Sosiologi

Matriarki : Pengertian – Jenis, dan Contohnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Matriarki merupakan istilah yang jarang didengar oleh masyarakat Indonesia. Hanya wilayah tertentu saja yang mengetahui prinsip dari matriarki ini sendiri. Matriarki merupakan strukturisasi suatu lembaga yang meletakkan perempuan pada tingkatan yang tertinggi.

Prinsip ini tentunya sangat bertentangan dengan prinsip patriarki yang banyak berkembang. Matriarki ini juga dapat dikatakan sebagai perwujudan bentuk dari adanya emansipasi wanita. Namun, sifatnya lebih ekstrem.

Tahukah kalian apa saja jenis dari matriarki? Berikut merupakan pemaparan mendetail mengenai matriarki.

Pengertian Matriarki

Pengertian Secara Umum

Matriarki merupakan prinsip sosial yang menempatkan perempuan pada tingkatan tertinggi. Dalam sistem matriarki ini, perempuan diberikan kebebasan untuk dapat berkarir di dunia keorganisasian. Bahkan tak jarang, perempuan dijadikan sebagai pemegang otoritas tertinggi yang ada dalam satu kelompok.

Dalam hal ini yang seringkali diberikan peluang lebih besar untuk menjadi pemegang kekuasaan tertinggi adalah perempuan yang usianya lebih tua dari yang lainnya. Ia akan diberikan hak istimewa yang sifatnya mutlak untuk dapat mengatur semua komunitas atau kelompok yang ada di bawahnya.

Pengertian Matriarki Menurut Para Ahli

Untuk menambah wawasan kita mengenai matriarki. Berikut merupakan pemaparan mengenai pengertian dari matriarki oleh beberapa ahli dan sumber terpercaya lainnya.

  • Menurut Merriam Webster, Matriarki adalah keluarga, kelompok, atau negara bagian yang diperintah atau dipimpin oleh seorang ibu pemimpin, dimana suatu sistem organisasi sosial di mana keturunan dan warisan dilacak melalui garis perempuan.
  • Menurut Your Dictionary, Matriarki adalah suatu bentuk organisasi sosial di mana ibu diakui sebagai kepala keluarga atau suku, keturunan dan kekerabatan yang dilacak melalui ibu. Semua hal yang berkaitan dengan pemerintahan, aturan didominasi perempuan. Sehingga dalam hal ini kumpulan perempuan dalam posisi kekuasaan, terutama dalam sistem sosial atau komunitas semacam itu.
  • Menurut Heide Gottner Abendroth, keengganan untuk menerima keberadaan matriarki mungkin didasarkan pada gagasan bias budaya tertentu tentang bagaimana mendefinisikan matriarki: karena dalam patriarki laki-laki menguasai perempuan, matriarki sering dikonseptualisasikan sebagai perempuan menguasai laki-laki, sementara dia percaya bahwa matriarki adalah egalite.

Jenis Jenis Matriarki

Matriarki juga dibedakan  menjadi beberapa jenis yang telah dibedakan berdasarkan dengan prinsipnya. Berikut merupakan jenis jenis dari matriarki.

  • Maternal Centrality (sentralitas keibuan)

Jenis matriarki ini lebih berpedoman pada ketentuan bahwa perempuan memiliki kemampuan lebih dari laki laki. Terutama pada hal yang berkaitan dengan penguasaan seluruh aspek dalam kehidupan. Dapat dikatakan dalam hal ini, perempuan lebih ditekankan memiliki hak mutlak untuk memegang peranan penting dalam kehidupan.

  • Gender Complementarity (gender saling melengkapi)

Prinisip dari matriarki ini lebih ditekankan pada adanya kesetaraan gender. Yang mana perempuan dan laki laki memegang perannya masing masing yang tentunya saling berkaitan. Tidak ada pihak yang bisa mendominasi dalam hal ini.

Baik perempuan atau laki laki berjalan beriringan sesuai dengan porsinya masing masing.

  • Gender Triviality (kesepelean gender)

Dalam jenis ini, semua jabatan, fungsi dan peranan ditawarkan begitu saja tanpa memandang gender sama sekali. Hal ini memunculkan anggapan bahwa pria dan wanita memiliki persamaan hak yang tidak bisa disepelekan satu dan yang lainnya.

  • Gender Unity (kesatuan gender)

Dalam hal ini, gender perempuan dan laki laki dianggap jenis kelamin yang sama. Sehingga baik perempuan ataupun laki laki tidak ada yang membedakannya.

Contoh Penerapan Matriarki

Berikut ini merupakan penerapan matriarki yang telah berkembang di berbagai belahan dunia.

  • Pada suku khasi yang ada di India, setiap wanita yang memutuskan untuk menikah dengan pendudukan suku khasi, namanya dapat diturunkan kepada anaknya. Hal ini merupakan suatu hal yang tak sering diketahui orang banyak. Sebab sebagian besar orang hanya memahami bahwa nama ayah saja yang dapat diturunkan.
  • Bangsa India pun tidak mewajibkan kaum laki laki untuk menghadiri acara pertemuan keluarga.
  • Setiap wanita dan laki laki memiliki kesempatan dan peluang yang sama dalam menempati sebuah kekuasaan.
  • Di Indonesia, tidak ada perempuan dan laki laki berhak mendapatkan perlakuan yang sama di depan hukum.