PPKN

Nepotisme: Pengertian – Ciri dan Contohnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dunia perpolitikan sudah tidak asing dengan kata KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme). Tindakan tindakan tersebut merupakan tindakan ilegal. Yang mana menyalahi aturan dan hukum yang sudah ditetapkan sebelumnya. Namun, karena terdapat suatu celah, praktik KKN ini semakin merajalela di berbagai bidang kehidupan.

Yang tentunya sangat berdampak pada ketidakadilan. Kebanyakan dari masyarakat tentunya masih sulit membedakan mana perilaku korupsi, dan mana perilaku nepotisme. Ketidaktahuan masyarakat mengenai hal itu, menyebabkan praktik ini kian terlindungi keberadaannya.

Untuk menambah wawasan kalian mengenai apa itu nepotisme. Berikut merupakan pemaparan mendetail mengenai nepotisme.

Pengertian Nepotisme

Pengertian Secara Umum

Nepotisme merupakan suatu tindakan ilegal yang dilakukan oleh seseorang ataupun beberapa orang dengan tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuannya, seseorang tersebut harus dapat memanfaatkan berbagai celah kebijakan dan aturan yang ada untuk memanfaatkan jabatannya. Seringkali identik dengan hal hal yang melawan aturan.

Sehingga dapat diartikan nepotisme merupakan tindakan mengutamakan kepentingan keluarga dalam konteks yang negatif. Selain dalam konteks keluarga, nepotisme ini juga dapat dilakukan dengan bantuan jalinan koneksi teman. Tentunya seorang teman tidak akan tega membiarkan temannya sengsara bukan?

Pengertian Menurut Para Ahli

Untuk lebih memahami mengenai nepotisme sendiri, berikut ada beberapa pendapat para ahli dan sumber sumber terpercaya mengenai pengertian dari nepotisme.

  • Kamaruddin Hidayat
    Menurut Kamaruddin Hidayat, nepotisme adalah proses manajemen kepegawaian yang menggambarkan mengenai sistem pengangkatan, penempatan, penunjukan dan kenaikan pangkat. Yang mana penempatan jabatan tersbeut sangat dipengaruhi atas pertalian darah, keluarga atau kawan.
  • UU Republik Indonesia
    Menurut UU RI No. 28 Tahun 1999 , yang membahas mengenai “Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme”, nepotisme adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja oleh aparatur negara secara melawan hukum yang bertujuan untuk menguntungkan kepentingan keluarganya dan atau kroninya di atas kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.
  • Menurut Cambride
    Menurut Cambride, nepotisme adalah tindakan menggunakan kekuatan atau pengaruh yang dilakukan oleh aparat pemerintahan. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan pekerjaan atau ketidakadilan guna menguntungkan kelompok atau keluarga.
  • Menurut Oxford
    Menurut Oxford, nepotisme adalah praktek diantara mereka yang memiliki kekuatan atau pengaruh untuk menguntungkan kerabat atau teman, terutama dengan memberi mereka pekerjaan.

Ciri-ciri Nepotisme

Adapun beberapa karaker khusus yang dimiliki oleh nepotisme. Yang nantinya sangat mempermudah kita semua untuk memahami apa itu nepotisme. Dan tentunya dapat membedakan makna dari nepotisme, kolusi dan juga korupsi. Berikut merupakan ciri ciri dari nepotisme.

  • Sistem pemerintahan atau jabatan yang dijalankan menggunakan prinsip otoriter. Sehingga tidak ada siapapun yang bisa memberontak dan menggulingkan kekuasaannya.
  • Kenaikan pangkat ataupun jabatan biasanya tidak disesuaikan dengan tingkat kemampuan dari orangnya. Melainkan lebih dipengaruhi oleh hubungan kekeluargaan ataupun hubungan pertemanan yang sudah terjalin sebelumnya.
  • Dengan pelaksanaan praktik ini, sangat menutup kesempatan bagi orang orang yang berkemampuan dan berbakat dalam bidangnya untuk lebih mengangkat jabatan atau derajatnya.
  • Tentunya menimbulkan kesenjangan sosial antara orang awam biasa dengan orang yang sangat berkuasa.
  • Rasa ketidakadilan yang muncul dalam diri setiap orang.
  • Adanya anggapan bahwa yang berkuasa lebih berhak untuk menempati jabatan tinggi, daripada kaum awam yang berbakat.

