau metodologi untuk melakukan tindakan terbaik dalam kondisi yang tidak pasti dan berhubungan dengan ancaman.
Pengertian Menurut KBBI
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, manajemen risiko merupakan sebuah upaya untuk mengurangi dampak dari unsur ketidakpastian.
Pengertian Menurut Para Ahli
Sedangkan menurut beberapa ahli, manajemen risiko, yaitu:
Manajemen risiko memiliki beberapa fungsi, yaitu:
Berikut ini beberapa tujuan dari adanya manajemen risiko, yaitu:
Dalam manajemen risiko terdapat dua metode yang dapat dilakukan yaitu pengendalian dan pendanaan risiko. Kedua metode tersebut dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:
Pengendalian Risiko
Metode manajemen risiko dengan pengendalian risiko, dibagi menjadi lima macam, yaitu:
Pendanaan Risiko
Metode yang kedua yaitu pendanaan risiko, dimana terbagi menjadi dua macam, yaitu:
Manajemen risiko juga terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
Manajemen risiko operasional merupakan manajemen risiko yang ditujukan kepada permasalahan yang muncul dari faktor internal seperti terjadinya bencana atau kinerja pegawai yang rendah.
Maka dari itu tujuan dari manajemen risiko operasional berupa faktor manusia, sisitem atau proses serta eksternal yang muncul dengan sendirinya seperti terjadi bencana alam.
Manajemen hazard merupakan manajemen risiko yang berfokus terhadap masalah potensial yang dapat membuat sebuah perusahaan menjadi bangkrut.
Dalam manajemen hazard terdapat tiga unsur yang harus diutamakan yaitu masalah hukum, biaya fisik serta penurunal moral.
Manajemen risiko strategis merupakan manajemen risiko yang berhubungan dengan pengambilan keputusan dengan kondisi tak terduga sehingga tidak siap dalam menjalankan strategi yang direncanakan.
Manajemen risiko finansial merupakan manajemen risiko yang berfokus kepada keuangan perusahaan agar tidak kolaps hanya karena dana, mod atau laba sehingga dapat memberikan perlindungan terhadap segala aset.
Agar dapat membedakannya dengan manajemen lain, manajemen risiko mempunyai beberapa komponen tertentu.
Contoh dari komponen manajemen risiko yaitu lingkungan internal, penentuan sasaran, indentifikasi peristiwa, penilaian dan tanggapan risiko serta pemantaun dalam manajemen risiko.
Ada beberapa tahapan dalam proses manajemen risiko, yaitu:
1. Identifikasi Risiko
Identifikasi risiko merupakan tahapan pertama dalam proses manajemen risiko dengan mengidentifikasi setiap bentuk risiko yang mungkin akan dialami oleh perusahaan dengan melihat potensi risiko yang sudah terlihat.
Bentuk risiko tersebut dapat dijelaskan secara detail seperti ciri-ciri dan faktor timbulnya risiko tersebut.
Setelah itu manajemen akan mengumpulkan dan menerima berbagai data yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.
2. Menempatkan Ukuran Risiko
Setelah mengidentifikasi maka tahapan selanjutnya ialah menempatkan ukuran atau skala yang dipakai dan rancangan model metodologi penelitian yang akan digunakan berdasarkan data berbentuk kualitatif dan kuantitatif.
Dengan begitu maka diharapkan manajemen perusahaan memiliki fondasi kuat untuk melakukan pengolahan data tersebut karena harus dilakukan dengan hati-hati dan cermat.
3. Memutuskan Satu Alternatif
Setelah melakukan pengolahan data yang telah dijabarkan dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif serta akibat dan pengaruh yang akan timbul dari keputusan tersebut maka perlu disiapkan juga sebuah alternatif keputusan lainnya.
Memilih alternatif lainnya harus sudah berdasarkan analisis dengan melihat dari berbagai sudut pandang serta efek yang mungkin timbul baik dalam jangka pendek maupun panjang.
4. Mengontrol Alternatif yang dipilih
Setelah memutuskan satu alternatif yang dipilih maka alternatif tersebut harus di kontrol oleh manajer perusahaan agar menghindari timbulnya berbagai risiko yang tidak diinginkan.
5. Mengevaluasi Alternatif yang dipilih
Setelah mengkontrol alternatif yang dipilih tersebut maka selanjutnya tim manajemen melaporkan ke manajer perusahaan untuk mengevaluasi dari alternatif yang dipilih tersebut agar dapat dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan.
Salah satu contoh dari manajemen risiko ialah ketika pesaing dari perusahaan akan meluncurkan produk baru sehingga tim manajemen perlu bertindak.
Apakah dengan pesaing meluncurkan produk baru dapat memberikan risiko untuk perusahaan atau tidak?
Selain itu contoh lainnya adalah ketika seorang karyawan andalah perusahaan secara tiba-tiba mengundurkan diri sehingga tim manajemen perlu bertindak, apakah dengan keluarnya tenaga kerja tersebut dapat mempengaruhi kinerja perusahaan atau tidak.