Daftar isi
Pada pembahasan kali ini kita akan mempelajari tentang nomina, berikut pembahasannya.
Nomina atau sering kita sebut kata benda, merupakan salah satu jenis kata dalam bahasa Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami mengenai kata benda.
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai tiga jenis nomina menurut Kridalaksana.
Nomina menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan kelas kata yang dalam bahasa Indonesia ditandai oleh tidak dapatnya bergabung dengan kata tidak, misalnya rumah adalah nomina karena tidak mungkin dikatakan tidak rumah, biasanya dapat berfungsi sebagai subjek atau objek dari klausa.
Menurut Kridalaksana (2005:68) nomina merupakan kategori secara sintaktis (1) tidak mempunyai potensi untuk bergabung dengan partikel tidak, (2) mempunyai potensi untuk didahului oleh partikel dari.
Sementara itu, nomina menurut Alwi, Hasan dkk. (1998:221) adalah sebagai berikut:
Secara sederhana kita dapat memahami nomina sebagai kata untuk menyatakan sesuatu yang dianggap sebagai benda. Dari segi semantis dan sintaktis nomina memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan kelas kata yang lain.
Adapun ciri-ciri nomina adalah sebagai berikut.
Dari segi sintaktisnya, nomina memiliki ciri-ciri:
Bentuk-bentuk nomina tiap ahli memiliki perbedaan. Berikut ini bentuk-bentuk nomina menurut Kridalaksana dan Hasan Alwi dkk.
Kridalaksana (2005: 68) menyebutkan bahwa nomina dapat berbentuk nomina dasar, nomina turuna, nomina paduan leksem dan nomina paduan leksem gabungan. Berikut ini penjelasannya.
Nomina dasar
contohnya: sepatu, baju, kuda, kertas, batu, tanah
Nomina Turunan
Nomina turunan terbagi menjadi:
Nomina Paduan Leksem
Contoh nomina paduan leksem antara lain: daya juang, jejak langkah, tata bahasa, ambil alih, tanggung jawab
Nomina Paduan Leksem Gabungan
Contoh nomina paduan leksem gabungan antara lain: pendayagunaan, pengambilalihan, pertanggungjawaban, ketatabahasaan
Alwi, Hasan dkk (1998:225) menyebutkan nomina berdasarkan bentuknya terdiri dari dua jenis, yaitu nomina dasar dan nomina turunan. Berikut penjelasannya.
Nomina Dasar
Nomina dasar merupakan nomina yang hanya tersusun atas satu morfem saja. Nomina dasar terbagi menjadi nomina dasar umum dan nomina dasar khusus.
Nomina Turunan
Nomina turunan merupakan nomina yang dihasilkan dari proses afiksasi, perulangan (reduplikasi) dan pemajemukan. Misalnya: pelukis, petani, pedagang, pertigaan, kebesaran, pendaratan, kesatuan, kebersihan, ketinggian.
Setelah memahami mengenai bentuk-bentuk nomina, mari kita bahas jenis-jenis nomina.
Kridalaksana (2005:69) menyebutkan bahwa subkategorisasi nomina dapat dilakukan dengan membedakan:
Nomina Bernyawa
Nomina bernyawa terbagi menjadi nomina persona (insan) serta flora dan fauna.
Ciri sintaktis nomina persona (insan):
Nomina persona (insan), nomina persona terdiri dari:
Sementara itu, ciri sintaktis flora dan fauna, antara lain:
Nomina Tak Bernyawa
Berbeda dengan nomina bernyawa yang dapat disubstitusikan dengan ia, dia, atau mereka, nomina tidak bernyawa tidak dapat disubstitusikan dengan ia, dia, atau mereka.
Yang termasuk nomina tak bernyawa, anta lain:
Nomina terbilang merupakan nomina yang dapat dihitung dan didampingi oleh numeralia, misalnya orang, buku, mobil, sepeda, meja, kursi dsb.
Nomina tak terbilang adalah nomina yang tidak dapat didampingi oleh numeralia, misalnya udara, kebersihan, kemanusiaan. Nama diri dan nama geografis termasuk nomina tak terbilang.
Nomina kolektif merupakan nomina yang dapat disubstitusikan dengan mereka, serta dapat diperinci atas anggota atau bagian yang lebih kecil. Nomina kolektif terdiri dari nomina dasar dan nomina turunan.
Contoh nomina kolektif:
Nomina bukan kolektif merupakan nomina yang tidak dapat diperinci menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Selain digunakan untuk menunjuk benda, menurut Kridalaksa (2005:71) nomina dapat digunakan untuk:
Penggolongan benda
Penggolongan benda digunakan bersama numeralia untuk menandai kekhususan nomina tertentu. Misalnya orang untuk nomina penuh, sedangkan seorang dalam frasa seorang manusia merupakan penggolongan untuk manusia.
Nomina Tempat dan Arah
Nomina tempat dan arah misalnya depan, belakang, kanan, kiri, utara, barat, selatan, timur.
Tiruan Bunyi
Nomina yang digunakan untuk tiruan bunyi, misalnya: aum, kokok, deram, deru, gonggong
Makian
Nomina yang digunakan untuk makian misalnya, anjing, monyet,
Sapaan
Nomina yang digunakan untuk sapaan, misalnya
Kuantitas
Nomina yang digunakan untuk kuantitas, misalnya: jengkal , pikul, gelas, teguk, bungkus, botol, bongkah, yang kemudian menjadi satuan ukuran.
Ukuran
Nomina yang digunakan untuk ukuran, misalnya: gram, kilogram, kilometer, sentimeter, inci
Penunjuk Waktu
Nomina yang termasuk penunjuk waktu, misalnya: pagi, siang, petang, malam, sore, minggu, tahun, zaman.
Hipostasis
Hipotasis yaitu kata berkelas apa saja yang “diangkat” dari wacana dan dibicarakan atau dirundingkan dalam metabahasa, misalnya: kata berat dalam “Berat terdiri dari lima fonem, dan maknanya berlawanan dengan ringan”