Berikut ini pembahasan mengenai momen gaya dan momen inersia.
Momen Gaya atau yang disebut Torsi merupakan Gaya yang timbul akibat berputarnya suatu benda.
Besarnya Gaya yang bekerja mengakibatkan benda berotasi. Besar momen gaya dihitung berdasarkan sumbu putaran dan letak gaya.
Besaran gaya pada benda yang berotasi juga merupakan besaran vektor.
Momen gaya merupakan salah satu bentuk usaha untuk berputar dengan salah satu titiknya sebagai titik acuan.
Dimensi dari momen gaya adalah M L² T⁻². Momen gaya mempunyai satuan internasional Newton meter (Nm).
Momen gaya terjadi misalnya saat kita membuka pintu, memutar kunci inggris, atau menggerakkan otot lengan pada sendi sebagai sumbunya.
Rumus momen gaya:
τ = l x F
Jika antara lengan gaya l dan gaya F tidak tegak lurus maka rumusnya ditulis:
τ = l x F sin α
Keterangan:
τ = momen gaya (Nm)
l = lengan gaya (m)
F = gaya (N)
α = sudut antara antara lengan gaya l dan gaya F
Sedangkan Satuan Momen Gaya dapat dihitung:
τ = F d , satuan Nm (newton meter) Nm = kg m/s² m = kg m² /s²
Contoh penerapan momen gaya dalam kehidupan sehari-hari:
Soal 1
Sebuah benda dengan panjang lengan yaitu 25 cm. Gaya yang diberikan pada ujung lengan sebesar 20N. Sudut yang terbentuk antara gaya dengan lengan gaya yaitu 150o. berapakah momen gaya pada benda tersebut ?
Jawaban:
τ= r F sinθ
τ = (0,25)(20)(150o)
τ = 2,5 Nm
Maka momen gaya pada benda tersebut sebesar 2,5 Nm.
Soal 2
Panjang batang AB adalah 2 meter dan besar gaya F adalah 10 Newton. Tentukan momen gaya terhadap titik A dan arah rotasi batang AB!
Jawaban:
Momen gaya :
τ = F x l
τ = (10 N) x (2 m)
τ = 20 Newton meter
Karena Momen gaya bertanda positif, gaya F menyebabkan batang AB berotasi berlawanan putaran jarum jam.
Momen Inersia adalah keadaan suatu benda untuk mempertahankan posisinya yaitu pada posisi diam atau bergerak.
Besarnya momen inersia suatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti: massa, bentuk, letak sumbu putar, dan jarak ke sumbu putar benda.
Definisi sederhana momen inersia (terhadap sumbu rotasi tertentu) dari sembarang objek, baik massa titik atau struktur tiga dimensi.
m adalah massa dan r adalah jarak tegak lurus terhadap sumbu rotasi.
Berdasarkan sistemnya, momen inersia terdiri atas beberapa jenis yaitu :
1. Momen Inersia Benda Diskrit (Partikel)
Sistem yang berotasi adalah sebuah partikel yang bermassa = m dan berada pada jarak r dari sumbu rotasi, maka momen inersia partikel tersebut merupakan hasil kali massa partikel dengan kuadrat jaraknya dari sumbu rotasi.
Saat benda benda bergerak rotasi, di asumsi kan seluruh kecepatan sudut benda tersebut sama.
Jadi seolah-olah seperti suatu titik. Momen inersia partikel merupakan hasil kali antara massa dan kuadrat jarak tegak lurus sumbu rotasi ke partikel.
Rumusnya:
I = m.r2
Keterangan:
I adalah momen inersia (kgm2)
m adalah massa benda (kg)
r adalah jarak partikel dari sumbu putar (m).
2. Momen Inersia Benda Kontinu (Benda Tegar)
Pada benda tegar, massa benda ter konsentrasi pada pusat massa nya dan tersebar pada jarak yang sama dari titik pusat massa benda.
Momen inersia benda tegar dapat dihitung menggunakan teknik integral.
Rumusnya:
I = ∫r2dm
Keterangan:
I adalah momen inersia (kgm2)
dm adalah massa benda (kg)
r adalah jarak partikel dari sumbu putar (m).
3. Momen Inersia Batang Homogen
Batang homogen adalah batang yang partikel penyusun nya tersebar merata di seluruh batang sedemikian sehingga pusat massa nya berada tepat di tengah.
Momen inersia batang homogen dipengaruhi oleh sumbu putar nya, misalnya batang diputar di ujung, di tengah, atau di bagian lain.
Keterangan:
I = momen inersia batang (kgm2);
m = massa batang (kg); dan
L = panjang batang (m).
kL = panjang pergeseran batang (m) dengan k = konstanta.
4. Momen Inersia Cakram
Cakram memiliki massa yang terdistribusi secara merata. Momen inersia cakram ini sama dengan momen inersia silinder pejal.
Keterangan:
I = momen inersia (kgm2);
m = massa benda (kg); dan
r = jari-jari cakram (m).
5. Momen Inersia Segitiga Sama Sisi Pejal
Segitiga sama sisi merupakan bangun datar yang memiliki tiga sisi dengan panjang setiap sisinya sama.
Keterangan:
I = momen inersia (kgm2);
m = massa benda (kg); dan
a = panjang sisi segitiga (m).
Contoh penerapan momen inersia dalam kehidupan sehari-hari:
Soal 1
Batang pejal bermassa 2 kg dan panjang batang pejal adalah 2 meter. Tentukan momeninersia batang jika sumbu rotasi terletak di tengah batang!
Jawaban:
Soal 2
Bola dengan massa 100 gram dihubungkan dengan seutas tali yang panjangnya 30 cm seperti pada gambar. Momen inersia bola terhadap sumbu AB adalah ?
Jawaban:
I = m r2 = (0,1 kg)(0,3 m)2
I = (0,1 kg)(0,09 m2)
I = 0,009 kg m2
Rumus:
⊤ = I α
Keterangan:
⊤ = torsi
I = momen nersia
α = percepatan sudut
Apabila nilai α tetap, terlihat bahwa apabila I semakin besar, maka ⊤ juga semakin besar. Sehingga, hubungan momen gaya atau torsi dengan momen inersia adalah berbanding lurus.
Ketika suatu benda bergerak pada lintasan lurus, maka benda tersebut dapat dikatakan bergerak secara translasi. Akan tetapi, ketika benda tersebut bergerak pada sumbu putarnya atau bergerak pada lintasan melingkar, maka benda tersebut bergerak secara rotasi.