4 Tahapan Metamorfosis Katak

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sama seperti metamorfosis kupu-kupu, metamorfosis katak juga termasuk ke dalam metamorfosis sempurna. Hal ini dikarenakan katak melalui empat fase dalam proses perkembangannya.

Oleh karena itu, katak dikelompokkan sebagai hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Dengan kata lain, metamorfosis sempurna yaitu daur hidup yang mengalami pertumbuhan yang berbeda setiap fasenya mulai dari fase telur sampai larva, pupa sampai hewan dewasa.

metamorfosis katak

Ada lebih dari 4700 jenis katak di seluruh dunia yang bisa kita bedakan berdasarkan pada warna kulit, bentuk tubuh sampai habitatnya. Selain itu, kita juga bisa membedakan katak tersebut melalui racun yang berada di kulitnya. Dalam proses pertumbuhannya, katak tidak hanya mengalami perubahan dalam bentuknya melainkan juga perubahan pada habitatnya. Seperti yang kita ketahui, katak merupakan hewan amfibi yakni hidup di dua alam yakni air dan darat.

Pertama kali, habitat katak ini berada di dalam air. Dalam habitatnya di air tersebut, memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan katak dewasa. Dari fase-fase yang dilaluinya telah membuat katak terbiasa hidup dan bernapas di dalam air.

Setelah katak tersebut menjadi dewasa dan habitat utamanya tidak di dalam air, namun katak dewasa juga mampu bertahan hidup cukup lama di dalam air.

Setiap perkembangan katak tentu memiliki bentuk yang berbeda-beda. Begitu pun dengan struktur organ tubuh dan sel dari katak. Adapun tahap-tahap dalam metamorfosis katak yang perlu kita ketahui sebagai berikut:

1. Fase Telur

Tahap metamorfosis pertama pada katak bermula dari tahap atau fase telur. Pada fase ini berlangsung saat katak hidup di dalam air. Katak jantan melakukan perkawinan dengan katak betina. Kemudian ketika katak betina itu bertelur, maka ia akan meletakkan telurnya di dalam air. Hal ini katak lakukan dengan tujuan untuk melindungi telurnya supaya aman dari segala ancaman.

Beberapa katak betina lainnya juga meletakkan telurnya diperairan air tawar seperti sungai, danau, dan perairan tawar lainnya. Telur yang dihasilkan oleh katak betina ini memiliki ciri khas yang sangat unik dan menarik di mana bentuknya menyerupai biji selasih yang sudah direbus. Oleh karena itu orang banyak sering mengatakan biji selasih dengan sebutan telur katak.

Jumlah telur yang dihasilkan oleh katak betina dapat mencapai kurang lebih 20.000 buah. Meskipun jumlah yang dihasilkan banyak, akan tetapi tidak semua telur dapat berhasil menetas. Hal ini dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor internal dan fakor eksternal. Faktor internal yang dapat membuat telur tidak berhasil menetas adalah karena pengaruh dari gen induk katak itu sendiri.

Apabila sang induk katak memiliki gen yang bagus, maka telur yang dihasilkan pun akan bagus dan tidak mudah rusak. Begitupun sebaliknya. Sementara faktor internalnya yaitu bagaimana kondisi tempat telur tersebut diletakkan. Misalkan sang induk katak meletakkan telurnya dia lingkungan yang rentan bahaya seperti terdapat arus, predator pemangsa telur katak bahkan dapat juga disebabkan oleh aktivitas manusia.

Setelah katak betina bertelur dan meletakkan telurnya, maka ia akan meninggalkan telurnya begitu saja. Sehingga semua fase dari siklus hidup katak ini tanpa didampingi oleh sang induk katak. Untuk usia telur katak ini bertahan kurang lebih selama tiga minggu. Fase telur ini akan berakhir ketika telur katak tersebut mulai menetas.

