Daftar isi
Dalam kehidupan, komunikasi merupakan salah satu yang tidak dapat terlepaskan. Adapun beberapa model komunikasi yang terjadi, salah satunya adalah model komunikasi interaksional.
Model komunikasi interaksional digambarkan dengan komunikasi yang mana partisipannya saling bertukar posisi baik sebagai pengirim maupun penerima pesan yang bertujuan untuk membentuk makna bersama dengan mengirim atau menerima sebuah umpan balik dalam konteks fisik maupun psikologis.
Model komunikasi interaksional merupakan model komunikasi yang hampir mirip dengan model komunikasi transaksional yakni melakukan komunikasi dua arah. Akan tetapi, model komunikasi ini seringkali digunakan pada media baru misalnya internet.
Konsep dari model komunikasi interaksional ini adalah mulanya sumber mengirimkan sebuah pesan untuk penerimanya. Hal pertama inilah disebut juga dengan meng-encode pesan.
Pesan yang sudah di-encode akan diterima oleh penerima pesan dengan meng-decode pesan demi mendapatkan pesan atau informasi. Setelah itu, penerima pesan menjadi sumber, meng-encode pesan lain, memberi upan balik, dan mengirimkan kembali pesan pada pengirim pesan pertama.
Pesan terbentuk oleh karena kedua atau lebih partisipan komunikasi memiliki bidang pengalaman masing-masing. Bidang pengalaman tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti budaya, sosial, psikologis, situasi, hingga media komunikasi yang digunakan.
Adanya tumpang tindih bidang pengalaman dalam komunikasi, membuat para partisipan dapat memperluas bidang pengalamannya masing-masing. Beberapa faktor tersebut akan mempengaruhi penafsiran pesan oleh partisipan komunikasi.
Selain hal tersebut adapun konsep lain yang terdapat di dalam model komunikasi interaksional seperti gangguan atau beberapa hambatan dalam komunikasi misalnya perbedaan bahasa, masalah jaring, dan beberapa hal lain yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi.
Di dalam sebuah model komunikasi interaksional ada beberapa komponen komunikasi yang berperan penting dalam mendukung berlangsungnya komunikasi. Adapun beberapa komponen tersebut antara lain :
Encoder merupakan orang yang mengirimkan pesan. Encoder dan decoder dapat menjadi sumber. Sumber memiliki tugas sebagai encoder saat mengirim sebuah pesan, namun akan menjadi decoder saat menerima pesan.
Decoder adalah orang yang menerima atau menangkap pesan. Decoder dan juga encoder dapat menjadi penerima pesan. Sumber kedua akan meng-decode pesan yang nantinya juga akan mengirimkan pesan yang lainnya, meng-encode pesan yang diterima, hingga mengirimkannya kembali pada sumber pertama.
Penerima pesan yakni orang yang menerima atau mendapatkan pesan.
Pesan merupakan informasi yang dikirimkan selama berjalannya proses interaksi.
Umpan balik merupakan decoder yang membentuk pesan kedua setelah penerimaan pesan yang pertama.
Gangguan merupakan semua hal yang berpotensi mengganggu jalannya proses komunikasi. Gangguan dapat terjadi di setiap tahapan komunikasi atau interaksi.
Hampir sama dengan gangguan, hambatan merupakan semua hal yang dapat berpotensi menghambat jalannya komunikasi. Contoh hambatan misalnya hambatan fisik, hambatan semantik, hambatan mekanis, hingga lainnya.
Bidang pengalaman merupakan pengalaman atau pengetahuan yang dimiliki oleh seorang sumber yang akan berdampak pada jalannya pembentukan maupun penafsiran sebuah pesan. Bidang pengalaman bisa berupa latar belakang budaya, perilaku sosial, dan lainnya.
Bidang pengalaman sangat berperan penting dalam berjalannya proses komunikasi atau interaksi. Karena jika pengirim pesan memiliki bidang pengalaman yang serupa dengan penerima pesan, komunikasi dapat berjalan dengan lancar. Namun, jika bidang pengalaman sumber atau pengirim pesan tidak sama dengan penerima pesan maka komunikasi tidak akan berjalan secara efektif.
Karakteristik utama dalam model komunikasi ini adalah komunikasi dua arah. Karakteristik dari model komunikasi interaksional adalah seorang sumber menggunakan indera (channels) dala mengirimkan pesan kepada orang lain atau penerimanya.
Penerima pesan akan menerima dan memahami pesan secara serempak dan akan menjadi sumber. Kemudian, sumber akan memberikan reaksi atau umpan balik. Proses komunikasi interaksional tercapai secara ideal jika maksud pesan tersebut dapat diterima, dicapai, dan dipahami.
Dalam model komunikasi interaksional terdapat manfaat yang dapat dipelajari antara lain :
Adapun beberapa kritik yang dilontarkan oleh para ahli mengenai model komunikasi interaksional antara lain :