Jenis Nepotisme

Adapun beberapa jenis dari pelaksanaan praktik nepotisme yang berkembang di berbagai aspek kehidupan. Berikut merupakan jenis jenis dari nepotisme.

Nepotisme Ikatan Kekeluargaan

Dalam hal ini pengangkatan jabatan, ataupun pemutusan hubungan kepegawaian sangat dipengaruhi dengan adanya ikatan kekeluargaan. Yang mana hal tersebut sangat sering ditemukan dalam kehidupan sehari hari. Seperti contoh, apabila seorang kepala sekolah yang memiliki anak dan ia ingin sekali masuk ke dalam sekolah sang ayah.

Mungkin prosesnya akan lebih mudah, sebab Sang ayah merupakan kepala sekolah di sekolah favorit tersebut.

Nepotisme College Tribalisme

Dalam hal ini praktik nepotisme sangat dipengaruhi dengan kesamaan sekolah ataupun persamaan daerah asal pendidikannya. Yang mana terkadang sebuah perusahaan memilih karyawan baru dengan asal perguruan yang sama dengan pegawai lainnya.

Hal tersebut dikarenakan, karyawan dengan asal perguruan yang sama sudah terbukti kinerjanya dalam perusahaan tersebut. Sehingga muncul anggapan bahwa karyawan baru lainnya yang berasal dari perguruan tinggi yang sama, tentunya memiliki kinerja yang sama baiknya dengan yang sudah lama.

Organizational Tribalisme

Organizational tribalisme merupakan bentuk dari pelaksanaan nepotisme yang sangat dipengaruhi dengan persamaan organisasi, partai, ataupun kelompok lainnya. Sehingga anggapannya akan lebih mudah untuk memiliki satu tujuan dalam pengembangan usaha atau bidang lainnya nantinya.

Institusional Tribalisme

Institusioanl tribalism ini sendiri merupakan salah satu bentuk dari tindakan nepotisme. Yang mana dalam prosesnya, Sang pelaku nepotisme ini akan membawa para teman temannya yang sebelumnya berasal dari instasi yang sama. Untuk masuk kedalam instasinya sekarang ini.

Tentunya berbeda dengan instasinya yang lebih dulu. Nepotisme jenis ini cenderung melibatkan banyak orang dalam pelaksanaannya.

Contoh Nepotisme

Berikut merupakan contoh dari pelaksanaan praktik ilegal, nepotisme.

  • Seorang siswa yang ditunjuk untuk menjadi ketua Osis, padahal masih ada siswa lainnya yang berkemampuan lebih untuk menjadi ketua Osis. Berhubung dia merupakan anak guru, prosesnya menjadi ketua Osis lebih dipermudah oleh sekolah.
  • Direktur yang menyerahkan semua kekuasaannya kepada anaknya, padahal anak tersebut dinilai belum cukup pengetahuan untuk memikul tanggung jawab tersebut.
  • Seorang karyawan yang dipermudah proses ijin cutinya, karena ia merupakan anak sang pemilik pabrik. Walaupun semua persyaratan ijinnya belum memenuhi ketentuan yang ada.

Dampak Nepotisme

Pelaksanaan dari praktik ilegal seperti ini, pastinya menimbulkan dampak yang sangat besar bagi orang lain ataupun lingkungan yang ada disekitarnya. Baik dampak yang langsung dirasakan ataupun yang tidak langsung.

Berikut merupakan dampak pelaksanaan dari praktik nepotisme di berbagai bidang kehidupan.

  • Membatasi hak seseorang untuk dapat mengembangkan karirnya dengan jenjang jabatan yang diinginkannya.
  • Munculnya kesenjangan terhadap pihak pihak tertentu.
  • Jika dalam pelaksanaan banyak diketahui oleh anggota lainnya, berpotensi untuk menimbulkan permasalahan organisasi nantinya.
  • Mengurangi kesempatan seseorang dalam naik pangkat atau menduduki jabatan tertentu dengan kemampuannya yang baik.
  • Sangat sulit untuk seseorang yang menginginkan untuk naik jabatan.
  • Munculnya rasa terdiskriminasi yang timbul dari penyalahgunaan wewenang atau jabatan.