Pembelajaran Bermakna: Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangan

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Belajar merupakan suatu kegiatan yang kompleks. Hasil dari belajar adalah meningkatnya pengetahuan, keterampilan serta sikap dalam diri seorang siswa. Sayangnya, hal tersebut kerap kali tidak sesuai dengan kenyataan. Belajar sering dianggap sebagai kegiatan biasa yang tidak menghasilkan apa-apa. Hal ini dikarenakan proses belajar tidak memiliki kesan yang baik dalam diri siswa. Sehingga pengetahuan atau informasi yang seharusnya tersimpan justru dilupakan.

Salah satu cara agar belajar menjadi kegiatan yang berkesan adalah dengan menerapkan konsep pembelajaran bermakna. Pembelajaran bermakna dapat memberikan kesan belajar menarik bagi diri seorang siswa. Lalu, apa itu pembelajaran bermakna? Selengkapnya di bawah ini.

Pengertian Pembelajaran Bermakna

Pembelajaran bermakna mengacu pada sebuah konsep yang di mana seorang individu atau siswa seutuhnya mengetahui dan memahami pengetahuan serta hal-hal yang berkaitan dengan fakta yang sebelumnya sudah diketahuinya. Menurut Suparno, pembelajaran bermakna adalah proses pembelajaran yang di mana informasi baru akan dihubungkan dengan struktur kognitif yang telah dimiliki seseorang dalam proses pembelajaran.

Teori belajar bermakna ini adalah teori yang menghubungkan informasi baru dengan konsep yang sesuai dengan struktur kognitif yang telah ada sebelumnya dalam diri seseorang. Teori ini dikemukakan oleh David Paus Ausabel yang merupakan seorang psikolog asal Amerika Serikat. Menurutnya, faktor utama yang dapat memengaruhi belajar bermakna adalah struktur kognitif yang telah ada, kejelasan serta stabilitas pengetahuan dalam suatu bidang dan waktu tertentu.

Hakikatnya pembelajaran bermakna ini merupakan proses interaksi dari anak serta lingkungan baik antara anak dengan anak, anak dengan sumber belajar maupun dengan pendidik. Kegiatan inilah yang nantinya akan menjadi bermakna pada diri seorang anak. Pembelajaran bermakna ini sejatinya merupakan konsep pembelajaran yang menyenangkan dan dapat menginput seluruh informasi secara utuh sehingga akan terlihat peningkatan kemampuan pada diri siswa.

Ciri keberlangsungan pembelajaran bermakna ditandai dengan adanya hubungan antara aspek, konsep serta informasi dengan komponen yang sesuai dengan struktur kognitif siswa. Proses belajar bermakna ini bukan hanya sekadar menghafal konsep atau fakta melainkan menghubungkan atau mengintegrasikan konsep agar mendapatkan pemahaman yang utuh.

Karakteristik Pembelajaran Bermakna

  1. Pembelajaran bermakna dapat menjelaskan hubungan antara bahan baru dengan bahan lama. Hal ini dikarenakan siswa dituntut untuk menghubungkan pengetahuan yang baru dimiliki dengan fakta yang sebelumnya telah diketahui.
  2. Pembelajaran bermakna berusaha untuk menunjukkan persamaan serta perbedaan antara bahan baru dengan bahan lama.
  3. Pembelajaran bermakna berusaha untuk menguasai ide yang sudah ada sebelumnya sebelum memahami ide yang baru.
  4. Siswa harus memiki keinginan untuk menghubungkan konsep-konsep tersebut dengan struktur kognitif secara substansial dan beraturan.

Cara Menerapkan Pembelajaran Bermakna

Menurut Ausabel, setidaknya ada 6 cara yang dapat dilakukan saat menerapkan pembelajaran bermakna. Keenam cara tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Menentukan Tujuan Pembelajaran

Seperti yang sudah diketahui, bahwasanya sebelum memulai pembelajaran guru harus menentukan tujuan pembelajaran. Hal ini berguna agar pembelajaran yang dilakukan tidak keluar konteks atau jalur.

  1. Mengidentifikasi Karakteristik

Langkah selanjutnya adalah guru melakukan identifikasi pada karakteristik peserta didik seperti kemampuan awal, motivasi belajar serta gaya belajarnya. Dengan melakukan identifikasi guru daoat memilih materi pelajaran yang sesuai.

  1. Memilih Materi Pelajaran

Guru memilih materi pelajaran berdasarkan karakteristik pada peserta didik yang sebelumnya sudah dilakukan identifikasi. Materi ini nantinya akan dituangkan dalam konsep atau inti materi yang akan dipelajari siswa.

  1. Menentukan Topik

Setelah memilih materi pelajaran, guru dapat menentukan topik yang relevan dengan materi pelajaran. Topik ini nantinya akan disusun secara lebih lanjut agar mudah dipelajari oleh siswa saat pembelajaran berlangsung.

