6 Negara yang Sering Kekeringan Beserta Penjelasannya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Salah satu bencana yang terjadi akibat perubahan iklim dan terganggunya siklus air adalah kekeringan. Menurut Partawa et al. (2014), kekeringan adalah ketersediaan air dibawah rata-rata minimal kebutuhan air untuk hidup, lingkungan, dan ekonomi. Jadi, kekeringan merupakan kondisi dimana cadangan air pada suatu daerah berkurang atau menipis dalam jangka waktu lama.

Sebagaimana kita ketahui bahwa ketersediaan air, terutama air bersih, sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup makhluk. Berbagai bencana sosial seperti kelaparan dan juga wabah penyakit  kerap mengancam ketika terjadi kekeringan.

Di dunia ini, ada sejumlah negara yang kerap mengalami bencana kekeringan ini. Pada umumnya, negara-negara yang sangat rentan mengalami kekeringan adalah negara dengan curah hujan yang rendah. Berikut ini adalah sejumlah negara yang tercatat sering mengalami kekeringan:

1. Texas

Texas merupakan salah satu wilayah daratan utama negara Amerika Serikat yang memiliki luas wilayah terbesar kedua setelah Alaska. Tercatat sejak 1950, Texas sudah sering mengalami kekeringan.

Kekeringan terparah yang pernah melanda Texas adalah pada tahun 2011 yang menyebabkan negara bagian ini mengalami kerugian besar. Diperkirakan pada saat itu 5,5 juta pohon mati karena kekurangan air dan sebagian lagi sengaja dimusnahkan karena khawatir membahayan warga.

Demikian juga para peternak yang terpaksa melelang ternak mereka karena kekurangan bahan pangan dan juga air. Diperkirakan bencana tersebut telah menyebabkan Texas mengalami kerugian hingga mencapai 5 milliar USD.

2. New  South Wales

New South Wales adalah negara bagian Australia dengan luas mencapai 801.150 km2. Negara bagian tertua ini sudah mengalami kekeringan sejak 1965. Pemerintahan negara bagian New South Wales menyatakan bahwa hampir seluruh bagian dari negara bagian itu mengalami kekeringan dan 25% diantaranya tergolong parah.

Kekeringan berkepanjangan di New South Wales sendiri diakibatkan karena rendahnya curah hujan di negara tersebut. Tercatat curah hujan di wilayah bagian barat, barat laut, dan tengah hanya berkisar 10 mm.

3. Djibouti

Djibouti adalah salah satu negara yang terletak di kawasan Afrika Timur. Negara yang merdeka pada tanggal 27 Juni 1977 ini terus mengalami kekeringan dikarenakan permukaan tanahnya tidak memiliki sumber air permukaan yang permanen seperti sungai atau danau air tawar.

Kebutuhan air di Djibouti hanya mengandalkan hujan, namun sayangnya negara ini memiliki curah hujan yang rendah yakni hanya setengah dari curah hujan normal. Akibatnya, kekeringan terus melanda Djibouti dan menyebabkan bencana sosial lainnya seperti kelaparan dan munculnya berbagai wabah penyakit mematikan seperti diare dan kolera.

4. Somalia

Somalia adalah negara lain di kawasan tanduk Afrika yang sering mengalami kekeringan. Kekeringan di Somalia terjadi tiap tahunnya dan tak jarang berubah menjad krisis kemanusiaan masif yang memicu bencana kelaparan, wabah penyakit, krisis pangan, bahkan kematian. Bencana kekeringan di Somalia terjadi karena pengaruh anomali cuaca El Nino yang terjadi sepanjang tahun di negara ini.

Bencana kekeringan yang melanda Somalia pada tahun 1991 sampai 1992 tercatat menewaskan hampir 300.000 warga dan memicu terjadinya perang sipil. Sementara itu, salah satu peristiwa kekeringan paling parah yang terjadi di Somalia adalah pada pertengahan tahun 2011 hingga pertengahan tahun 2012. Musim kemarau panjang kala itu membuat air tanah kering kerontang. Tercatat tak kurang dari 260.000 orang tewas karena kelaparan akibat kekeringan yang terjadi pada tahun itu.

Pada tahun 2017, bencana kekeringan dan kelaparan kembali terjadi di Somalia. Dilaporkan dalam 2 hari saja 110 orang tewas karena kelaparan, diare, dan kekeringan.

5. Ethiopia

Negara lain yang juga tercatat sebagai negara yang sering mengalami kekeringan adalah Ethiopia. Negara yang terletak di kawasan Afrika Timur ini kerap mengalami kekeringan yang melanda hampir di seluruh wilayah negaranya.

Ethiopia sendiri merupakan negara yang dikelilingi oleh daratan dan tidak memiliki laut. Meski negara ini memiliki Sungai Nil sebagai air permukaan, namun kekeringan kerap melanda setiap tahunnya.

Kenyataan tersebut terjadi karena adanya Nile Water Agreement  pada tahun 1929 dan 1959 yang mengatur hak akses penggunaan air Sungai Nil, dimana Ethiopia tidak ikut menandangtangani perjanjian historis tersebut. Disisi lain, buruknya pengelolaan air dan sanitasi di Ethipia juga turut memperparah kekeringan dan kelaparan yang terjadi di negara tersebut. Kekeringan di Ethiopia juga terjadi akibat curah hujan dibawah rata-rata yang terjadi dalam 30 tahun terakhir di negara itu.

6. Kenya

Salah satu negara yang juga kerap dilanda kekeringan adalah Republik Kenya yang merupakan negara di kawasan Afrika Timur. Krisis iklim yang terjadi saat ini justru semakin memperparah bencana kekeringan yang melanda Kenya dan juga negara-negara di semenanjung Tanduk Afrika lainnya, seperti Ethiopia, Somalia, dan Djibouti.

Pada November 2021 lalu, Pemerintah Kenya telah mengumumkan bahwa 10 dari 47 wilayah di negara tersebut mengalami kekeringan yang mengancam kelaparan terhadap 2 juta jiwa penduduk.

Kekeringan di Kenya telah menyebabkan banyak kawasan yang dahulunya menjadi tempat penggembalaan ternak menjadi kering dan mengakibatkan kelaparan dan kematian ternak. Akibatnya, harga pangan di Kenya juga mengalami kenaikan hingga 80%.

Sebelumnya, pada tahun 2016, negara ini juga pernah mengalami kekeringan parah yang terjadi akibat fenomena cuaca El-Nino. Bencana tersebut menyebabkan gagal panen dan kelaparan hebat di negara Kenya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn