Siapa yang tak suka dengan lumba-lumba, mamalia laut ini sangat disukai oleh anak-anak hingga orang dewasa. Lumba-lumba mudah dilatih dan karakternya ramah, hal ini karena lumba-lumba adalah mamalia laut yang cerdas. Itulah mengapa lumba-lumba dijadikan hewan pertunjukkan.
Lumba-lumba adalah mamalia yang hidupnya di lautan dan termasuk di dalam ordo cetacea, lumba-lumba sebenarnya dapat hidup cukup panjang hingga lebih dari 50 tahun, namun karena lautan saat ini telah tercemar dan juga adanya penjaringan lumba-lumba secara ilegal, maka usia hidup lumba-lumba hanya mencapai 25 tahun. Lumba-lumba bukan ikan, jangan sampai salah menyebutnya, meskipun ia hidup di air namun lumba-lumba adalah mamalia yang melahirkan dan menyusui anaknya. Setelah anaknya lahir, lumba-lumba layaknya mamalia lain juga melindungi anaknya dari predator.
Lumba-lumba dewasa saat berusia 10 tahun sudah dapat melakukan perkembangbiakan secara seksual dan lumba-lumba betina yang telah dibuahi akan mengandung anaknya selama 10-12 bulan. Lumba-lumba adalah perenang yang handal, hal ini didukung dengan kulitnya yang licin sehingga dapat memperkecil gesekan air saat ia berenang. Lumba-lumba adalah binatang kawanan, mirip dengan serigala, lumba-lumba berenang bersama untuk memudahkan mencari makanan.
Ada banyak sekali jenis lumba-lumba yang hidup di lautan, dari data yang tercatat ada 40 jenis lumba-lumba dan yang hidup di perairan Indonesia sendiri ada 16 jenis. Letak perairan Indonesia yang terletak diantara samudera Hindia dan Pasifik adalah habitat lumba-lumba hidung belang, jenis lumba-lumba ini termasuk yang sudah menurun jumlahnya, maka termasuk hewan yang dilindungi.
Ada juga Sarawak dolphin atau lumba-lumba fraser yang hidup di perairan Indonesia, bentuk fisiknya lebih besar dan kekar dibanding lumba-lumba lain. Lumba-lumba fraser bisa tumbuh sampai 2,7 meter dan beratnya bisa mencapai 210 kg. Sirip yang terdapat di punggungya berukuran lebih kecil dibanding jenis lain dan bagian bawah tubuhnya berawarna putih atau merah muda.
Jenis lumba-lumba yang paling banyak kita jumpai adalah lumba-lumba hidung botol, jenis ini yang paling banyak ditemukan dan dilatih menjadi hewan pertunjukkan. Saat ini pemerintah sudah melarang pertunjukkan sirkus lumba-lumba yang marak berkeliling ke daerah-daerah. Selain menyiksa lumba-lumba, penangkapan lumba-lumba di laut juga merupakan kegiatan ilegal. Kalian bisa membayangkan bukan, lumba-lumba sebagai perenang handal yang habitatnya di lautan dan tumbuh sehat bersama kawanannya dipaksa untuk hidup di kolam yang sangat kecil. Sama seperti mamalia lainnya, lumba-lumba juga memiliki paru-paru untuk bernapas meskipun lumba-lumba habitatnya di lautan. Lalu apa saja alat perapasannya dan bagaimana sistem pernapasan lumba-lumba? berikut penjelasannya.
Alat Pernapasan Lumba-lumba
Semua mahkluk hidup baik yang habitatnya di darat maupun di air membutuhkan oksigen untuk hidup, kebutuhan oksigen ini didapatkan dari sistem pernapasan hewan. Sedangkan sistem pernapasan juga didukung oleh beberapa alat pernapasan.
- Lubang sembur
Lubang sembur lumba-lumba terdapat di bagian atas kepalanya, gunanya untuk mendapatkan udara dari permukaan air. Lumba-lumba hanya memunculkan sebagian kepalanya saja untuk muncul sebentar ke permukaan saat membutuhkan udara. - Paru-paru
Sama halnya dengan teman-temannya yang berada di darat seperti sapi, lumba-lumba juga memiliki paru-paru sebagai alat utama di dalam sistem pernapasan. Ukuran paru-paru lumba-lumba juga sama saja dengan hewan mamalia lain, meskipun lumba-lumba mampu bernapas lama di dalam air. - Tenggorokan
Lumba-lumba juga memiliki tenggorokan dan batang tenggorokan sebagai alat pernapasan yang menghubungkan udara hingga ke paru-paru.
Proses dalam Sistem Pernapasan Lumba-lumba
Oksigen adalah hal penting bagi sistem organ semua mahkluk hidup, tak terkecuali lumba-lumba, apalagi lumba-lumba adalah mamalia yang memiliki sistem pernapasan yang paling kompleks.
Lumba-lumba akan menghirup udara di luar air melalui lubang hidung atau lebih tepat disebut lubang sembur. Proses mengambil udara ini akan dilakukan oleh lumba-lumba dengan muncul ke permukaan air.
Udara yang dihirup akan melalui tenggorokan, pangkal tenggorokan dan sampai pada paru-paru. Paru-paru lumba-lumba juga memiliki cabang-cabang bronkiolus. Proses mengeluarkan karbondioksida dari sisa pertukaran udara juga diakhiri dengan mengeluarkannya lewat lubang sembur.
Paru-paru lumba-lumba mengandung lebih banyak sel udara atau alveoli dibandingkan manusia. Tak seperti mamalia lain yang memiliki satu lapisan kapiler, lumba-lumba memiliki 2 lapisan kapiler. Karena memiliki 2 lapisan kapiler, maka pertukaran gas menjadi lebih efisien.
Lumba-lumba memiliki pleura (jaringan yang menyelimti paru-paru) yang tebal dan elastis, tabung bronkiolus lumba-lumba dilapisi oleh jaringan otot.
Nah, terjawab sudah mengapa lumba-lumba dapat menahan napas cukup lama di dalam air, bukan karena ukuran paru-parunya yang lebih besar, namun karena jumlah alveoli yang lebih banyak.
Hal ini karena sistem peredaran darah lumba-lumba telah beradaptasi sehingga berpengaruh pada kapasitas penyimpanan oksigen dan efisiensi penggunaan oksigen. Bentuk adaptasi lainnya adalah lumba-lumba mengambil sebagian besar oksigen dari darah dan ototnya.
Secara teori, jika dilihat dari alat pernapasan lumba-lumba tak ada bedanya dengan mamalia darat, maka sebenarnya oksigen yang dihirup lumba-lumba tidak mencukupi kebutuhannya untuk menyelam di air dalam waktu lama.
Namun mekanisme adaptasi yang dilakukan lumba-lumba, seperti menggunakan oksigen secara efisien membantu mencukupi kebutuhan oksigennya.