  1. Mempelajari Konsep

Setelah mendapatkan topik, maka siswa akan mempelajari topik tersebut. Kemudian, siswa akan berusaha untuk menerapkan konsep tersebut ke dalam bentuk nyata atau konkret.

  1. Penilaian

Tahapan terakhir adalah tahap penilaian yang dilakukan oleh guru. Pada tahapan ini guru menilai hasil belajar yang telah dilakukan oleh siswa.

Contoh Pembelajaran Bermakna

Peserta didik akan mempelakari konsep kebijakan pemerintahan era kolonial di Indonesia. Maka, peserta didik diminta untuk membaca uraian mengenai konsep tadi. Kemudian, setelah itu guru akan menjelaskan terkait contoh kebijakan di era kolonial. Baru setelah itu, siswa diminta untuk menyebutkan contoh dampak dari kebijakan kolonial apa saja yang masih dirasakan hingga sekarang ini.

Pembelajaran ini berusaha untuk mengajak siswa menggabungkan dua pemahaman yang telah mereka dapatkan. Pengetahuan dari buku, kemudian dari guru dan terakhir dari hasil pengamatannya. Dengan begitu, pembelajaran ini telah melibatkan dan mengaktifkan banyak indera pada siswa. Sehingga, pembelajaran lebih bermakna.

Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Bermakna

Seperti konsep pembelajaran lainnya, pembelajaran bermakna memiliki kelebihan. Setidaknya ada 3 kelebihan jika guru menerapkan pembelajaran ini yakni sebagai berikut.

  1. Informasi yang dipelajari akan lebih lama diingat oleh siswa. Tentunya, ini adalah hal yang baik, sebab tidak semua pengetahuan mudah diterima oleh siswa. Dengan menerapkan konsep pembelajaran bermakna siswa akan mudah mengingat dan ingatan tersebut akan bertahan lama sebab dia sendiri yang menemukan konsep pengetahuannya.
  2. Dapat meningkatkan penguasaan konsep. Informasi atau pengetahuan yang baru didapatkan siswa, akan dikaitkan dengan konsep lama yang relevan. Sehingga antara pengetahuan baru dan konsep yang sebelumnya dikuasai siswa mampu berintegrasi. Konsep lama tidak dilupakan dan konsep baru tetap diingat.
  3. Informasi yang sebelumnya dilupakan masih berbekas. Informasi lama yang diterima terkadang mudah dilupakan oleh siswa. Namun, tidak dengan konsep pembelajaran ini. Informasi yang lama masih tetap meninggalkan bekas sehingga dapat memudahkan proses pembelajaran.

Disamping kelebihan-kelebihan di atas, pembelajaran bermakna sejatinya memiliki beberapa kekurangan seperti tidak semua siswa memiliki daya ingat yang sama. Hal ini akan berpengaruh pada jalannya proses pembelajaran. Jika siswa kurang dalam daya ingatnya, maka pembelajaran akan tersendat. Sebab, kunci dari pembelajaran ini adalah integrasi antara pengetahuan lama dan pengetahuan baru yang dimiliki siswa.

Kesimpulan Pembahasan

Pembelajaran bermakna merupakan pembelajaran yang dimana menghubungkan antara informasi baru dengan konsep yang relevan yang telah ada dalam struktur kognitif seorang siswa. Struktur kognitif tersebut adalah berupa fakta, konsep, generalisasi yang sebelumnya telah dipelajari dan diingat oleh siswa. Teori belajar bermakna merupakan cetusan dari seorang Psikolog dari Amerika Serikat bernama David Ausabel. Menurutnya, proses belajar sejatinya tidak hanya tentang menghafal konsep melainkan lebih luas dari hal tersebut.

Konsep belajar bermakna adalah konsep belajar yang menghubungkan kegiatan dengan konsep yang sebelumnya telah ada sehingga dapat menghasilkan suatu pemahaman yang utuh. Pembelajaran bermakna memiliki hubungan yang erat dengan teori yang dikemukakan oleh Vygosky yakni teori konstruktivisme. Teori ini menyatakan bahwa siswa dapat mengkonstruksikan pengetahuan mereka sebagai hasil dari pemikiran dan interaksi dalam suatu konteks sosial. Teori inilah yang kemudian dikenal dengan teori penciptaan makna. Kemudian, teori ini selanjutnya dikembangkan oleh Piaget.

Pembelajaran bermakna merupakan konsep belajar yang baik sebab siswa dapat meraih informasi secara utuh. Selain itu, konsep ini membuat siswa paham akan apa yang mereka pelajari. Sebab, selama ini beberapa siswa cenderung tidak paham dengan apa yang dia pelajari. Namun, pembelajaran bermakna ini mengharuskan guru untuk melakukan persiapan yang matang. Sehingga, masih banyak guru yang tak menggunakan konsep belajar ini sekalipun konsep ini baik jika diterapkan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn