Statistika

Margin of Error: Ciri – Tujuan dan Contoh Penggunaannya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dalam setiap penelitian, tidak ada yang dapat memberikan hasil sangat sempurna. Hal tersebut dikarenakan pasti ada unsur kesalahan atau error baik dari faktor yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan oleh peneliti.

Akan tetapi, tingkat kesalahan ini memiliki batasan dan dapat dihitung batasannya oleh peneliti, yakni menggunakan konsep margin of error. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut terkait margin of error.

Pengertian Margin of Error

Margin of error didefinisikan sebagai rentang nilai di bawah dan di atas sampel statistik dalam sebuah tingkat confidence interval atau selang kepercayaan. Confidence interval ini adalah cara untuk menunjukkan seberapa ketidakpastian pada hasil statistik tertentu.

Margin of error merupakan angka yang menunjukkan berapa persentase dari hasil nilai yang didapat dari pengukuran akan berbeda dengan nilai pada populasi sebenarnya.

Margin of error merupakan tingkat ketidaksesuaian antara perolean data statistik dengan fakta yang ada di lapangan. Apabila nilai margin of error rendah, maka artinya akurasi data statistik tersebut semakin tinggi.

Ciri-ciri Margin of Error

Beberapa karakteristik dari margin of error adalah sebagai berikut:

  • Harus mengetahui tingkat confidence interval terlebih dahulu sebab untuk mengetahui margin of error diperlukan confidence interval.
  • Dipengaruhi oleh ukuran sampel dan statistik yang digunakan.
  • Berkaitand dengan tingkat keyakinan dari hasil pengukuran dalam penelitian.

Tujuan Menghitung Margin of Error

Tujuan dari perhitungan margin of error adalah untuk mengetahui seberapa besar nilai dari data pengukuran yang dihitung dengan statistika tidak sesuai dengan kenyataan yang ada di populasi sebenarnya.

Ketika didapatkan nilai margin of error yang semakin rendah, maka artinya semakin tinggi keakuratan dari hasil pengukuran yang didapatkan. Dengan demikian, tingkat margin of error yang rendah tersebut menjadi jaminan baik bagi peneliti agar dapat mempertanggungjawabkan hasil penelitiannya secara ilmiah.

Di sisi lain, pengguna maupun penerima manfaat lain dari penelitian ini juga semakin yakin dengan tingkat akurasi hasil yang terdapat dari penelitian karena mengetahui tingkat kesalahannya lebih kecil.

Akan tetapi, jika nilai margin of error besar, perlu dikaji ulang kemungkinan adanya faktor pengganggu sebab semakin besar margin of error maka semakin besar ketidakakuratan hasil pengukuran.

Meskipun demikian, patut diketahui bahwa kualitas suatu survei maupun penelitian tidak hanya ditentukan oleh margin of error. Namun, terdapat banyak faktor lainnya yang mempengaruhi, seperti kualitas alat ukur, metode penelitian yang digunakan, proses pengambilan sampel, dan lain sebagainya.

Contoh Penggunaan Margin of Error

Contoh penelitian yang menggunakan margin of error dilakukan oleh Arieska dan Herdiani (2018) dengan judul Pemiliha Teknik Sampling Berdasarkan Perhitungan Efisiensi Relatif. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh margin of error yang lebih kecil pada indeks massa tubuh mahasiswa Fakultas Kesehatan Universitas Nahdatul Ulama Surabaya.

Untuk menentukan sampel digunakan dua cara, yakni simple random sampling dan stratified sampling. Populasinya berjumlah 676 mahasiswa. Hasilnya secara deskriptif stratified random sampling memiliki MoE yang lebih kecil dibanding simple random sampling.

Dalam populasi ini, indeks massa tubuh dari perhitungan sampel dengan metode stratified sampling menghasilkan MoE yang lebih kecil sehingga metode ini lebih efisien dibanding simple random sampling. Hal tersebut dikarenakan semakin besar sampel maka MoE akan semakin kecil. Sedangkan jika sampel kecil, teknik pengambilan sampel berpengaruh terhadap perhitungan MoE.