2. Fase Berudu atau Kecebong

Setelah tahap/fase telur berakhir, maka metamorfosis katak akan berlanjut menuju ke tahap berudu atau kecebong. Fase berudu ataupun kecebong di mana keduanya adalah sama. hal itu biasanya disesuaikan dengan daerahnya masing-masing. Ada daerah yang menyebutnya sebagai fase berudu dan aada pula yang menyebutnya sebagai fase kecebong.

Pada fase ini, sumber makanan yang diperoleh dari katak berasal dari sisa-sisa makanan yakni cangkang telurnya. Setelah tubuh kecebong mulai memiliki fungsi pencernaan, sehingga kecebong mampu mencari makanannya sendiri. Secara umum, makanan untuk kecebong berupa tumbuhan ganggang dan hewan mikroorganisme yang hidup disekitarnya.

Sama seperti fase telur, kecebong memiliki habitat utama yakni air. Adapun perubahan lainnya yang terjadi pada fase kecebong yaitu terdapat insang eksternal, mulut dan ekor pada tubuh kecebong. Mulut kecebong berfungsi untuk mencari makanan sebagai pertahanan hidupnya. Sementara ekor kecebong digunakan sebagai alat gerak di dalam air.

Untuk warna kecebong juga beragam mulai dari hitam, hijau sampai berwarna merah. Hal ini dikarenakan kecebong memiliki kemampuan dalam berkamuflase dengan lingkungan yang ada di sekitar. Sehingga perubahan warna dari kecebong tersebut disebabkan oleh faktor alam terkhusus pada faktor suhu dan cuaca.

Fase kecebong ini akan berlangsung dalam kurun waktu kurang lebih 5 minggu. setelah itu, kecebong akan mengalami metamorfosis lagi yang bisa dilihat pada setiap minggunya. Misal akan muncul organ lain seperti kaki kecil sampai organ yang lebih lengkap lagi seperti organ pernapasan dan organ pencernaan. Kemudian kecebong akan memasuki ke fase berikutnya.

3. Fase Katak Muda

Fase katak muda atau sering dikenal dengan nimfa merupakan fase yang terjadi setelah kecebong melalui fase kecebong. Pada fase ini kecebong tidak hanya mengalami perubahan bentuknya saja, melainkan juga perubahan habitatnya. Fase katak muda akan berlangsung selama kurang lebih 3 minggu.

Untuk bentuk tubuh di fase ini katak mulai lebih sempurna namun ukurannya masih sangat kecil. Begitu juga dengan organ tubuh lainnya yang lebih lengkap. Jika sebelumnya katak memiliki insang dan ekor, maka di fase katak muda kedua organ tersebut akan menghilang dengan sendirinya.

Selain itu, organ pernapasan juga mulai berfungsi dimana katak muda dapat bernapas menggunakan paru-paru. Sehingga katak dapat bertahan hidup dan beradaptasi dengan lingkungan barunya yakni di daratan. Selain bentuk tubuh dan organ katak, sumber makanan yang dibutuhkan oleh katak kecil ini juga mengalami perubahan. Katak muda atau katak kecil tidak lagi memakan mikroorganisme yang di air, namun memakan hewan serangga kecil seperti nyamuk.

4. Fase Katak Dewasa

Tahap metamorfosis terakhir pada katak yaitu fase katak dewasa. Proses perkembangan berupa perubahan ukuran bentuk katak sudah berlangsung pada fase katak muda. Maka pada fase katak dewasa ini, katak tidak lagi mengalami perubahan baik bentuk, warna atau apapun itu karena katak telah memiliki fisik yang sempurna.

Katak dewasa hanya akan melakukan suatu perkawinan untuk mengembangkan spesiesnya dengan menghasilkan telur lagi. Katak dewasa ini akan hidup di darat dan mencari katak betina untuk dibuahi. Kemudian setelah mereka melakukan perkawinan, maka katak betina tersebut akan menyimpan telur yang nantinya akan mengalami proses metamorfosis yang sama.

Secara umum, katak dewasa ini berlangsung selama kurang lebih 11 minggu. selain itu, tahap metamorfosis katak dewasa dapat tergolong menjadi tahapan metamorfosis yang semurna dalam waktu yang singkat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn