Untuk bertahan hidup, manusia memiliki sistem pernapasan yang berguna untuk bernapas. Ada banyak sekali aroma yang dapat dihirup oleh manusia mulai dari bau yang sedap hingga tidak sedap. Dari sini, manusia dapat membedakan bau-bau tersebut karena adanya hidung.
Pengertian sistem pernapasan manusia
Sistem pernapasan manusia merupakan sekumpulan organ yang berperan dalam proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida di dalam darah. manusia dapat dikatakan mempunyai laju pernapasan normal jika ia bernapas sebanyak 12-20 kali permenit ketika istirahat dan terjadi secara berkesinambungan. Maka dari itu, kita akan membahas tentang mekanisme pernapasan manusia lebih lengkap.
Manusia juga memerlukan sekitar 300 liter oksigen dalam sehari untuk bernapas. Apabila seseorang sedang melakukan pekerjaan berat, misalnya olahraga maka keperluan oksigennya akan bertambah menjadi berkali-kali lipat. Namun jumlah oksigen yang diserap juga sesuai pada jenis aktivitas yang dilakukan, ukuran tubuh dan jenis makanan yang dikonsumsi.
Biasanya orang-orang yang beraktivitas berat akan menghirup oksigen lebih banyak daripada orang yang beraktivitas ringan. Selain itu, orang yang memiliki tubuh lebih besar juga akan memerlukan oksigen yang lebih banyak. Bahkan orang yang sering mengkonsumsi daging-dagingan juga memerlukan lebih banyak oksigen daripada orang yang mengkonsumsi sayuran.
Paru-paru yang normal memiliki volume udara yang dapat mencapai 4.500 cc. kapasitas ini disebut kapasitas total. Saat bernapasas, kapasitas vital udara yang digunakan hanya 3.500 cc. sisanya yakni 1.000 cc merupakan sisa udara yang tidak dapat digunakan karena akan mengisi bagian paru-paru sebagai residu.
Secara umum, cara kerja atau mekanisme pernapasan manusia dimulai ketika udara masuk melalui hidung atau mulut saat manusia bernapas. Setelah itu turun ke tenggorokan dan menuju trakea. Dari trakea, udara yang mengandung oksigen bergerak ke bronkus kiri dan bronkus kanan.
Setelah tiba di bronkus, maka udara akan masuk ke jalur yang lebih kecil atau bronkioulus dan masuk ke alveoli. Setiap alveolus telah dilapisi oleh jarring yang terbentuk oleh pembuluh darah yang memiliki ukuran kecil atau kapiler.
Pada tahap inilah berlangsung pertukaran oksigen yang masuk dengan karbondioksida. Proses pertukaran gas inilah yang disebut dengan pernapasan atau respirasi. Karbon dioksida yang ditukarkan berasal dari darah yang dibaha oleh kapiler melalui jantung.
Setelah kapiler membuang karbondioksida, maka kapiler akan menerima oksigen dari alveolus. Selain itu, daerah yang berisi oksigen juga akan terkirim ke jantung supaya mengalir ke seluruh tubuh. Sedangkan, sisa-sisa karbondioksida akan dikeluarkan oleh paru-paru ketika menghembuskan napas.
Pada sistem pernapasan manusia ini terdapat dua cara yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Adapun perbedaan mekanisme pernapasan manusia tersebut sebagai berikut:
Pernapasan Dada
Saat manusia bernapasa menggunakan dada, maka otot yang bertugas yaitu otot-otot yang berada di sekitar tulang rusuk. Otot-otot tersebut dibagi ke dalam dua macam otot tulang rusuk luar dan otot tulang rusuk dalam.
Otot tulang rusuk luar berperan untuk mengangkat tulang-tulang rusuk, sementara otot tulang rusuk dalam berperan untuk menurunkannya ke posisi normal. Apabila otot-otot tulang rusuk luar ini berkontraksi, maka tulang rusuk akan terangkat sehingga volume di dada menjadi lebih besar.
Dengan begitu, tekanan di rongga dada akan mengecil sehingga menyebabkan aliran udara masuk dari luar ke dalam tubuh. Proses pernapasan ini dikenal dengan inspirasi.
Sebaliknya, jika otot tulang rusuk dalam berkontraksi maka tulang rusuk kembali pada posisi awal. Hal ini akan menyebabkan tekanan udara di dalam tubuh bertambah. Sehingga aliran udara akan terdorong menuju luar tubuh. Inilah yang dikenal dengan ekspirasi.
Pernapasan Perut
Pernapasan perut biasa disebut dengan pernapaan diafragma karena menggunakan diafragma dan otot dinding di rongga perut. Otot diafragma ini akan berkontraksi dan posisinya berubah menjadi datar. Hal ini akan menyebabkan volume rongga dada menjadi lebih besar dan tekanan udara menjadi lebih kecil.
Tekanan udara yang rendah tersebut menyebabkan paru-paru mengembang, pada saat inilah berlangsung proses masuknya udara menuju paru-paru (inspirasi).
Namun jika otot diafragma ini rileks dan otot yang di dinding perut berkontraksi, akan menyebabkan bagian dalam rongga perut menjadi terdesak ke arah diafragma. Sehingga posisi diafragma menjadi cekung ke arah rongga dada. Proses ini disebut dengan inspirasi.
Perlu diketahui, manusia memang terlahir secara alamiah bernapas dengan diafragma sepenuhnya. Sehingga napas yang dihirup menjadi lebih dalam. Akan tetapi, seiring bertambahnya usia, manusia tidak lagi bisa bernapas dengan diafragma ini.
Semua kegiatan sehari-hari yang dilakukan tanpa disadari akan membuat kita secara bertahap beralih ke pernapasan dada. Pernapasan perut akan mendorong terjadinya pertukaran oksigen lebih maksimal daripada pernapasan dada. Maka dari itu, tidak heran apabila pernapasan perut akan memperlambat detak jantung dan dapat menurunkan tekanan darah.