Modalitas: Pengertian – Klasifikasi dan Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai modalitas, mulai dari pengertian hingga jenis beserta contohnya dalam bahasa Indonesia. Simak pembahasan berikut ini.

Pengertian Modalitas

Modalitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki tiga pengertian, yaitu:

  • Klasifikasi pernyataan menurut hal menyungguhkan atau mengingkari kemungkinan atau keharusan
  • Cara pembicara menyatakan sikap terhadap suatu situasi dalam suatu komunikasi antarpribadi
  • Makna kemungkinan, keharusan, kenyataan, dan sebagainya yang dinyatakan dalam kalimat (dalam bahasa Indonesia dinyatakan dengan kata barangkali, harus, dan sebagainya).

Chaer (1994: 262) mendefinisikan modalitas sebagai keterangan dalam kalimat yang menyatakan sikap pembicara terhadap hal yang dibicarakan, yakni mengenai perbuatan, keadaan, peristiwa, atau sikap yang berupa kemungkinan, keinginan atau keizinan terhadap lawan bicaranya. 

Secara umum, modalitas dapat dipahami sebagai keterangan yang menyatakan sikap terhadap perbuatan, keadaan, peristiwa, sikap, atau perasaan dari penutur kepada lawan bicaranya. Dengan demikian, modalitas berkaitan dengan pandangan subjektif pembicara.

Klasifikasi Modalitas

Menurut Alwi (1992: 36) modalitas diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu modalitas intensional, modalitas epistemik, modalitas deontik, dan modalitas dinamik. Berikut ini penjelasan mengenai masing-masing jenis modalitas yang telah disebutkan tadi.

Modalitas Intensional

Modalitas intensional merupakan modalitas yang terdiri atas keinginan, kemauan, ajakan, pembiaran serta permintaan. Faktor pembeda antara keinginan dan harapan adalah keterlibatan pembicara dalam keberlangsungan peristiwa. Sementara itu, faktor pembeda antara ajakan dan pembiaran dari permintaan adalah siapa yang menjadi pelaku keberlangsungan peristiwa, apakah pembicara atau teman pembicara.

  • Modalitas intensional keinginan ditandai dengan beberapa kata seperti, kata ingin, mau, hendak, akan, dan menginginkan, menghendaki.
  • Modalitas intensional harapan umumnya ditandai dengan penggunaan kata seperti kata harap, mengharapkan, semoga, hendaknya.
  • Modalitas intensional ajakan dan pembiaran ditandai dengan kata ayo, mari, mengajak, biar, biarlah, biarkan(lah).
  • Modalitas intensional permintaan ditandai dengan penggunaan kata tolong, mohon, saya mohon.

Contohnya:

  • Kami ingin berlibur ke Bandung.
  • Semoga ayahmu cepat sembuh.
  • Biarkan dia pergi sendiri.
  • Tolong bacakan surat itu.

Modalitas Epistemik

Modalitas epistemik terdiri atas kemungkinan, keteramalan, keharusan atau kepastian. Sikap tersebut merupakan pandangan subjektif pembicara terhadap kebenaran proposisi.

  • Modalitas epimestik kemungkinan umumnya menggunakan kata dapat, bisa, boleh, mungkin atau barangkali, bisa jadi, bisa saja atau boleh jadi.
  • Modalitas epistemik keteramalan menggunalan kata atau frasa seperti: menurut saya, menurut pendapat saya, menurut hemat saya, saya kira, rupanya, tampaknya, nampaknya.
  • Modalitas epistemik keharusan ditandai dengan penggunaan kata seperti: harus, wajib, perlu, seharusnya, sebaiknya, semestinya, sepantasnya, pantasnya.
  • Modalitas epistemik kepastian biasanya ditandai dengan kata pasti, tentu, tentu saja, saya percaya, saya yakin, dsb.

Contohnya:

  • Dia mungkin akan tiba terlambat.
  • Menurut saya baju yang merah lebih bagus.
  • Sebaiknya meja ini dipindahkan ke ruang tamu saja.
  • Dia pasti mengembalikan barang yang dipinjamnya itu.

Modalitas Deontik

Modalitas deontik mencakup larangan, perintah dan izin. Modalitas deontik berkaitan dengan pandangan subjektif pembicara terhadap suatu peristiwa.

  • Modalitas deontik izin menggunakan kata izinkan, mengizinkan, diizinkan, memperbolehkan, diperbolehkan dan kata sejenis lainnya.
  • Modalitas deontik perintah menggunakan kata harus, diperintahkan, jangan, tidak boleh, melarang, dilarang dan kata sejenis lainnya.

Contohnya:

  • Izinkan kami berteduh di sini.
  • Kami tidak boleh memasuki ruangan itu.

