Manajemen Risiko: Pengertian – Tujuan dan Prosesnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setiap tindakan yang diambil pasti memiliki risikonya tersendiri, namun yang membedakan ialah risiko tersebut kecil atau besar.

Maka dari itu untuk mengurangi terjadinya risiko terutama risiko besar dalam sebuah perusahaan diperlukan manajemen risiko.

Pengertian Manajemen Risiko

Pengertian Secara Umum

Manajemen risiko merupakan sebuah pendekatan yang sistematis mempunyai struktur atau metodologi untuk melakukan tindakan terbaik dalam kondisi yang tidak pasti dan berhubungan dengan ancaman.

Pengertian Menurut KBBI

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, manajemen risiko merupakan sebuah upaya untuk mengurangi dampak dari unsur ketidakpastian.

Pengertian Menurut Para Ahli

Sedangkan menurut beberapa ahli, manajemen risiko, yaitu:

  • Menurut Tampubolon
    Manajemen risiko merupakan kegiatan terarah yang dirancang untuk mempertimbangkan segala kemungkinan kegagalan dalam bagian dari transaksi atau instrumen.
  • Menurut William et.al
    Manajemen risiko merupakan sebuah aplikasi manajemen umum yang mencoba untuk mengidentifikasi, mengukur dan mencari konsekuensi dari ketidakpastian dalam organisasi.
  • Menurut Smith
    Manajemen risiko merupakan proses mengidentifikasi atau mengendalikan risiko keuangan yang dapat mengancam aset, pengambilan perusahaan atau proyek yang dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan.

Fungsi Manajemen Risiko

Manajemen risiko memiliki beberapa fungsi, yaitu:

  • Sebagai perencanaan dari manajemen risiko dengan menetapkan visi, misi dan tujuan.
  • Sebagai pelaksanaan dengan proses identifikasi dan pengukuran risiko.
  • Sebagai pengendalian dengan evaluasi secara periodik pelaksanaan manajemen risiko.

Tujuan Manajemen Risiko

Berikut ini beberapa tujuan dari adanya manajemen risiko, yaitu:

  • Untuk dapat melindungi perusahaan dari tingkat risiko yang tinggi sehingga dapat menghambat pencapaian perusahaan.
  • Untuk dapat membantu pembuatan kerangka kerja terhadap risiko yang dapat terjadi.
  • Untuk mendorong agar manajemen proaktif, meminimalkan risiko dan meningkatkan kinerja perusahaan.
  • Untuk sebagai peringatan agar dapat membuat keputusan yang tepat sehingga tidak merugikan perusahaan.
  • Untuk dapat memberikan sosialisasi terhadap risiko yang mungkin didapat oleh individu maupun manajemen.

Metode Manajemen Risiko

Dalam manajemen risiko terdapat dua metode yang dapat dilakukan yaitu pengendalian dan pendanaan risiko. Kedua metode tersebut dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:

Pengendalian Risiko

Metode manajemen risiko dengan pengendalian risiko, dibagi menjadi lima macam, yaitu:

  • Risk Avoidance
    Merupakan metode yang dilakukan dengan menghindari semua hal yang dapat menyebabkan risiko.
  • Segregation
    Merupakan metode yang dilakukan dengan membagi dan memisahkan antara orang atau barang yang dapat menyebabkan risiko.
  • Loss Prevention
    Merupakan metode yang dilakukan dengan melakukan pencegahan terhadap risiko yang didapatkan.
  • Loss Reduction
    Merupakan metode yang dilakukan dengan mengurangi dampak kerugian dan risiko yang didapatkan.
  • Non-Insurance Transfer
    Merupakan metode yang dilakukan dengan memindahkan risiko kepada pihak lain yang bersedia menanggung risiko tersebut.

Pendanaan Risiko

Metode yang kedua yaitu pendanaan risiko, dimana terbagi menjadi dua macam, yaitu:

  • Risk Transfer
    Merupakan metode yang dimana sebuah perusahaan memberikan pendanaan kepada pihak lain yang menanggung risiko tersebut.
  • Risk Retention
    Merupakan metode yang dilakukan dengan memberikan ganti rugi kepada suatu risiko.