Cara Menghitung Margin of Error

Cara menghitung margin of error terbagi menjadi tiga tahap, yaitu:

  • Menemukan nilai kritis. Nilai kritis ini dapat berupa t-score ataupun z-score. Untuk menentukan nilai mana yang digunakan, sederhananya untuk sampel yang kecil (di bawah 30) atau ketika kita tidak mengetahui standar deviasi dar populasi, gunakan t-score. Namun, jika tidak keduanya gunakan z-score.
  • Temukan standar devasi atau standar error. Standar tersebut dapat diketahui dengan mengetahui parameter populasi sehingga standar deviasi dapat dikalkulasikan. Namun, kita juga dapat mengkalkulasikan standar error.
  • Kalikan nilai kritis dari tahap pertama dengan standar deviasi atau standar error pada tahap kedua.
  • Menemukan nilai kritis. Nilai kritis ini dapat berupa t-score ataupun z-score. Untuk menentukan nilai mana yang digunakan, sederhananya untuk sampel yang kecil (di bawah 30) atau ketika kita tidak mengetahui standar deviasi dar populasi, gunakan t-score. Namun, jika tidak keduanya gunakan z-score.
  • Temukan standar devasi atau standar error. Standar tersebut dapat diketahui dengan mengetahui parameter populasi sehingga standar deviasi dapat dikalkulasikan. Namun, kita juga dapat mengkalkulasikan standar error.
  • Kalikan nilai kritis dari tahap pertama dengan standar deviasi atau standar error pada tahap kedua.

Berikut adalah gambaran rumus margin of error:

Di sisi lain, margin of error juga dapat dihitung jika terdapat proporsi populasi, yaitu:

Secara sederhana, terdapat tiga nilai yang umum dalam margin of error, yaitu:

  • Apabila nilai taraf signifikansi sebesar 0,01, maka artinya taraf kepercayaan sebesar 99% sehingga margin of error-nya sebesar 1%.
  • Apabila nilai taraf signifikansi sebesar 0,05, maka artinya taraf kepercayaan sebesar 95% sehingga margin of error-nya sebesar 5%.
  • Apabila nilai taraf signifikansi sebesar 0,1, maka artinya taraf kepercayaan sebesar 90% sehingga margin of error-nya sebesar 10%.

Contoh Soal dan Jawaban Margin of error

Contoh 1

Terdapat survei kepada 900 siswa dengan rata-rata nilai ujian 2,7 dan standar deviasinya adalah 0,4. Diketahui nilai kritisnya adalah 1,645. Hitunglah margin of error dari survei tersebut.

Sebelum menghitung margin of error, harus diketahui dullu standar error-nya. Berdasarkan nilai yang sudah diketahui, nilai standar error = 0.4 / √(900) = 0.013.

Dengan demikian, apabila menggunakan rumus nilai z atau nilai t x standar deviasi menjadi

Margin of error = 1.645 * 0.013 = 0.021385

Contoh 2

Terdapat survei pada 500 orang untuk mengetahui tingkat dukungan terhadap kebijakan politik dan 300 di antaranya menunjukkan dukungan terhadap kebijakan politik. Diketahui dibutuhkan tingkat kepercayaan 90% sehingga nilai z yang sesuai adalah 1645.

Jika dihitung sesuai rumus margin of error = z × √ (p̂ (1 – p̂) ÷ n)

Diketahui z = 1.645, p̂ = 0.6 (berasal dari 300 ÷ 500), dan n = 500

Sehingga jika dimasukkan ke dalam rumus menjadi:

Margin of error = 1,645 × √ (0,6 (1 – 0.6) ÷ 500)

= 1.645 × √(0.24÷ 500)

= 1.645 × √0.00048

= 0.036

Karena yang diperlukan adalah persentase sehingga dikalikan 100 menjadi 3,6%

Jadi, survei tersebut menunjukkan 300 orang yang mendukung kebijakan politik (60 persen dari 500 orang) dan terdapat margin of error sebesar 3,6%.

Kesimpulan Pembahasan

Demikianlah penjelasan terkait margin of error. Kesimpulannya, margin of error merupakan nilai besaran ketidaksesuaian dari data statistik dengan kenyataan dari populasi di lapangan. Cirinya, yaitu perlu mengetahui tingkat confidence interval terlebih dahulu dan nilai margin of error dipengaruhi oleh ukuran sampel.

Tujuan menghitung margin of error adalah sebagai salah satu jaminan dari peneliti yang menjadi tanggung jawabnya terhadap keakuratan hasil penelitian. Contoh penggunaannya terdapat pada penelitian Arieska dan Herdiai (2018) yang membandingkan nilai margin of error jika menggunakan simple random sampling dan stratified sampling.

Cara menghitung margin of error terbagi menjadi tiga tahap, yaitu menemukan nilai kritis (z-score atau t-score), lalu menemukan standar deviasi atau standar error, dan terakhir mengalikan nilai kritis dengan standar deviasi atau standar error.