Dalam kehidupan bermasyarakat, proses sosialisasi merupakan hal terpenting untuk membentuk individu bagaimana ia harus bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat. Norma serta nilai yang dianut menjadi salah satu faktor terpenting dalam pembentukan karakter masyarakatnya.
Dari penjabaran tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sosialisasi merupakan suatu proses belajar individu untuk mengenal dan menghayati norma serta nilai-nilai sosial dengan tujuan agar individu tersebut berperilaku sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat setempat.
Proses sosialisasi ini dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan, yakni sejak individu dilahirkan hingga akhir hayatnya. Media sosialisasi memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Media sosialisasi meliputi:
Keluarga merupakan media awal dari proses pembentukan kepribadian seorang individu. Sejak seorang bayi dilahirkan, ia akan memulai interaksi dengan orang tua dan saudara-saudaranya.
Dalam lingkungan keluarga, dikenal dua macam pola sosialisasi, yaitu:
Sosialisasi Represif
Merupakan proses sosialisasi yang ditandai dengan adanya penekanan berupa hukuman. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:
Sosialisasi Partisipasi
Merupakan proses sosialisasi yang menanamkan nilai-nilai dan norma-norma kepada individu tanpa ada unsur paksaan. Ciri-cirinya sebagai berikut:
Jadi, dalam keluarga pola mengasuh anak sangat dipengaruhi oleh sistem nilai, norma beserta adat istiadatnya yang berlaku dalam masyarakat setempat.
Setelah mendapatkan proses sosialisasi dalam keluarga, maka proses sosialisasi yang kedua adalah teman bermain. Teman bermain terdiri dari kumpulan beberapa individu dengan karakter yang berbeda.
Hal ini tentunya membuat kita mendapatkan nilai maupun norma yang akan sangat mempengaruhi kita dalam berinteraksi.
Apabila seorang anak memasuki sekolah, maka secara resmi ia menjadi anggota kelompok formal yang terikat dalam suatu aturan diikuti dengan sanksi yang diberikan.
Robert Dreeben menyatakan bahwa yang dipelajari anak di sekolah, di samping membaca, menulis, dan berhitung, ada aturan tentang atau mengenai kemandirian, prestasi, universalisme dan spesifitas.
Jadi, media sosialisasi dalam lingkungan pendidikan atau sekolah menjadi penting dan memberikan pengaruh luas kepada seseorang dalam menjalankan proses sosialisasi dengan orang lain.
Light, Keller dan Calhoun mengemukakan bahwa media massa yang terdiri dari media cetak dan elektronik, yang mana bentuk-bentuk komunikasi yang menjangkau sejumlah besar orang. Dan juga dapat mempengaruhi perilaku seseorang.
Media massa juga dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap pembentukan keyakinan-keyakinan baru atau mempertahankan sebuah keyakinan yang ada tersebut.
Proses sosialisasi melalui media massa ruang lingkupnya lebih luas, seperti pada iklan-iklan yang ada pada media massa, seperti iklan gaya hidup, fashion, pola-pola konsumsi, dan perilaku-perilaku lainnya yang didapat dari iklan yang ditampilkan.
Saat memasuki usia yang dewasa, individu akan dihadapkan dengan dunia baru, yaitu dunia kerja. Individu akan meninggalkan teman bermain bahkan lingkungan keluarga individu tersebut.
Selain mendapatkan nilai dan norma yang baru, individu tersebut akan terbentuk menjadi pribadi yang lebih tegas.