Jenis Manajemen Risiko

Manajemen risiko juga terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

Manajemen Risiko Operasional

Manajemen risiko operasional merupakan manajemen risiko yang ditujukan kepada permasalahan yang muncul dari faktor internal seperti terjadinya bencana atau kinerja pegawai yang rendah.

Maka dari itu tujuan dari manajemen risiko operasional berupa faktor manusia, sisitem atau proses serta eksternal yang muncul dengan sendirinya seperti terjadi bencana alam.

Manajemen Hazard

Manajemen hazard merupakan manajemen risiko yang berfokus terhadap masalah potensial yang dapat membuat sebuah perusahaan menjadi bangkrut.

Dalam manajemen hazard terdapat tiga unsur yang harus diutamakan yaitu masalah hukum, biaya fisik serta penurunal moral.

Manajemen Risiko Strategis

Manajemen risiko strategis merupakan manajemen risiko yang berhubungan dengan pengambilan keputusan dengan kondisi tak terduga sehingga tidak siap dalam menjalankan strategi yang direncanakan.

Manajemen Risiko Finansial

Manajemen risiko finansial merupakan manajemen risiko yang berfokus kepada keuangan perusahaan agar tidak kolaps hanya karena dana, mod atau laba sehingga dapat memberikan perlindungan terhadap segala aset.

Komponen Manajemen Risiko

Agar dapat membedakannya dengan manajemen lain, manajemen risiko mempunyai beberapa komponen tertentu.

Contoh dari komponen manajemen risiko yaitu lingkungan internal, penentuan sasaran, indentifikasi peristiwa, penilaian dan tanggapan risiko serta pemantaun dalam manajemen risiko.

Proses Manajemen Risiko

Ada beberapa tahapan dalam proses manajemen risiko, yaitu:

1. Identifikasi Risiko

Identifikasi risiko merupakan tahapan pertama dalam proses manajemen risiko dengan mengidentifikasi setiap bentuk risiko yang mungkin akan dialami oleh perusahaan dengan melihat potensi risiko yang sudah terlihat.

Bentuk risiko tersebut dapat dijelaskan secara detail seperti ciri-ciri dan faktor timbulnya risiko tersebut.

Setelah itu manajemen akan mengumpulkan dan menerima berbagai data yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.

2. Menempatkan Ukuran Risiko

Setelah mengidentifikasi maka tahapan selanjutnya ialah menempatkan ukuran atau skala yang dipakai dan rancangan model metodologi penelitian yang akan digunakan berdasarkan data berbentuk kualitatif dan kuantitatif.

Dengan begitu maka diharapkan manajemen perusahaan memiliki fondasi kuat untuk melakukan pengolahan data tersebut karena harus dilakukan dengan hati-hati dan cermat.

3. Memutuskan Satu Alternatif

Setelah melakukan pengolahan data yang telah dijabarkan dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif serta akibat dan pengaruh yang akan timbul dari keputusan tersebut maka perlu disiapkan juga sebuah alternatif keputusan lainnya.

Memilih alternatif lainnya harus sudah berdasarkan analisis dengan melihat dari berbagai sudut pandang serta efek yang mungkin timbul baik dalam jangka pendek maupun panjang.

4. Mengontrol Alternatif yang dipilih

Setelah memutuskan satu alternatif yang dipilih maka alternatif tersebut harus di kontrol oleh manajer perusahaan agar menghindari timbulnya berbagai risiko yang tidak diinginkan.

5. Mengevaluasi Alternatif yang dipilih

Setelah mengkontrol alternatif yang dipilih tersebut maka selanjutnya tim manajemen melaporkan ke manajer perusahaan untuk mengevaluasi dari alternatif yang dipilih tersebut agar dapat dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan.

Contoh Manajemen Risiko

Salah satu contoh dari manajemen risiko ialah ketika pesaing dari perusahaan akan meluncurkan produk baru sehingga tim manajemen perlu bertindak.

Apakah dengan pesaing meluncurkan produk baru dapat memberikan risiko untuk perusahaan atau tidak?

Selain itu contoh lainnya adalah ketika seorang karyawan andalah perusahaan secara tiba-tiba mengundurkan diri sehingga tim manajemen perlu bertindak, apakah dengan keluarnya tenaga kerja tersebut dapat mempengaruhi kinerja perusahaan atau tidak.

fbWhatsappTwitterLinkedIn