Kalian pasti tidak asing dengan hewan mamalia yang digolongkan pada ordo rodentia atau mamalia pengerat ini, benar sekali, tikus. Hewan satu ini tak hanya hidup di kebun, namun seiring waktu dengan semakin banyaknya jumlah manusia, maka habitat tikus menjadi dekat dengan manusia.
Tikus adalah hewan dari kelas mamalia, kawan-kawan mamalia pengerat lainnya antara lain tupai, hamsters, tikus tanah, berang-berang dan marmot. Tikus memiliki jenis species yang banyak, yang paling banyak kita jumpai adalah species mencit dan tikus got.
Meskipun terkesan sebagai hewan yang kotor, namun tikus adalah hewan penting yang sering dijadikan model untuk penelitian biologi dan juga species tertentu malah dijadikan hewan peliharaan. Seperti kita ketahui bahwa semua hewan mamalia, baik yang hidup di darat maupun di air semua menggunakan paru-paru sebagai alat pernapasannya.
Alat Pernapasan Tikus
Mirip dengan hewan mamalia lain, tikus juga bernapas menggunakan paru-paru. Organ-organ pernapasan lainnya yang mendukung sistem pernapasan tikus juga sama dengan mamalia lain.
- Lubang hidung
Lubang hidung menjadi alat pernapasan paling luar pada tikus, fungsi lubang hidung pada tikus sama dengan mamalia lain yaitu untuk menghirup udara dari sekitar dan juga untuk menghembuskan karbondioksida keluar tubuh. - Faring dan Glotis
Setelah udara melewati lubang hidung, udara akan melalui laring, sedangkan glotis yang bentuknya seperti katup akan menutup saat tikus menghirup udara, glotis ini terletak di tenggorokan, glotis menutup untuk mencegah agar makanan tidak ikut masuk ke dalam faring. - Laring dan Diafragma
Meskipun laring tidak memiliki peran pada siste pernapasan tikus, namun pernapasan penting bagi laring. Mengapa? karena udara yang masuk melalui laring inilah yang membantu tikus sehingga dapat bersuara dan berkomunikasi. Sedangkan diafragma yang letaknya di bawah rongga dada, memiliki otot yang membuat kontraksi sehingga rongga dada tikus dapat membesar dan mengecil saat tikus melakukan respirasi. - Paru-paru
Organ pernapasan yang utama pada tikus adalah paru-paru, karena di dalam paru-paru lah perputaran udara terjadi. Di dalam paru-paru tikus terdapat juga bronkus dan cabangnya brachiole. Melalui alveoli darah akan mengangkut oksigen yang dibutuhkan tikus. Dinding paru-paru pada tikus sangat tipis, sehingga tulang rusuk yang melindungi juga menjadi peranan penting bagi pernapasan tikus. Tikus memiliki jantung yang kecil, hal ini membuat tikus bernapas juga lebih cepat.
Proses Sistem Pernapasan Pada Tikus
Pada prinsipnya, respirasi yang dilakukan oleh tikus dan mamalia yang lain adalah mendapatkan kebutuhan oksigen bagi tubuhnya. Oksigen ini didapat dengan menghirup udara dari luar tubuh kemudian diolah di dalam paru-paru untuk memisahkan karbondioksida.
Sistem respirasi pada tikus melalui dua tahap, yaitu inspirasi atau saat tikus menghirup udara dan ekspirasi yaitu saat tikus menghembuskan karbondioksida keluar tubuh.
Prosesnya begini, udara akan masuk melalui lubang hidung lalu ke tenggorokan, glotis akan melindungi tikus tersedak saat bernapas dengan bekerja seperti katup yang menghalangi makanan tidak masuk ke dalam faring saat tikus bernapas.
Pada trakea atau batang tenggorokan tikus terdapat bronkus yang mengantarkan udara sampai ke dalam paru-paru, di dalam paru-paru tikus juga terdapat cabang bronkiolus yang juga bekerja menyerap oksigen. Alveoli tikus bertugas mengantarkan oksigen melalui darah.
Gerakan rongga dada tikus yang mengembang saat menghirup udara dan mengecil saat mengeluarkan karbondioksida dibantu oleh otot yang terdapat pada diafragma. Karbondioksida yang keluar dari tubuh dikeluarkan lagi melalui lubang hidung.
Paru-paru tikus berukuran sesuai tubuhnya, begitu juga jantung yang memompa darah tikus. Itulah mengapa karena berukuran kecil tikus memiliki detak jantung yang cepat dan respirasi yang juga cepat.
Beberapa sumber mengatakan tikus juga dapat bernapas melalui anus, namun bukan sebagai respirasi yang aktif. Penelitian ini masih sangat baru, sehingga belum diketahui pasti kebenarannya.
Tikus adalah mamalia yang mudah beradaptasi, tikus got tidak membutuhkan alam dan habitat yang sehat untuk mendukung sistem pernapasannya dan juga sistem reproduksinya. Tikus mudah sekali berkembang biak, hal ini terbukti jumlah tikus yang banyak di perkotaan.
Jika kalian melihat tikus yang biasanya berada di laboratorium, bentuknya mungil, berbulu putih dan menggemaskan serta bersih. Samasekali berbeda dengan tikus got, atau tikus yang suka berkeliaran di sekitar lingkungan rumah, karena kotor maka banyak orang menghindarinya.
Tikus got hidupnya berada di habitat yang kotor, itulah mengapa kita tidak bisa membiarkan tikus masuk ke rumah. Produk-produk pembasmi tikus banyak di jual di pasaran bukan tanpa sebab.
Tikus dapat menularkan penyakit yang serius pada manusia, terutama di perkotaan yang sering mengalami banjir. Salah satu penyakit yang paling sering ditularkan tikus, terutama saat banjir adalah leptospirosis. Penyakit yang disebabkan bakteri ini ditularkan melalui kencing dan kotoran tikus.
Air yang terkontaminasi kotoran tikus juga dapat menularkan penyakit yang bernama RBF (Rat Bite Fever), penyakit ini disebabkan bakteri streptobasilus.
Untuk menghindari tikus tinggal di dalam rumah, ada banyak cara yang dapat dilakukan, seperti memasang jebakan tikus, memasang lem tikus, atau memasang perangkap racun tikus. Namun yang paling aman dilakukan yaitu memasang alat yang memancarkan gelombang yang frekuensinya dijauhi tikus.