Biologi

Nukleus : Pengertian, Ciri, Fungsi, dan Strukturnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Histologi merupakan ilmu yang mempelajari terkait sel makhluk hidup. Dalam ilmu ini, terdapat istilah nukleus atau biasa disebut dengan inti sel. Inti sel inilah yang memgang peranan penting dalam aktivitas sel di tubuh.

Bahkan saking pentingnya, organel ini ditemukan di setiap sel tubuh manusia, kecuali beberapa sel tertentu seperti sel darah merah. Maka dari itu, pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai nukleus mulai dari pengertian, ciri, fungsi dan strukturnya.

Pengertian Nukleus

Nukleus atau inti sel merupakan organel yang dapat ditemukan pada sel eukariotik, yakni makhluk hidup dengan sel yang mempunyai nukleus dan organel membran lainnya. Dengan arti lain, nukleus adalah organel khusus yang berperan sebagai pusat pemrosesan informasi dan administrasi sel.

Nukleus dapat dengan mudah kita lihat melalui mikroskop cahaya tanpa perlu bantuan pewarna kimia. Setiap sel tentunya mempunyai satu nukelus, namun terkecuali pada jenis-jenis tertentu yang kadang terdapat sel dengan lebih dari satu nukleus.

Nukleus itu sendiri memiliki dua jenis yakni sel mononukleat dan sel multinukleat. Sel mononukleat adalah sel yang memiliki satu sel saja. Sel ini biasanya terletak pada organisme sel hewan dan tumbuhan.

Sedangkan sel multinukleat adalah sel yang memiliki lebih dari inti sel. Untuk organisme yang memiliki dua intisel biasanya disebut dengan sel binukleat dan sel lebih dari dua disebut sel polinukleat.

Ciri-ciri Nukleus

Pada dasarnya, sel tubuh memiliki beberapa organel di mana inti sel menjadi organel paling besar dan menonjol. Adapun ciri-ciri dari nukleus sebagai berikut:

  • Umumnya ukuran nukleus berkisar 5 mikrometer
  • Memiliki selubung dari lapisan lipoprotein yang berfungsi untuk memisahkan isi nukleus dari sitoplasma
  • Nukleus dibentuk oleh dua lapisan lipoprotein
  • Inti sel mengandung banyak pori-pori yang terhubung dengan hialoplasma yang zat-zat molekulnya terbit dan masuk
  • Pada sel eukariotik, nukleus telah terbentuk sempurna. Sedangkan pada sel prokariotik, nukleus masih belum terbentuk secara sempurna
  • Terdapat pada tumbuhan dan hewan

Fungsi Nukleus

Setiap organel sel dalam tubuh tentu mempunyai peran yang berbeda-beda. Kehadiran nukleus sendiri pada sel makhluk hidup tentu memiliki peranan yang sangat penting. Fungsi utama nukleus adalah untuk mengatur dan mengontrol seluruh aktivitas sel dan menyalurkan informasi genetic yang diturunkan ke generasi selanjutnya.

Informasi genetic tersebut akan disimpan di dalam molekuk polinukleutida yang dikenal dengan Deoxyribonucleic acid (DNA). Secara umum, DNA tersebar di nukleus sebagai matrkis di mana bentuknya seperti benang yang disebut dengan kromatin.

Saat sel mulai melakukan proses pembelahan, maka kromatin akan berkondensasi membentuk struktur yang lebih padat dan memendek atau disebut kromosom. Kromosom ini disusun oleh molekul DNA dan protein histon.

Selain pengontrol aktivitas sel dan penyaluran informasi genetic, berikut ini fungsi lain dari nukleus adalah sebagai berikut:

  • Sebagai penyimpanan protein
  • Dalam pembelahan sel, nukleus berperan dalam mengorganisasikan gen
  • Sebagai tempat produksi mRNA untuk mengkodekan protein
  • Sebagai penyintesis ribosom dan tempat terjadinya proses replikasi dan transkripsi dari DNA
  • Sebagai pengatur untuk pertukaran molekul antara inti dan bagian sel yang lainnya

Struktur Nukleus

Membran inti

Membran inti atau biasa juga disebut dengan selaput inti adalah salah satu penyusun nukleus di mana letaknya berada pada bagian terluar. Membran inti inilah yang akan membedakan antara sel eukariotik dengan sel prokariotik. Pasalnya, sel prokariotik tidak memiliki membran inti.