Modalitas Dinamik

Modalitas dinamik menyatakan makna yang mencangkup kemampuan yang diungkapkan melalui kata seperti: bisa, dapat, sanggup, dan mampu.

Contohnya:

  • Dia sanggup mengangkat motor itu sendirian.
  • Walaupun sederhana tapi orang itu mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga sarjana.

Contoh Modalitas dalam Kalimat Bahasa Indonesia

  • Saya ingin makan bakso.
  • Kami ingin membelikan ibu gawai baru.
  • Dia ingin membeli laptop baru.
  • Dia ingin menjadi dokter kalau sudah besar nanti.
  • Kami mau ke rumah Inah.
  • Saya akan menyusul Ibu ke pasar.
  • Ia hendak mengadakan pesta perpisahan.
  • Kami bermaksud membeli cemilan untuk teman menonton film.
  • Kami mengajak mereka bertanding sepak bola.
  • Mari kita berangkat bersama-sama.
  • Mari kita sukseskan acara ini.
  • Kami doakan semoga ayahmu segera sembuh.
  • Biarlah sederhana tapi hidup tenang dan bahagia.
  • Biarkan dia pergi.
  • Tolong bawakan karung ini.
  • Tolong baca materi itu.
  • Kami ingin ke toko buku.
  • Saya ingin pergi dari rumah ini.
  • Kami mau ke toko buku.
  • Saya akan menjemput adik di sekolahnya.
  • Saya hendak pergi membeli alat tulis.
  • Ayo kita membersihkan ruangan ini.
  • Semoga paman segera sembuh dan dapat beraktivitas seperti biasa.
  • Ia dapat mengendarai mobil, tapi tidak dapat mengendarai motor.
  • Ia bisa membaca tapi tidak bisa menulis.
  • Kami bisa membantumu mencari tempat tinggal baru.
  • Dia mungkin tidak akan datang.
  • Ia mungkin sedang tidak enak badan makanya tidak berangkat.
  • Barangkali ayahmu pulang hari ini.
  • Barangkali paketnya sampai hari ini.
  • Bisa jadi diasampai di sini nanti sore.
  • Bisa saja dia terjebak macet di jalan.
  • Menurut pendapat saya tema acara ini memerlukan terlalu banyak biayanya.
  • Boleh jadi mereka sudah saling kenal sebelumnya.
  • Tampaknya ada yang tidak beres di rumah ini.
  • Dia tampaknya sedang tidak bersemangat.
  • Rupanya ia tidak dapat datang hari ini.
  • Kami harus menyelesaikan pekerjaan ini sebelum makan siang.
  • Masyarakat wajib mengenakan masker.
  • Sudah seharusnya dia ditangkap karena ketahuan mencuri beberapa kali.
  • Sebaiknya Anda segera meminta maaf kepadanya.
  • Sudah sepantasnya kita membantu mereka yang membutuhkan.
  • Kami pasti membantumu menemukan adikmu.
  • Kami pasti akan datang.
  • Kami tentu sudah memiliki ide yang bagus.
  • Tentu dia akan menepati janjinya kepadamu.
  • Kami percaya kepadanya.
  • Izinkan kami menginap semalam di sini.
  • Izinkan kami ikut membantu kalian.
  • Jangan membuang sampah sembarangan.
  • Jangan lupa mengunci semu pintu dan jendela rumah ini.
  • Kami dilarang keluar rumah saat malam hari.
  • Ibu melarang kami pulang larut malam.
  • Kata dokter paman sudah boleh pulang.
  • Saya izin tidak masuk hari ini.
  • Ibu memerintah kami untuk membagikan makanan ini.
  • Dia melarang kami ke rumahnya.
  • Paman larang kami mengunjungi nenek.
  • Dilarang merokok di ruangan ini.
  • Kami tidak diperbolehkan masuk.
  • Penjaga itu memperbolehkan kami masuk ke gedung ini.
  • Semua orang dapat menyusun cerita yang baik asalkan mereka teliti.
  • Semua perempuan sesungguhnya dapat bekerja sekaligus mengurus rumah.
  • Orang itu tidak mampu membayar uang sekolah anaknya.
  • Laki-laki itu mampu mengangkat dua karung beras sekaligus.
  • Kami mampu menyelesaikan masalah ini dengan cepat.
  • Dia mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga lulus sarjana.
  • Kami sanggup menunaikan tugas yang Anda berikan.
  • Pekerja itu sanggup mengankat lemari sebesar itu sendirian.
  • Dia sanggup menjalankan tugas ini.
  • Kami sanggup mengemban tugas yang diberikan kepada kami.
  • Dia bisa berjalan.
  • Dia bisa menyelesaikan soal itu dalam waktu satu menit.
  • Dia bisa membaca tapi tidak bisa menulis.
fbWhatsappTwitterLinkedIn