Sistem Sosial: Pengertian – Fungsi dan Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk sosial. Yang mana dalam tatanan kehidupannya sangat memerlukan bantuan manusia lainnya. Walaupun di era digital seperti ini, manusia telah difasilitasi untuk hidup secara mandiri.

Tapi, pada kenyataannya, manusia tidak dapat meninggalkan sifat dasarnya, yaitu sebagai makhluk sosial. Dalam menjalin interaksi satu sama lain, manusia akan menjadi sangat ketergantungan dengan lainnya. Mereka akan menjadi satu kesatuan yang saling melengkapi dan saling membantu tentunya. Berikut penjelasan mendetail mengenai sistem sosial.

Pengertian Sistem Sosial

Pengertian Secara Umum

Sistem sosial merupakan gabungan dari beberapa unsur sosial yang memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Namun, dengan lingkup satu kesatuan sosial. Sistem sosial ini dapat dibentuk dari kumpulan beberapa individu ataupun kelompok yang memiliki rasa keterikatan satu dengan yang lainnya.

Hal ini tentunya bersesuaian dengan hakikat dari manusia sebagai makhluk sosial. Tentunya, untuk dapat membentuk satu sistem sosial diperlukan adanya kesamaan prinsip serta tujuan yang dimiliki oleh tiap anggota kelompok. Hal itu tidak lain dan tidak bukan, bertujuan agar hubungan sistem sosial yang dibangun dapat berjalan secara signifikan dan tidak terganggu.

Seringkali, sistem sosial yang ada di masyarakat terbentuk atas dasar persamaan nasib, kondisi perekonomian, tujuan hidup, dan struktur keorganisasian.

Pengertian Menurut Para Ahli

Untuk menambah pengetahuan kita mengenai pengertian sistem sosial. Adapun beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian sistem sosial.

  • Menurut Talcott Parsons, Sistem sosial hanya sebagai segmen (atau “subsistem”) dari apa yang disebut Parsons sebagai teori tindakan. Parsons mengorganisir sistem sosial dalam hal unit tindakan, di mana satu tindakan yang dilakukan oleh seorang individu adalah satu unit.
  • Menurut Ogbum dan Nimkoff, sistem sosial dapat didefinisikan sebagai pluralitas individu yang berinteraksi satu sama lain sesuai dengan norma dan makna budaya bersama.
  • Menurut Abdulsyani (1994), Sistem sosial adalah konsep yang paling umum digunakan dalam menjelaskan dan mempelajari hubungan manusia di dalam kelompok atau dalam organisasi sosial. Dalam hal ini manusia sebagai anggota masyarakat merupakan kumpulan dari individu yang saling bergantungan satu dengan lainnya.
  • Menurut Jhonson (1986), Sistem sosial hanyalah salah satu dari sistem-sistem yang termasuk dalam kenyataan sosial. Sistem sistem sosial tersebut adalah bentukan dari tindakan-tindakan sosial individu.
  • Menurut Nasikun (1993) , Sistem sosial tidak lain ialah suatu sistem daripada tindakan-tindakan, yang terbentuk dari interaksi sosial yang terjadi di antara berbagai individu, tumbuh dan berkembang tidak secara kebetulan, tapi tumbuh dan berkembang di atas standar penilaiaan umum  masyarakat.

Ciri-ciri Sistem Sosial

Adapun beberapa karakteristik yang menggambarkan sistem sosial yang ada di masyarakat. Karateristik itu yang mempermudah kita untuk mengklasifikasikan permasalahan yang berkaitan dengan sistem sosial. Berikut ciri ciri sistem sosial.

  • Terbentuk dari berbagai macam perbedaan yang memiliki tujuan sama.
  • Sistem sosial dibentuk dengan objek atau tujuan yang jelas.
  • Adanya keteraturan dan pola hubungan yang signifikan antara satu sama lain.
  • Adanya keterkaitan hubungan fungsional antara satu sama lain yang dijadikan sebagai dasar persatuan.
  • Dipengaruhi adanya persamaan asal daerah, letak geografis, dan juga kondisi masyarakat.
  • Adanya keterkaitan dengan sistem ataupun unsur kebudayaan yang telah berkembang.
  • Tujuan dari jalannya sistem sosial hanya sebatas kesepakatan yang berbentuk komitmen. Serigkali tanpa dituliskan dalam suatu perjanjian.
  • Sekurang kurangnya suatu sistem sosial terbentuk dari dua orang.
  • Adanya hubungan ketergantungan antar satu sama lain.
  • Terbentuk dari komunikasi yang terjalin baik antar sesama.

Unsur-unsur dari Sistem Sosial

Adapun beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam menjalin suatu sistem sosial. Berikut merupakan unsur unsur dari sistem sosial.

  • Timbulnya kepercayaan atas berbagai pemahaman terhadap semua aspek dalam kehidupan.
  • Perasaan dan pikiran yang berkaitan dengan kondisi yang ada disekelilingnya.
  • Adanya tujuan atau cita cita yang harus dicapai dalam masyarakat.
  • Norma dan nilai yang telah berkembang dijadikan sebagai pedoman.
  • Adanya kedudukan dan peranan dalam struktur sosial.
  • Terciptanya beberapa sanksi yang bersifat negatif ataupun positif.
  • Fasilitas
  • Terjalinnya keserasian dan keseimbangan dalam hidup.
  • Keserasian antara kualitas hidup dan juga lingkungan.

Fungsi Sistem Sosial

Adapun empat fungsi dari terbentuknya sistem sosial dalam masyarakat.

  • Adaptasi
    Terbentuknya sistem sosial memfasilitasi proses adaptasi serta komunikasi antar satu sama lain. Seperti yang kita tahu, sebuah sistem sosial juga dapat terbentuk dari adanya keberagaman. Untuk itu, agar tujuan dan prinsip dari sistem sosial dapat berjalan sesuai dengan kesepakatan awal. Maka, mau tidak mau masyarakat harus beradaptasi satu sama lain. Sehingga hubungan sistem sosial yang sudah terjalin dapat berjalan elastis dan dinamis.
  • Mencapai Tujuan
    Dibentuknya suatu sistem sosial tentunya bertujuan untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari awal. Dengan terbentuknya gabungan antar individu ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat untuk mencapai tujuan awal. Tentunya tetap dengan berpedoman pada kesamaan kesepakatan yang telah dibentuk.
  • Menyatukan Masyarakat
    Secara tidak langsung, dengan kesadaran masyarakat akan persamaan tujuan ini dapat membantu menyatukan mereka. Seperti yang kita tahu, bahwa Indonesia merupakan negara yang bersifat multikultural. Dimana banyak sekali perbedaan  yang tercipta diantara mereka. Namun, dengan adanya persamaan tujuan dalam lingkup sistem sosial mungkin dapat dijadikan sebagai salah satu wadah untuk mempersatukan masyarakat.
  • Pemelihara Pola Laten
    Melakukan pemeliharaan terhadap pola serta manajemen ketegangan merupakan fungsi utama yang ada di sistem sosial. Sebisa mungkin masyarakat yang telah bergabung dalam sistem sosial ini menjaga tatanan sosial yang telah berkembang sejak dulu. Tatanan sosial tersebut tentunya mencakup norma norma dan institusi soial yang ada.

Bentuk Sistem Sosial

Dalam perkembangannya, sistem sosial dibagi menjadi beberapa bentuk. Menurut Morgan sistem sosial diklasifkasikan menjadi,

  • Sistem sosial perburuan.
  • Sistem sosial pastoral / penggembalaan.
  • Sistem sosial pertanian.
  • Sistem sosial industri.

Proses Sistem Sosial

Berikut ini merupakan proses dari sistem sosial yang ada.

  • Terjalinnya komunikasi yang baik antara anggota.
  • Saling memelihara aturan dan kesepakatan yang telah dibentuk.
  • Menjalin sistem sosial dengan dasar persamaan tujuan.
  • Timbulnya sosialisasi.
  • Adanya pengawasan sosial terhadap keberlangsungan sistem sosial.
  • Pembentukan kelembagaan yang sesuai.
  • Adanya perubahan sosial.

Contoh Sistem Sosial

Berikut merupakan contoh sistem sosial.

Kerja Bakti di Masyarakat

Kerja bakti merupakan kegiatan yang rutin dilakukan oleh masyarakat secara bersama sama. Kerja bakti itu digalakan dengan tujuan untuk menciptakan kenyamanan serta kebersihan bagi masyarakat di sekitar lingkungan. Penggalakan dari kerja bakti ini seringkali tercipta dari inisiatif masyarakat sendiri, yang tentunya didasarkan dengan keperluan yang ada.

fbWhatsappTwitterLinkedIn