Secara keseluruhan, membran inti berfungsi sebagai tempat untuk terjadinya pertukaran zat dengan sitoplasma. Penyusun nukleus ini memiliki pori yang berfungsi dalam pertukaran makromolekul. Dari sinilah, inti sel mampu mengeluarkan berbagai macam RNA dan sub unit ribosom menuju sitoplasma.

Selain itu, membran inti terdiri dari dua lapis yang berfungsi untuk membungkus dan melindungi nukleus. Membran inti juga memiliki tiga bagian, antara lain:

  • Membran luar, di mana biasanya berhubungan langsung dengan organel reticulum endoplasma (RE) kasar yang bertabur dengan ribosom
  • Ruang perinuclear, di mana menjadi ruangan yang berada di antara membran luar dan membran dalam
  • Membran dalam, di mana bagian yang paling dalam pada membran inti

Nukleolus

Struktur penyusun nukleus selanjutnya adalah nukleolus atau biasa disebut anak inti. Nukleolus merupakan ini tanpa membran yang disusun oleh protein dan asam nukleat di dalam nukleus. Di nukleolus inilah ribosom RNA (rRNA) akan ditranskripsi dan berkumpul.

rRNA itu sendiri adalah salah satu jenis RNA yang menjadi materi penyusun ribosom. Kandungan RNA dalam nukleolus ini apabila dibandingkan dengan bagian lain yang ada pada inti sel maka terbilang tidak tetap. Namun bisa diperkirakan jumlahnya yakni 5% hingga 20% saja.

Nukleolus ini penyusun yang menonjol dan tidak membelah di dalam inti. Bagian ini berfungsi untuk menyintesis berbagai macam molekul RNA yang digunakan dalam pembentukan ribosom. Tidak hanya itu, terdapat pula fungsi lainnya yaitu ribosom terlibat dalam proses sintesis protein.

Kita dapat menemukan nukleolus pada sel eukariotik, termasuk sel tumbuhan dan hewan. Akan tetapi, terkadang ditemukan pula dua atau lebih nukleolus di dalam nukleus. Hal ini terfantung pada jenis dan tahap dalam siklus reproduksi sel tersebut.

Selain itu, ukuran nukleolus berubah-ubah yang terjadi tersebut pada jumlah komponen granular biasanya disebabkan saat penyalinan gen ribosomal. Ketika sedang melakukan sintesis protein, maka nukleolus dapat mencapai 25% dari seluruh volume nukleus.

Namun pada saat interfase, nukleolus akan tampak lebih jelas. Kemudian saat menjelang mitosis, nukleolus akan mengecil bahkan pecah menjadi serpihan-serpihan kecil. Hingga pada akhirnya, ketika tiba masa metafase nukleolus itupun menghilang.

Hal itu terjadi siring dengan terbentuknya kromosom dan berhentinya proses sintesis RNA. Di akhir masa telophase, nukleous akan mulai muncul kembali dengan bentuk butir-butir halus yang secara perlahan akan melebur dan membentuk sebuah atau lebih nukleolus.

Nukleoplasma

Nukleoplasma merupakan penyusun nukleus yang berupa cairan kental (gel) dan transparan. Bagian ini mengandung banyak ion, protein, enzim, nukleotidak dan juga benang-benang kromatin.

Dalam kromatin tersebut, ada sebuah benang-benang kromatin yang memendek, menebal serta mudah untuk menyerap zat warna yang disebut dengan kromosom. Kromosom ini disusun oleh sekumpulan DNA yang menyimpan informasi genetic.

Sehingga, agar kromosom dapat berfungsi dengan baik maka DNA harus dikombinasikan dengan protein. Sementara kromosom yang menyimpan untaian DNA yang terikat pada protein dasar disebut histon.

Nukleoplasma berfungsi untuk tempat terjadinya pengolahan berbagai enzim. Selain itu, pada nukleoplasma juga terdapat karioplasma yang berfungsi untuk membantu dalam menjaga bentuk dan struktur inti sel.