Organisasi Sosial Kemasyarakatan Bentukan Jepang

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Untuk dapat menarik dukungan sertaperhatian masyarakat Indonesia. Jepang memutuskan untuk membentuk sebuah organisasiyang bersifat sosial. Pembentukkan organisasi tersebut ditujukan agar pemerintah Jepang mampu berbaur dengan masyarakat Indonesia dalam mencapai tujuannya.

Berikut beberapa organisasi yang bersifat sosial kemasyarakatan bentukan pemerintah Jepang.

1. Gerakan Tiga A

Gerakan Tiga A dibentuk tepat pada tanggal 29 Maret 1942. Dalam sistem keorganisasianya Mr. Syamsudin ditunjuk sebagai ketua gerakan itu. Gerakan Tiga A itu sendiri berisikan Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, serta Nippon Pemimpin Asia.

Organisasi ini dibentuk dengan tujuan untuk menghimpun potensi bangsa guna mewujudkan kemakmuran bersama. Namun, dalam perkembangannya Gerakan Tiga A tidak berumur panjang. Hal itu disebabkan karena pembentukkan organisasi tersebut dirasa kurang efektif oleh Jepang.

Sehingga Jepang memutuskan untuk membubarkan Gerakan Tiga A. Untuk dapat melancarkan rencananya Jepang membentuk Putera (Pusat Tenaga Rakyat) yang dijadikan sebagai organisasi pengganti Gerakan Tiga A.

2. Pusat Tenaga Rakyat (Putra)

Jepang tidak kehilangan ide dalam upayanya untuk dapat menguasai Indonesia. Jepang terus mencari simpati bangsa Indonesia agar dapat membantunya dalam Perang Asia Timur Raya. Pusat Tenaga Rakyat ialah organisasi bentukkan Jepang yang dipimpin kaum nasionalis Indonesia.

Organisasi ini dibentuk pada 9 Maret 1943. Keempat tokoh nasionalis itu terdiri atas,Ir. Soekarno, Moh. Hatta, ki Hajar Dewantoro, serta Mas Mansyur. Dalam pelaksanaannya kaum nasionalis menyiarkan ujarannya pada seluruh masyarakat Indonesia melalui media radio dan media massa.

Ujaran tersebut berisikan mengenai ajakan untuk membantu Jepang dalam peperangan Asia Timur Raya. Dengan adanya hal itu, para nasionalis dijuluki sebagai antek antek Jepang oleh sebagian masyarakat Indonesia. Padahal alasan para nasionalis melakukan itu supaya Perang Asia Timur Raya segera berakhir.

Sehingga Pemerintah Jepang dapat memenuhi janjinya untuk memberikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.

3. MIAI dan Masyumi

Pada tanggal 4 September 1942 Jepang kembali membentuk sebuah organisasi yang ditujukan untuk melancarkan mobilisasi keperluan jepang. Organisasi itu diberi nama MIAI. Namun, dalam perkembangannya organisasi ini mengalami peningkatan secara pesat.

Sehingga untuk mengatasi hal itu, Jepang memutuskan untuk membubarkan MIAI dan menggantikannya dengan Masyumi. Dalam pembentukkan Masyumi ini pemerintah Jepang berharap dapat mengumpulkan dana dan dapat menggerakkan umat Islam. Hal itu bertujuan untuk menopang Jepang dalam peperangan Asia Timur Raya.

Adapun beberapa tugas MIAI pada masa kejayaannya sebagai berikut.

  • Menempatkan umat islam pada kedudukan yang layak dalam stratifikasi sosial masyarakat pada waktu itu.
  • Mengupayakan keharmonisan pemeluk islam dengan adanya tuntutan perkembangan zaman.
  • Ikut membantu Jepang dalam upaya Perang Asia Timur Raya.

4. Jawa Hokokai

Pemerintah Jepang juga membentuk organisasi yang diberi nama Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa). Pembentukkan organisasi ini ditujukan supaya rakyat indonesia dapat dihimpun tenaganya lahir dan batin untuk digalang kebaktiannya pada Jepang. Dalam tradisi Jepang tedapat tiga dasar utama (dharma bakti) yang harus ada pada tiap orang Jepang.

Hal itu terdiri atas sikap rela mengorbankan diri, mempertebal persahabatan dan melaksanakan sesuatu yang harus menghasilkan bukti. Berikut tujuan pembentukkan organisasi Jawa Hokokai.

  • Menyumbangkan segenap tenaga serta pikiran kepada pemerintahan Jepang.
  • Menguatkan prinsip dan semangat persaudaraan antara sesama bangsa Asia.
  • Memperkuat serta menjaga keutuhan tanah air.

Pada pelaksanaannya, Jawa Hokokai sangat efektif dan berguna bagi kemajuan kekuasaan Jepang di Indonesia. Hal itu dapat dilihat dari kegiatan pemerintah Jepang dalam melaksanakan pergerakkannya dilakukan oleh Jawa Hokokai.

5. Cuo Sangi In

Organiasi bentukan Jepang ini diketahui oleh Ir. Soekarno. Yang dalam pelaksanaannya ditemani oleh dua orang M.A.A. Kusumo Utoyo serta Dr. Boentaran Martoatmodjo yang berperan sebagai wakil organisasi Chuo Sangi In.

Namun, Jepang sangat lihai mengawasi Cuo Sangi In agar tidak dimanfaatkan oleh para pejuang nasionalis Indonesia.

fbWhatsappTwitterLinkedIn